Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 25
1. Melakukan asesmen kebutuhan
Asesmen kebutuhan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan kondisi nyata peserta didik yang akan dijadikan dasar dalam merencanakan program bimbingan dan
konseling. Hasil asesmen kebutuhan peserta didikkonseli dijabarkan dalam bentuk narasi sebagai dasar empirik bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dalam
merencanakan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar. Langkah-langkah asesmen kebutuhan: 1 mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk
penyusunan program bimbingan dan konseling; 2 memilih instrumen yang akan digunakan; dan 3 mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data
hasil asesmen kebutuhan. Setiap langkah diuraikan sebagai berikut. a. Mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk penyusunan program layanan
Langkah awal dalam asesmen kebutuhan adalah menentukan data yang akan diukurdiungkap untuk kepentingan penyusunan program layanan bimbingan dan
konseling. Data yang perlu diungkap antara lain yaitu data tentang tugas-tugas perkembangan, permasalahan dan prestasi peserta didikkonseli.
b. Memilih instrumen pengukuran data sesuai kebutuhan Terdapat berbagai instrumen yang dapat digunakan dalam asesmen kebutuhan, di
antaranya adalah 1 instrumen dengan pendekatan masalah, seperti Alat Ungkap Masalah Umum AUM-U, Alat Ungkap Masalah Belajar AUM-PTSDL, Daftar
Cek Masalah DCM, 2 instrumen dengan pendekatan SKKPD yaitu Inventori Tugas Perkembangan ITP, 3 instrumen dengan pendekatan tujuan empat bidang
layanan pribadi, sosial, belajar dan karir, dapat berupa angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan angket sosiometri. Instrumen-istrumen tersebut dapat
dipilih sesuai dengan kebutuhan kegiatan perencanaan program bimbingan dan konseling.
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 26
c. Mengumpulkan, Mengolah, Menganalisis, dan Menginterpretasi Data Hasil Asesmen Kebutuhan
Langkah yang ketiga adalah mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasi data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dipilih.
Pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi hasil analisis data dilakukan sesuai dengan manual. Setiap instrumen pengumpul data yang telah standar memiliki
manual. Bila instrumen yang digunakan belum standar maka pengolahan, analisis, dan interpretasi hasil analisis data menggunakan manual yang disusun sendiri.
Sebagai contoh, guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyebarkan angket permasalahan siswa dengan alternatif jawaban YA dan TIDAK. Bila peserta didik menjawab YA, maka ia akan mendapat skor 1 satu dan bila
menjawab TIDAK mendapat skor 0 nol. Tabulasi yang dapat dibuat oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah sebagai berikut:
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 27
Tabel 5. Alternatif Contoh Tabulasi Data Permasalahan Siswa SD
No Nama
Masalah Pribadi Masalah Sosial
Masalah Belajar Masalah karier
Total B
el u
m m
em a
h a
m i
p o
te n
si d
ir i
T id
a k
p er
ca y
a d
ir i
Me n
g en
a l
k es
u k
a a
n In
te ra
k si
d en
g a
n te
m a
n se
b a
y a
K o
n fl
ik d
en g
a n
te m
a n
K ete
ra m
p il
a n
k o
m u
n ik
a si
S u
li t
m em
a h
a m
i
m a
ta p
el a
ja ra
n
m a
la s
b el
a ja
r la
in n
y a
B in
g u
n g
d en
g a
n r
a g
a m
k eg
ia ta
n d
a n
p ek
er ja
a n
d i
se k
ita r
Pe m
a h
a m
a n
k et
er k
a it
a n
b el
a ja
r d
a n
su k
se s
m a
sa d
ep a
n
la in
n y
a
1 Ani
1 1
1 1
1 1
6 2
Budi 1
1 1
3 3
Chaca 1
1 1
3 4
Dodi 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 10
5 Eni
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 11
6 Fina
1 1
1 1
1 1
6 7
Guntur 1
1 1
1 1
1 6
8 Hari
1 1
1 1
4 9
Indri 1
1 1
1 1
1 1
1 8
10 Jani
1 1
1 1
1 5
11 Kiki
1 1
1 1
4 12
Lina 1
1 1
1 4
13 Meta
1 1
1 1
1 1
1 1
8 14
Nino 1
1 1
1 1
5 15
Opi 1
1 1
3 16
Rudi 1
1 1
1 1
1 1
7 17
Sena 1
1 1
1 1
1 1
1 8
18 Tito
1 1
1 1
1 1
1 1
1 9
19 Uwi
1 1
1 1
1 1
1 7
Jumlah 11
14 7
15 17
8 11
12 5
9 5
3 117
Jumlah perbidang 32
40 28
17
butir 9.40
11.97 5.98
12.82 14.53
6.84 9.40
10.26 4.27
7.69 4.27
2.56 100
bidang 27.35
34.19 23.93
14.53
Bimbingan klasikal K
o n
s e
l i
n g
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 28
Berdasarkan tabulasi di atas, permasalahan tertinggi yang dialami oleh siswa kelas IV SD X terdapat pada bidang sosial sebesar 34.75, diikuti oleh bidang pribadi sebesar
27.12, bidang akademik sebesar 23.73 dan dan bidang karir sebesar 14.41. Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah pada bullying yang dipilih oleh 17 orang, diikuti
oleh tidak dapat mengekspresikan emosi sebanyak 15 orang, tidak percaya diri sebanyak 14 orang. Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item masalah adalah Eni
11 butir dan dodi 10 butir. Pemahaman terhadap kebutuhan dan karakteristik perkembangan peserta didik
sebagai pangkal tolak layanan bimbingan dan konseling harus komprehensif, meliputi berbagai aspek internal dan eksternal peserta didikkonseli. Untuk itu program
bimbingan dan konseling harus didasarkan atas hasil asesmen yang cukup lengkap berkenaan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan dalam berbagai aspek
sehingga tidak menggunakan satu instrument tunggal. Konselor atau guru bimbingan dan konseling juga melakukan asesmen kebutuhan
sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling diidentifikasi berdasarkan tabel kebutuhan sarana dan prasarana. Berikut dicontohkan kebutuhan yang
berkaitan dengan sarana dan prasarana. 1 Dimilikinya sekatpembatas permanen ruang guru dengan ruang konseling
2 Dimilikinya aplikasi AUM Berikut diberikan contoh matriks kebutuhan infrastruktur program bimbingan dan
konseling. Tabel 6. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Program Bimbingan dan Konseling
Kebutuhan Sarana dan Prasarana
yang Tersedia Sarana dan
Prasarana yang Dibutuhkan
Tujuan Kegiatan
Sarana Ruang konseling berada
di satu ruangan dengan ruang guru
Ruang konseling yang mampu menjaga
privasi konseli dimilikinya
sekatpembatas permanen ruang guru
dengan ruang konseling
Dan lain-lain Dan lain-lain
Dan lain-lain Prasarana
Aplikasi instrumentasi ITP
Aplikasi instrumentasi AUM
Dimilikinya aplikasi AUM
Dan lain-lain Dan lain-lain
Dan lain-lain
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar
. 29
2. Mendapatkan dukungan kepala dan komite sekolah