commit to user
menjatuhkan pihak lawan guna mencapai perubahan yang dikehendaki kelompoknya.
b. Sebab-Sebab Timbulnya Konflik
Sumber konflik merupakan pokok pertikaian diantara kedua belah pihak yang bertikai untuk mencapai posisi yang diinginkan. Konflik terjadi karena
percecokkan, pertentangan dan perselisihan yang terjadi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara melemahkan pihak lawan.
Menurut Sudijono Sastroatmojo 1995: 244, secara substansi konflik dibedakan menjadi dua, yaitu zero-sum conflict dan non zero-sum conflict. Zero -
sum conflict merupakan konflik yang bersifat antagonistik dan tidak mungkin diadakan kerjasama atau kompromi, seperti konflik ideologi atau agama yang
tidak dapat dipertemukan lagi penyelesaiannya. Sedangkan non zero-sum conflict adalah konflik yang dapat diselesaiakan dengan kompromi atau kerjasama dan
menguntungkan kedua belah pihak, mestikipun hasilnya tidak optimal.
c. Penyelesaian Konflik
Menurut D. Hendropuspito OC 1989 : 250-251, cara penyelesaian konflik yakni :
1. Konsolidasi Konsolidasi berasal dari kata Latin concilioto atau perdamaian, yaitu suatu
cara untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih guna mencapai persetujuan bersama untuk berdamai. Dalam proses ini pihak-pihak yang
berkepentingan dapat meminta bantuan pihak ketiga yang bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan yang dianggapnya baik kepada
kedua pihak yang berselisih untuk menghentikan sengketanya. 2. Mediasi
Mediasi berasal dari kata Latin mediatio, yaitu suatu cara untuk menyelesaikan pertikaian dengan menggunakan seorang perantara
mediator. Seorang mediator tidak berwenang untuk memberikan keputusan yang mengikat hanya bersifat konsultatif. Pihak-pihak yang
commit to user
bersengketa sendirilah yang harus mengambil keputusan untuk menghentikan perselisihan.
3. Arbitrasi Arbitrasi berasal dari kata Latin arbitrium, artinya melalui pengadilan,
dengan seorang hakim arbiter sebagai pengambil keputusan yang mengikat kedua pihak yang bersengketa, artinya keputusan seorang hakim
harus ditaati. 4. Paksaan Coercion
Paksaan ialah suatu cara menyelesaikan pertikaian dengan menggunakan paksaan fisik atau psikologis. Pihak yang biasa menggunakan paksaan
adalah pihak yang kuat, pihak yang merasa yakin menang dan bahkan sanggup menghancurkan pihak musuh.
5. Detente Detente berasal dari kata Perancis yang berarti mengendorkan, yang
berarti mengurangi hubungan tegang antara dua pihak yang bertikai guna persiapan untuk mengadakan pendekatan dalam rangka pembicaraan
tentang langkah-langkah mencapai perdamaian. Pada pemerintahan Ali bin Abi Thalib muncul berbagai macam konflik
politik. Perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan qishash bagi pembunuh Utsman merupakan faktor utama terjadinya konflik politik antara Ali bin Abi
Thalib dengan Thalhah, Zubair dan Aisyah. Demikian juga konflik antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah pemicunya adalah tuntutan qishash bagi pembunuh
Utsman. Peristiwa tahkim antara Ali dengan Muawiyah memicu lahirnya aliran- aliran Islam yang berdimensi politik. Hal ini dalam perkembangannya
menimbulkan konflik politik antara Ali dengan Khawarij.
d. Pengertian Perang