commit to user
B. Kerangka Berpikir
Keterangan : Sejak awal kita disuguhi berbagai informasi berkaitan dengan terbunuhnya
Khalifah Utsman kemudian pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah pengganti Utsman. Imam Ali bin Abi memerintah dengan banyak tantangan, dari
pihak oposisi yang tidak setuju dengan pengangkatan Ali sebagai Khalifah yaitu Thalhah, Azubair, Aisyah dan Muawiyah, yang menginginkan atas adanya hukum
qishash terhadap pembunuh Utsman segera dilaksanakan namun dari pihak Khalifah Ali menginginkan adanya kestabilan dalam pemerintahan setelah itu Ali
Perang Shiffin
Tahkim Shiffin Muawiyyah bin
Abu Sofyan
Menuntut hukum qishash atas
Utsman dan kekhalifahan
Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
Perdamaian sebelum perang
Perpecahan kubu Ali S i h d
Kh ij
Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib,runtuh dan ia
terbunuh Muawiyyah
menjadi khalifah Khawarij
Syi’ah
Perang Nahrawan
X
commit to user
akan mengusut para pembunuh Khalifah Utsman. Ali selalu memberikan bujukan dan penawaran untuk perdamaian dengan pihak Muawiyah agar tidak terjadi
pertumpahan darah dan perang saudara antar umat Islam. Pihak Muawiyah tidak mendengarkan dan tetap tegak pada pendiriannya mengakui Ali sebagai Khalifah
setelah hukum qishash terhadap pembunuh Utsman dilaksanakan. Akhirnya diadakan pertemuan di Shiffin sekali lagi Ali mengadakan perundingan dan tiada
hasil. Pecahlah perang diantara mereka di awal bulan Shafar, tahun 36 H Juni 658 dan mereka berperang selama beberapa hari. Pada hari pertama dan kedua,
pertempuran berlangsung sangat sengit. Perang belangsung tujuh hari tanpa ada pihak yang kalah atau menang. Muawiyah dan pasukannya akhirnya semakin
terdesak oleh pasukan Ali dan pasukan Ali nyaris mencatat kemenangan. Pada saat itulah Amr bin Al Ash mengusulkan mengangkat tinggi-tinggi mushaf Al
Qur`an, hingga pertempuran itu berakhir, Muawiyah mengajak penduduk Kufah untuk berhukum pada hukum Allah, pada akhirnya muncul peristiwa tahkim yang
berusaha dijadikan sebagai jalan tengah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dengan cara damai.
Imam Ali menerima kebijakan tentang perdamaian perang Shiffin dengan tahkim, beliau tidak menginginkan adanya perang saudara antar umat Islam yang
lebih besar lagi. Perang Shiffin dipandang sebagai akar sejarah timbulnya aliran- aliran yang memiliki visi politik. Tahkim menyebabkan pengikut-pengikutnya
terpecah menjadi dua golongan besar, ada dua aliran bahkan dua kecenderungan yang masing-masing melahirkan banyak aliran yang lahir sebagai implikasi dari
peperangan tersebut, yaitu Syiah dan Khawarij. Pengikut setia Ali adalah kaum Syi’ah sedangkan mereka yang keluar dari kelompok Ali adalah Khawarij dan
ingin memberontak. Ali selalu mengadakan perundingan dengan kaum Khawarij agar mereka kembali pada jalan yang benar, kembali pada Allah. Kaum Khawarij
tetap pada pendiriannya akhirnya Ali memerangi mereka dalam perang nahrawan yang dimenangkan pihak Ali namun sisa-sisa pemberontak khawarij berhasil
membunuh Ali. Dari hasil tahkim Shiffin maka Khalifah Ali turun sedangkan Muawiyah diangkat oleh para pengikutnya menjadi Khalifah.
commit to user
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “PENGARUH PERANG SHIFFIN TAHUN 658 M TERHADAP EKSISTENSI KEKHALIFAHAN ALI BIN ABI
THALIB” ini mengutamakan sumber data yang berasal dari perpustakaan. Oleh
sebab itu banyak digunakan perpustakaan yaitu sebagai berikut: 1. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Perpustakaan Sentra Kegiatan Islam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan SKI FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 6. Perpustakaan Monumen Pers
7. Koleksi Pribadi 2. Waktu Penelitian
Jangka waktu yang digunakan untuk penelitian ini dimulai dari disetujuinya judul skripsi yaitu bulan Januari 2010 sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini pada bulan Juli 2010.
B. Metode Penelitian
Kata metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti jalan atau cara. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah-
masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Koentjaraningrat, 1986: 7
Menurut definisi kamus Websters Third New International Dictionary of the English Language yang dikutip oleh Helius Sjamsuddin 1996: 1,
mendeinisikan metode ialah: 1 suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan