Statistik Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis pearson correlation. Item pertanyaan dinyatakan valid jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid Ghozali, 2011. Semua butir pertanyaan untuk variabel yang memiliki subvariabel pemeriksaan pajak PMR, penagihan pajak PNP, norma moral NM, kebijakan sunset policy KSP dan peningkatan penerimaan pajak PPP berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan penelitian valid, sehingga tidak ada data yang dibuang.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat ukur yang digunakan sehingga memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali 2011, kuesioner dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar 0,60. Berdasarkan analisis uji reliabilitas menggunakan SPSS 16,0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan Pemeriksaan Pajak 0,867 Reliabel Penagihan Pajak 0,876 Reliabel Norma Moral 0,868 Reliabel Kebijakan Sunset Policy 0,885 Reliabel Peningkatan Penerimaan Pajak 0,770 Reliabel Sumber: Hasil olah data, lampiran 4 Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha 0,60 pada setiap variabel, hal ini menunjukkan bahwa seluruh instrumen adalah reliabel atau konsisten dari waktu ke waktu, sehingga variabel bisa dipilih.

D. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Normalitas data diuji dengan menggunakan metoda One-Sample Kolmogorov-Smirnov KS. Jika nilai Uji Kolmogorov Smirnov K-S lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0,05 maka data berdistribusi normal Priyatno, 2013. Berikut ini hasil uji normalitas atas pemeriksaan pajak, penagihan pajak, norma moral, dan kebijakan sunset policy terhadap peningkatan penerimaan pajak. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Test Z p-value Keterangan One Sample KS 0,825 0,503 Data berdistribusi normal Sumber: Hasil olah data, lampiran 5 Pada tabel 4.7 diperoleh p-value 2-tailed sebesar 0,503 α 0,05, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi Ghozali, 2011. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF PMR 0,626 1,598 Tdk terjadi multikolinearitas PNP 0,860 1,163 Tdk terjadi multikolinearitas NM 0,970 1,031 Tdk terjadi multikolinearitas KSP 0,634 1,578 Tdk terjadi multikolinearitas Sumber: Hasil olah data, lampiran 5 Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa semua variabel bebas memenuhi kriteria yang menjurus kepada keadaan tidak terdapat problem multikolinearitas pada model regresi. Bahwa untuk variabel pemeriksaan pajak X1 memiliki nilai tolerance 0,626 0,1 dan VIF 1,598 10 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak ada

Dokumen yang terkait

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang)

0 3 1

PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN, SIKAP RASIONAL, SUNSET POLICY, SANKSI, PELAYANAN FISKUS, DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Sleman dan W

13 62 175

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN, PEMERIKSAAN PAJAK SERTA PERUBAHAN PENGHASILAN KENA PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA SURAKARTA

0 4 80

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Surakarta).

0 3 18

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Surakarta).

0 3 14

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Tegallega Bandung.

0 0 21

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

1 4 21

Peranan Sunset Policy terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 17

Pengaruh Sunset Policy terhadap Penerimaan Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Cicadas).

0 0 18