1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui keadaan demografi Kota Tebing Tinggi serta bertujuan agar pemerintah pusat dan daerah, khususnya pemerintah daerah Kota Tebing
Tinggi dapat mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya dalam mengatasi pertambahan penduduk.
1.3 Perumusan Masalah
Untuk mengetahui keadaan demografi Kota Tebing Tinggi di butuhkan data dasar yang menggambarkan keadaan demografi di masa lampau. Di mana keadaan demografi ini dapat
berubah setiap tahunnya. Untuk membahas permasalahan yang dihadapi maka diperlukan perumusan masalah,
diantaranya: 1. Menghitung rasio jenis kelamin sex ratio=SR.
2. Rasio Anak Perempuan Child Women Ratio=CWR. 3. Rasio Beban Tanggungan Dependency Ratio=DR.
4. Kepadatan penduduk. 5. Menghitung laju pertambahan penduduk berdasarkan jenis kelamin .
6. Memperkirakan jumlah penduduk yang akan datang 2013 dengan menggunakan data tahun 2005-2010.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Metode Penelitian
Penyusunan tugas akhir ini penulis memerlukan beberapa data yang bisa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah :
1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan penulis adalah data skunder yaitu data yang dikutip dari data
yang telah tersedia di dalam suatu perusahaan data yang berupa laporan yang diterima oleh BPS dari pemerintah Kota Tebing Tinggi per periode . Jadi penulis
tidak langsung memperoleh data dari sumbernya.
2. Penelitian Kepustakaan Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu untuk
mencari data dari buku-buku atau sumber terbitan lainnya yang bersifat teoritis yang relevan dengan penelitian.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan “ Tugas Akhir “ secara garis besarnya dibagi dalam 6 enam bab yang masing – masing bab dibagi atas beberapa sub – sub bab yaitu sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang pengambilan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lokasi penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah dengan judul dan masalah yang diutarakan.
BAB 3 GAMBARAN UMUM KOTA TEBING TINGGI
Bab ini menjelaskan tentang sejarah dan struktur organisasi Kota Tebing Tinggi.
BAB 4 ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang implementasi sistem yang digunakan dalam menyelesaikan analisa pembahasan.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan Excel pengisian data dan cara membuat grafik.
BAB 6 PENUTUP
Bab ini memberikan beberapa kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian-pengertian
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafien” yang berarti
menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan mengenai rakyat atau penduduk.
Berdasarkan : Multilingual Demographic Dictionary USSP, 1982 defenisi demografi adalah: Demografi is the scientific study of human population in primarily with the
respect to their size, their structur compotition and development chage . Dalam bahasa Indonesia apabila diterjemahkan maka artinya adalah sebagai berikut:
Demografi mempelajari penduduk suatu wilayah terutama mengenai struktur komposisi penduduk
dan perkembangannya perubahannya. Philip M.Hauser dan Dudley 1959 mengusulkan defenisi demografi sebagai berikut:
Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab – sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas,
mortalitas, gerak territorial migrasi dan mobilitas social.
Universitas Sumatera Utara
Dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi adalah Ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi
jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini sllau berubah – ubah, dan perubahan tersebut disebabkan oleh proses demografi, yaitu kelahiran fertilitas,
kematian mortalitas, dan perpindahan penduduk migrasi.
Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut. Data yang didapat pada hari dilakukannya
sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Setelah hari sensus tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur – unsur kependudukan
yang dapat merubah stuktur kependudukan tersebut merupakan unsur – unsur yanag dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian dan migrasi. Proses perubahan tersebut juga dengan
proses dinamis.
Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan Negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan
dilangsungkan, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematik adanya hubungan antara unsur – unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan
sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah “PURE DEMOGRAPHY” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat
deskriptif.
Pure demografi demografi umum atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat
diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau masa lampau.
Universitas Sumatera Utara
Studi kependudukan Population Studies mempunyai kajian yang lebih luas dari kajian demografi murni, karena dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu
daerah, faktor – faktor non demografis ikut dilibatkan.
Kammeyer 1971 menjelaskan perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Jika
variabel pengaruh dan variabel terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi adalah demografi murni apabila salah satu variabelnya adalah variabel non
demografi, maka kajian tersebut adalah studi kependudukan.
2.1.1 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi kebutuhan penduduk di masa yang
akan datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat penduduk umur tua 50 tahun keatas lebih dengan banyak, maka diharapkan negar tersebut mempunyai angka kelahiran yang
rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita , bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan.
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua di gambarkan dalam piramida penduduk yang dapat
mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua dan muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat di pakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan
yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif
Universitas Sumatera Utara
umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas dengan banyaknya orang yang produktif umur 16-64 tahun.
2.1.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan
dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi. Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
=
Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti : penduduk daerah
perdesaan atau penduduk yang bekerja di sektor pertanian, sedangkan sebagai penyebut dapt berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah perdesaaan.
Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian : 1. Kepadatan penduduk kasar Crude Density of Population atau sering pula disebut
dengan kepadatan penduduk aridmatika 2. Kepadatan penduduk fisiologis physiological density
3. Kepadatan penduduk agraris Agricutural Density 4. Kepadatan penduduk ekonomi Economical Density of Population
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Rasio Anak Perempuan Child Women Ratio = CWR
Rasio Anak Perempuan Child Women Ratio = CWR adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah usia lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur usia
melahirkan atau usia reproduksi yaitu umur 15 tahun sampai dengan 49 tahun. Rasio anak perempuan merupakan salah satu ukuran kelahiran yang sederhan yang datanya didapat dari
hasil sensus penduduk. Makin besar angka rasio anak perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran.
Dalam bentuk rumus rasio anak perempuan dinyatakan sebagai berikut :
CWR
= x k
Keterangan : CWR
= Rasio Anak Wanita Child Women Ratio = Jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
= Jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun K
= Angka, konstanta, dalam rumus ini biasanya 100
2.1.4 Rasio Beban Tanggungan Dependency Ratio = DR
Kalau kelompok penduduk umur 0-14 tahun dianggap sebagai kelompok penduduk belum produktif secara ekonomis, kelompok penduduk umur 15-64 tahun sebagi kelompok
produktif dan kelompok penduduk umur 65 tahun keatas sebagai kelompok penduduk yang
Universitas Sumatera Utara
tidak lagi produktif, maka rasio beban tanggungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rasio Beban Tanggungan
= x k
Keterangan : K = Angka Konstanta, dan dalam rumus ini besarnya 100.
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk