Mampu mengalahkan seekor harimau

85 Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin di Ulakan adalah tempat yang dikunjungi tak henti-henti oleh peziarah. Keberadaan Makam Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin ditengah masyarakat merupakan sejarah yang tidak pernah dilupakan oleh murid-murid dan pengikutnya, hari wafatnya dijadikan tradisi basapa. Perjuangan beliau dalam mengislamisasikan dan mensejahterahkan masyarakat di Nagari Ulakan sangat dirasakan manfaatnya hingga sekarang oleh masyarakat pendukungannya, masyarakat selalu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari apa yang telah diajarkan Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin terhadapatnya, ajaran dari beliau dapat membawa ketenangan dalam bermasyarakat dan dapat juga membawa masyarakat menghubungkan agama dengan adat seperti yang telah diajarkan gurunya yaitu Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin. Masyarakat mengaggap bahwa Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin merupakan pahlawan yang harus tetap dijaga ajarannya sampai kapanpun, ajaran dari beliau tidak bisa dipisahkan dari masyarakat pendukungnya. Dalam tulisan ini penulis akan membahas nilai-niali kepahlawanannya terhadap cerita Tuanku Keramat syekh Burhanuddin.

5.2.1 Mampu mengalahkan seekor harimau

Harimau melambangkan simbol kejahatan dari setan dengan kuasa Allah beliau mampu mengalahkannya demi melindungi teman sepermainannya. Informan bernama Tuanku Kali Ali imbran mengatakan pada diri seorang Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin semenjak kecil beliau telah nampak bahwa dia diberi kelebihan dari Allah untuk menjadi pelindung bagi masyarakat sekitarnya, ketika dia mulai bertambah umur bertambah nampak pulalah keistimewaan yang dimlikinya. Informan juga mengakatakan begitu beliau sedang bermain tiba-tiba datang seekor harimau menerkamnya dengan sigap beliau langsung melakukan perlawanan demi melindungi Universitas Sumatera Utara 86 kawannya hingga terlukalah kaki kirinya dan mengakibatkan pincang sampai akhir hidupnya. Betapa mulianya beliau mampu mempertaruhkan nyawanya demi orang yang berada disekitarnya, sampai sekarang masih lekat diingatan masyarakat pemilik cerita tersebut. 28 Dapat dilihat dalam kutipan cerita sebagai berikut. Pono menghabiskan masa kecilnya dibawah bimbingan orang tua didaerah asalnya sebagai mana juga anak-anak lain ketika itu. Dunia anak-anak yang tidak luput dari berbagai cerita unik dan menarik juga dialami oleh Pono. Pada saat usia antara 9 sampai 11 tahun terjadi suatu peristiwa yang menarik, yaitu ketika pada suatu hari Dia sedang bersanda gurau sesama teman sepermainan disebuah tempat ketinggian yang bernama Kuweak Gulandi Nan Baselo. Tanpa disadari harimau datang menerkam dari belakang dan dengan sigap Ia mengadakan perlawanan terhadap harimau yang hampir saja menerkam itu. Akhir dari perlawanan tersebut harimau kalah dan melarikan diri masuk hutan, sedangkan Pono ditinggalkan dalam keadaan terluka pada paha sebelah kiri. Luka tersebut ternyata membuat putus urat kakinya yang berakibat pincang pada dirinya sampai akhir hanyat. Didalam penggalan cerita ini merupakan nilai dari kepahlawan Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin, Dia mampu melawan seekor harimau untuk melindungi teman sepermainnya hingga mengorbankan kaki kirinya. Ini merupakan tindakan yang luar biasa yang dapat dilakukan anak umur 9 tahun.

5.2.2 Melanjutkan Perjuangan Gurunya Walaupun Mendapat Tentangan Dari Masyarakat