19
dan menerima pengakuan sebagai orang Minang sehingga mereka bersuku sebagaimana suku-suku di Minangkabau. Dipercaya Suku Malayu dibawa dan didorong oleh
Adityawarman untuk menyebar ke seluruh wilayah Minangkabau bersama suku Minangkabau lainnya.
2.5 Pendekatan Sejarah Sastra
Sejarah sastra adalah kegiatan penelitian yang dilakukan secara sistematis untuk menginterprestasikan masa lampau. Walaupun data yang dianalisis sudah lewat namun
hasilnya dapat dimanfaatkan untuk menginterprestasikan atau memprediksikan kejadian sekarang. Sebagai sumber data bagi penelitian sejarah adalah bahan-bahan rekaman.
5
Secara umum dapat dimengerti bahwa sejarah sastra merupakan penelaahan dokumen serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan
dilaksanakan secara sistematis. Dengan mempelajari sesuatu yang telah lampau para sejarawan dapat memahami keadaan.
Sejarah sastra menitikberatkan kegiataannya dokumen hasil rekaman para ahli dari berbagai bidang seperti ahli jurnalistik, ahli hukum, kedokteran, penulis buku
harian, hali fotografi dan ahli lain yang kadang-kadang bidang keahlian atau profesinya tidak dipahami oleh sejarawan. Didalam menuliskan dokumennya tidak mustahil bahwa
para ahli tersebut telah memasukan kerancuannya yang berupa nilai, pendapat minat dan perhatiannya. Dengan demikian fakta yang sebenarnya dapat saja ditambah atau
dikurangi berdasarkan atas latar belakang pribadinya itu.
6
5
Arikunto, 2005, Manajemen Penelitian ,Jakarta, Rineka Cipta,, hal. 259-260
6
Arikunto,2005, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, hal. 253
Universitas Sumatera Utara
20
Penelitian sejarah biasanya didasarkan atas sumber yang bersangkutan yang diklasifikasikan sebagai sumber Primer dan sekunder. Yang dapat dikatan sumber
primer adalah segala sumber yang direkam oleh peneliti yang hadir pada waktu kejadian berlangsung. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang direkam oleh
peneliti yang mendapat cerita dari orang yang mengalami peristiwa tentang hal yang dimaksud. Mengenai klasifikasi primer dan sekundernya sumber ini merupakan hal
yang sangat fital pagi peneliti sejarah satra. Mengingat sifatnya itu maka peneliti sejarah sastra harus pandai-pandai memilih sumber. Peneliti sejarah adalah seorang kritikus
yang harus melakukan kritikannya secara eksternal maupun internal. Peneliti sejarah hendaknya selalu menyadari kelemahan yang ada padanya yang berupa latar belakang
keahlian, pendapat, minat dan sebagainya. Penelitian sejarah sastra adalah kegiatan penelitian yang membahas manusia
yang dilakukan secara sistematis untuk menginterprestasikan masa lampau, yang berarti mengkaji Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin dengan Sejarah Sastra untuk
mengetahui nilai-nilai kepahlawanannya terhadap masyarakat di Nagari Ulakan.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang