Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 33
Visi Sekolah 2020: “Terwujudnya sekolah unggul yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki
imtak dan ipteks”. Visi Bimbingan dan Konseling 2020:
“Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didikkonseli yang mandiri dan unggul dalam imtak dan ipteks”
Misi Bimbingan dan Konseling 2020. 1. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta
didik konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur. 2. Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha
dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3. Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
d. Mendeskripsikan Kebutuhan
Kebutuhan peserta didikkonseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Kebutuhan peserta didikkonseli dirumuskan ke
dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai peserta didikkonseli yang disesuaikan dengan rumusan tugas-tugas perkembangan, yang tertuang dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar Sekolah DasarSKKPD. Contoh 1: Deskripsi kebutuhan
Berdasarkan tabulasi,, permasalahan tertinggi yang dialami oleh siswa kelas IV SD X terdapat pada bidang sosial sebesar 34.75, diikuti oleh bidang pribadi
sebesar 27.12, bidang akademik sebesar 23.73 dan dan bidang karir sebesar 14.41. Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah pada bullying yang
dipilih oleh 17 orang, diikuti oleh tidak dapat mengekspresikan emosi sebanyak 15 orang, tidak percaya diri sebanyak 14 orang. Sementara peserta didik yang
paling banyak memilih item masalah adalah Eni 11 butir dan dodi 10 butir.
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 34
Tabel 7. Alternatif Contoh Rumusan Kebutuhan Peserta Didik dalam Bentuk Perilaku
Bidang Layanan
Hasil Asesmen Kebutuhan
Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk Perilaku
Pribadi
Tidak memahami potensi diri Peserta didik memahami potensi diri dengan baik
Tidak percaya diri Peserta didik perlu memiliki kepercayaan diri yang
positif Lainnya
Sosial
Interaksi dengan teman sebaya Interaksi dengan teman sebaya sesuai dengan etika
dan norma yang berlaku. Konflik dengan teman
Mengelola emosi dengan baik Lainnya
Belajar
Sulit memahami mata pelajaran
Keterampilan belajar yang efektif Malas belajar
Motivasi belajar yang tinggi Lainnya
Karier
Bingung dengan ragam kegiatan dan pekerjaan di
sekitar Pemahaman ragam kegiatan dan pekerjaan di
sekitar Pemahaman terhadap
keterkaitan belajar dengan sukses masa depan
Pemahaman sikap positif terhadap jenis pekerjaan Lainnya
Selain kebutuhan peserta didik, guru bimbingan dan konseling atau konselor juga mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana bimbingan dan konseling, seperti dalam
contoh tabel 8 berikut. Tabel 8. Rumusan Kebutuhan Sarana dan Prasarana dalam Bentuk Kegiatan
Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk Kegiatan
Ruang kerja guru bimbingan dan konseling atau konselor yang profesional
Guru bimbingan dan konseling atau konselor membuat proposal permohonan pengadaan ruang
kerja yang memiliki sekatpembatas permanen antar guru bimbingan dan konselor atau konselor yang
sesuai dengan contoh dalam permen 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Instrumen BK yang standar baku memiliki Haki
Guru bimbingan dan konseling atau konselor membuat
proposal permohonan
pengadaan instrumen BK yang standar baku .
e. Merumuskan Tujuan