Pengetahuan Responden tentangPenatalaksanaan Alergi Antibiotik

21,4 responden termasuk kategori berpengetahuan kurang dan 19 responden termasuk kategori berpengetahuan baik Tabel 9. Tabel 9. Kategori Pengetahuan Responden tentang Antibiotik n=42 Kategori n Baik Cukup Kurang 8 25 9 19 59,5 21,4 Total 42 100

4.3 Pengetahuan Responden tentangPenatalaksanaan Alergi Antibiotik

Pengetahuan responden tentangpenatalaksanaan alergi antibiotik termasuk kategori baik ≥80 dalam hal tahap pertama dalam penatalaksanaan syok anafilaktik, antihistamin untuk mengatasi alergi antibiotik, kortikosteroid untuk mengatasi alergi antibiotik, jenis kortikosteroid untuk mengatasi reaksi alergi antibiotik, dan tahap pertama dalam penatalaksanaan reaksi alergi antibiotik. Pengetahuan responden tentangpenatalaksanaan alergi antibiotik termasuk kategori cukup 60-79 dalam hal tipe hipersensitivitas reaksi alergi antibiotik, SSJNET sebagai reaksi alergi antibiotik yang berat, ciri reaksi syok anafilaktik, kekurangan teknik desensitisasi untuk reaksi alergi antibiotik, sel limfosit T dalam patofisiologi alergi antibiotik, tes diagnostik alergi antibiotik, manifestasi klinis alergi antibiotik, syok anafilaktik sebagai reaksi alergi antibiotik yang berbahaya dan terjadi secara tiba-tiba, jenis antihistamin untuk reaksi alergi antibiotik, reaksi alergi pada antibiotik, reaksi alergi pada hipersensitivitas tipe I, dan tahap kedua dalam penatalaksanaan syok anafilaktik. Sedangkan pengetahuan responden tentangpenatalaksanaan alergi antibiotik termasuk kategori kurang 60 dalam hal ciri reaksi alergi urtikaria, teknik desensitisasi untuk reaksi alergi antibiotik, ciri reaksi alergi erupsi eksemantosa, antibodi hipersensitivitas tipe I, tahap lanjut dalam penatalaksanaan syok anafilaktik, eruspsi eksemantosa sebagai salah satu reaksi alergi antibiotik, hal penting dalam penatalaksanaan alergi antibiotik, organ tubuh yang berperan dalam reaksi alergi antibiotik, ciri reaksi alergi SSJ dan ciri reaksi alergi NET Tabel 10. Tabel 10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penatalaksanaan Alergi Antibiotik n=42 Pengetahuan Responden Tahu Tidak Tahu n n Tahap pertama dalam penatalaksanaan syok anafilaktik 40 95,2 2 4,8 Antihistamin untuk mengatasi alergi antibiotik 36 85,7 6 23,8 Kortikosteroid untuk mengatasi alergi antibiotik 36 85,7 6 23,8 Jenis kortikosteroid untuk mengatasi reaksi alergi antibiotik 36 85,7 6 23,8 Tahap pertama dalam penatalaksanaan reaksi alergi antibiotik 35 83,3 7 16,7 Tipe hipersensitivitas reaksi alergi antibiotik 33 78,6 9 21,4 SSJNET sebagai reaksi alergi antibiotik yang berat 33 78,6 9 21,4 Ciri reaksi syok anafilaktik 33 78,6 9 21,4 Kekurangan teknik desensitisasi untuk reaksi alergi antibiotik 33 78,6 9 21,4 Sel limfosit T dalam patofisiologi alergi antibiotic 31 73,8 11 26,2 Tes diagnostik alergi antibiotik 30 71,4 12 28,6 Manifestasi klinis alergi antibiotik 29 69 13 31 Syok anafilaktik sebagai reaksi alergi antibiotik yang berbahaya dan terjadi secara tiba-tiba 29 69 13 31 Jenis antihistamin untuk reaksi alergi antibiotik 29 69 13 31 Reaksi alergi pada antibiotik 28 66,7 14 33,3 Reaksi alergi pada hipersensitivitas tipe I 28 66,7 14 33,3 Tahap kedua dalam penatalaksanaan syok anafilaktik 28 66,7 14 33,3 Reaksi alergi urtikaria yang disertai angioedema 25 59,5 17 40,5 Pengetahuan responden Tahu Tidak tahu n n Ciri reaksi alergi urtikaria 24 57,1 18 42,8 Definisi teknik desensitisasi untuk reaksi alergi antibiotik 23 54,8 19 45,2 Ciri reaksi alergi erupsi eksemantosa 21 50 21 50 Antibodi hipersensitivitas tipe I 20 47,6 22 52,4 Tahap lanjut dalam penatalaksanaan syok anafilaktik 19 45,2 23 54,8 Eruspsi eksemantosa sebagai salah satu reaksi alergi antibiotik 16 38,1 26 61,9 Hal penting dalam penatalaksanaan syok anafilaktik 16 38,1 26 61,9 Organ tubuh yang berperan dalam reaksi alergi antibiotic 14 33,3 28 66,7 Ciri reaksi alergi SSJ sindrom Steven Johnson 14 33,3 28 66,7 Ciri reaksi alergi NET nekrolisis epidermal toksis 14 33,3 28 66,7 Hasil penelitian tentang pengetahuanpenatalaksanaan alergi antibiotik didapat persentase tertinggi pada kategori cukup yaitu 42,8. Sebanyak 35,7 responden termasuk kategori baik dan 21,4 responden termasuk kategori kurang Tabel 11. Tabel 11. Kategori Pengetahuan Responden tentangPenatalaksanaan Alergi Antibiotik n=42 Kategori n Baik Cukup Kurang 15 18 9 35,7 42,8 21,4 Total 42 100

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bell’s Palsy Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Desember 2014 – Januari 2015

4 62 54

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

2 108 70

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat Pengetahuan penggunaan Antibiotik Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGM-P FKG USU Periode september 2013 – maret 2014

4 77 84

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 12

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

0 0 14

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP PENGETAHUAN ANTIBIOTIK DAN PENATALAKSANAAN ALERGI ANTIBIOTIK DI KLINIK BEDAH MULUT FKG USU 2015

0 1 32

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Antibiotik - Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Antibiotik Dan Penatalaksanaan Alergi Antibiotik Di Klinik Bedah Mulut Fkg Usu 2015

1 1 27

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP ANTIBIOTIK DAN PENATALAKSANAAN ALERGI ANTIBIOTIK DI KLINIK BEDAH MULUT FKG USU 2015

0 0 13