Desain Penelitian Populasi dan Sampel Lokasi Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan desain quasi eksperiment, untuk mengetahui efektivitas madu dalam penyembuhan luka gangren diabetes mellitus dengan adanya keterlibatan peneliti dalam melakukan manipulasi terhadap variabel. Rancangan penelitian yang digunakan adalah control group pre and post test design yang melibatkan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi akan diberikan perlakuan yaitu perawatan dengan menggunakan balutan madu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Kemudian setelah dilakukan perawatan luka gangren dengan menggunakan madu dilakukan pengukuran untuk mengetahui akibat perlakuan. Hasilnya kemudian dibandingkan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.

2. Populasi dan Sampel

2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus dengan luka gangren diabetes yang berada di RSUP H. Adam malik Medan. Populasi tersebut diketahui dari studi pendahuluan yang bersumber dari buku rawatan bulan Mei-Juni 2009 ruangan bagian penyakit dalam RSUP H. Adam Malik Medan, dari buku tersebut diketahui bahwa jumlah pasien yang mengalami luka Universitas Sumatera Utara gangren di RSUP H. Adam Malik Medan setiap bulannya berjumlah rata-rata 7 orang. 2.2 Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi untuk layak diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu : pasien diabetes mellitus dengan luka diabetik, pasien sadar dan kooperatif. Besar sampel adalah berapa banyak subjek penelitian yang dibutuhkan Wilson, 1987. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan formula penentuan jumlah sampel Notoatmodjo 2005 yaitu n= N1+Nd² karena populasi dapat diketahui. Berdasarkan formulasi tersebut, jumlah sampel yang dalam penelitian ini sebanyak orang dengan jumlah sampel kelompok kontrol dan intervensi adalah masing-masing 2 orang.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan, mengingat rumah sakit ini adalah rumah sakit pemerintah, dan merupakan Rumah Sakit pendidikan yang memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian dan juga merupakan rumah sakit rujukan daerah Medan sehingga memungkinkan mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu yaitu bulan Mei-Juni 2009. Universitas Sumatera Utara Pertimbangan Etik Penelitian ini dilakukan oleh peneliti setelah mendapatkan rekomendasi atau persetujuan dari program studi ilmu keperawatan Universitas Sumatera Utara yang selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan izin. Setelah mendapatkan izin, peneliti memulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan informed consent kepada pasien dengan luka gangren diabetes mellitus yang akan diteliti. Sebelum pasien dengan luka gangren diabetes mellitus mengisi dan menandatangani lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian. Jika pasien menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan fisik ataupun psikologis. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden baik itu resiko fisik maupun psikis. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing lembar pengumpulan data. Kerahasiaan informasi responden dijamin keamanan oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Selama proses pengambilan data, peneliti tidak menimbulkan sakit secara fisik dan tekanan pada psikologis pada responden yang akan diteliti dan tidak ada efek yang merugikan bagi tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan luka gangren diabetes mellitus. Selama proses penelitian ini berlangsung, terjadi beberapa masalah etik yang timbul namun bukan dari responden , melainkan dari rekan kerja sesama pelaku tenaga kesehatan. Masalah yang terjadi adalah, setelah 2 hari proses penelitian dilakukan terjadi penundaan intervensi penerapan terapi madu pada Universitas Sumatera Utara pasien selama 2 hari yang diakibatkan oleh dokter supervisor secara mendadak tidak mengizinkan pasien yang menjadi responden penelitian untuk diteliti, dengan alasan bahwa dikhawatirkan penelitian ini tidak aman untuk kesehatan pasien itu sendiri, walaupun penelitian ini telah mendapat izin dari komisi etik yang menyatakan bahwa penelitian ini aman untuk dilakukan pada pasien karena tidak memiliki bahaya apapun. Namun setelah diadakan komunikasi dengan dokter supervisor tersebut, akhirnya penelitian boleh dilanjutkan kembali.

5. Instrumen Penelitian