Memiliki Tanda-tanda Untuk Menjadi Khalifah

88

5.2.3 Memiliki Tanda-tanda Untuk Menjadi Khalifah

Informan bernama Tuanku Sijai mengatakan bahwa Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin mendapatkan pelakuan khusus dari gurunya selama belajar di Aceh sehingga semua kebutuhan beliau ditanggung oleh gurunya dan gurunya mengetahui bahwa Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin mempunyai tanda-tanda untuk menjadi seorang khalifah kelak, Ia pun mendapat pembelajaran yang khusus dari gurunya. Ia lebih banyak menghabisakan waktunya bersama gurunya. 30 Dapat dilihat dari kutipan cerita sebagai berikut. Berbeda dengan murid-murid yang lain, Pono mendapat perlakuan khusus dari gurunya, baik dari segi tempat belajar begitu juga dalam biaya kehidupan sehari-hari yang berada dalam tanggungan gurunya. oleh pengagumnya hal ini diartikan bahwa ia telah dipilih khusus oleh gurunya karena memang sudah ada tanda-tanda diwajahnya yang dapat dipahami oleh Syekh Abdurrauf sebagai orang yang akan dipilih menjadi khalifahnya kelak. Demikian juga halnya dengan materi pelajaran yang diterima Pono, Ia dapat perlakuan istimewa tidak seperti lazimnya murid-murid lain ysng mempelajari bermacam disiplin ilmu yang berkembang, seperti: Tafsir, Hadits, Mantiq, Ma’ani, Bayan dan ilmu lainnya. Berbeda dengan teman-temannya yang sibuk belajar ilmu keagamaan, Pono lebih banyak mengabiskan waktunya untuk melayani guru dan pekerjaan rumah dengan penuh hormat serta patuh pada gurunya. Hampir saja hari-hari yang dijalani hanya mengabdi pada sang guru. Pono hanya belajar surat al-Baqarah sejak awal datangnya sampai Ia mau pulang tidak ditambah pelajarannya. Ketika saat pulang, Syekh Abdurrauf memanggilnya naik ke Surau besar tempat syekh Abdurrauf mengajar. Ia kemudian menyuruh Pono membuka lembaran kitab dan mengajarkan satu kali, tetapi selanjutnya semua kitab yang ada pada Syekh Abdurrauf dapat dipahami oleh Pono berkah hidayah Allah. 30 Tuanku Sijai, Wawancara, Korong Ganting Tangah Padang, Rabu, 15 April 2015 15:00 Universitas Sumatera Utara 89

5.2.4 Kepatuhan Seorang Murid Pada Gurunya