Mengembangkan TemaTopik Layanan Bimbingan dan Konseling

Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar . 45 Bulan Komponen Kegiatan Layanan 7 8 9 Dst 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 DUKUNGAN SISTEM Administrasi Kegiatan tambahan dan pengembangan profesi AKUNTABILITAS Evaluasi Supervisi Pembuatan laporan

i. Mengembangkan TemaTopik Layanan Bimbingan dan Konseling

Tematopik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didikkonseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling RPL bimbingan dan konseling. Tematopik layanan diseleksi, dipetakan dan ditetapkan atas dasar: 1 Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik SKKPD: berdasarkan hasil assesmen tugas perkembangan dan standar kompetensi kemandirian peserta didikkonseli yang diterbitkan oleh ABKIN. 2 Masalah : assesmen masalah, kelompok masalah, item masalah, bidang layanan dan tingkatan kelas 3 Bidang layanan bimbingan dan konseling: kelompok bidang layanan, tujuan layanan pada kelompok bidang layanan, ruang lingkup bidang layanan, tingkatan kelas. Setelah tema atau topik dikembangkan, kegiatan berikutnya adalah menyusun RPL bimbingan dan konseling. Materi yang dituangkan dalam RPL disajikan dengan menggunakan beragam metode, teknik dan media bimbingan. Materi dapat bersifat informatif dan orientatif yang membuat peserta didik mengetahui dan memahami bagaimana cara berperilaku, mengembangkan pemikiran positif, membuat pilihan dan mengambil keputusan bukan materi tentang suatu perilaku. Pada sekolah dasar yang memiliki guru bimbingan dan konseling atau konselor, maka tema atau topik dikembangkan untuk kegiatan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok maupun konseling kelompok, adapun pada sekolah dasar yang berada pada gugus yang dilayani oleh satu orang guru bimbingan dan konseling atau konselor, maka Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar . 46 tema atau topik dapat dibuat RPL untuk kegiatan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok maupun konseling kelompok dan dapat juga diintegrasikan dengan mata pelajaran yang dirancang secara bersama antara guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor. Sementara, pada sekolah dasar yang tidak memiliki konselor atau guru bimbingan dan konseling, tema atau topik diintegrasikan oleh guru kelas dalam proses pembelajaran.

j. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut.