Analisis Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

2. Uji Asumsi Klasik

Berikut ini akan disajikan hasil pengujian uji asumsi klasik pada model regresi. Suatu model dinyatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat best linier unbiased estimator Gujarati, 2003. Uji ini digunakan untuk melihat spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak, pengujian dasar menggunakan penyimpangan asumsi klasik meliputi uji normalitas dilakukan melalui uji Kolmogorov Smirnov apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson statistik, uji multikolonieritas dengan menggunakan Varince Inflation Faktor VIF, dan uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan metode uji gletser. a. Uji Normalitas Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Asymp. Sig 2-tailed .819 .514 Sumber: Data diolah SPSS 16 Uji normalitas data dilakukan untuk melihat dalam sebuah model regresi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. Jika nilai Kolmogorof-Smirnov signifikan diatas signifikan tertentu maka dapat disimpulkan bahwa terpenuhinya data berditribusi normal dengan level of significant sebesar 0,05. Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil penelitian uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,819 dan Asymp. Sig menunjukan nilai sebesar 0,514 diatas 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal. Hasil diatas juga didukung analisis grafiknya yaitu dari grafik histogram seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1 berikut ini: Gambar 4.1 Dari hasil grafik histogram dapat disimpulkan bahwa model regresi diatas cenderung membentuk kurva normal yang cembung dengan angka standar deviasi mendekati satu yaitu sebesar 0,987. Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa model regresi diatas berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .529 a .28 .261 3.39222 1.935 Sumber : Data diolah SPSS 16 Uji autokorelasi bertujuan menguji dalam model regresi linier ini ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Pengujian penelitian ini menggunakan Durbin Watson untuk mendeteksi adanya autokorelasi atau tidak. Model regresi yang baik tidak mengandung gejala autokorelasi. Gejala auotokorelasi dapat terdeteksi apabila nilai DW diluar du dan 4-du. Berdasarkan tabel 4.4 hasil Durbin-Watson sebesar 1,935. Dari tabel Durbin-Watson diperoleh nilai dl= 1.6872 dan du= 1.7915. Sehingga 4-dl = 2.3128 dan 4-du= 2.2085 ini berarti nilai DW berada pada du=1.7915dw=1.9354-du=2.2085. Hasil ini dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut: Autokorelasi Ragu-ragu Tidak ada Ragu-ragu Autokorelasi Positif Autokorelasi Negatif dl du 4-du 4-dl 0 1,6872 1,7915 2,2085 2,3128 4 Nilai DW hitung sebesar 1,935 lebih besar dari 1,7915 dan lebih kecil dari 2,2085 yang artinya berada pada daerah tidak ada autokorelasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Voluntary Disclosure, Leverage dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014)

0 16 193

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015)

0 3 116

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 5 116

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, FREE CASH Pengaruh Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, Struktur Modal, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 18

PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set, Leverage, Dan Growht Terhadap Kebijakan Dividen ( Study Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 3 16

PNDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set, Leverage, Dan Growht Terhadap Kebijakan Dividen ( Study Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 0 8

PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set, Leverage, Dan Growht Terhadap Kebijakan Dividen ( Study Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 1 14

PENGARUH KEBIJAKAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

5 8 125