PENDAHULUAN HAJI MATERI FIQIH kelas 8 semester genap

BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 14 -

A. PENDAHULUAN

5. Memahami hukum Islam tentang haji dan umrah. 5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah. 5.2 Menjelaskan macam-macam haji. 5.3 Mempraktikkan tata cara ibadah haji dan umrah. Model pembelajaran yang dipakai adalah modeling dan Cooperative Learning CL dengan pendekatan CTL. 1. Pendidik menyiapkan peserta didik untuk siap mengikuti pelajaran secara fisik maupun mental dengan menyampaikan arti pentingnya materi yang akan dipelajari bagi kehidupan peserta didik. 2. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok 4. Peserta didik memperhatikan tayangan CD tentang tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umrah dan mencatat apa yang dilihat secara urut. 5. Secara kelompok, peserta didik membaca dan diskusi tentang pengertian, rukun, syarat, larangan, amalan sunah, kafarat, tata caraurutan pelaksanaan ibadah haji dan umrah, serta wajib haji. 6. Secara berkelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi, pendidik mencatat inti hasil diskusi di papn tulis. 7. Peserta didik dan pendidik membahas hasil diskusi. Pendidik memberikan penguatan materi. 8. Peserta didik mempraktikkan tata cara haji dan umrah. 9. Peserta didik mengerjakan latihan-latihan. 10. Pendidik menilai hasil kerja peserta didik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dalam pembelajaran.

B. INTI

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MODEL PEMBELAJARAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 15 -

1. EKPLORASI a.

Iftitah Ibadah haji dan umrah adalah ibadah yang dilakukan ditanah suci mekah dan merupakan wujud rasa ketaatan kepada Allah SWT. Haji merupakan salah satu dari rukun Islam dan diwajibkan bagi seorang muslim yang telah memenuhi persyaratan dan mampu melaksanakan sekali dalam hidupnya.

b. Tanbih

َم َسَ ِْيَ َع ُها ى َص ِها ُلْوُسَر َلاَ ِها ِ ْبَع ْنَع : ُةَداَ َش ٍسََْ ى َع ُمَاْسِِْإا َِ ُب ُمْوَصَ ِتْيَ بْلا جَحَ َةاَك لا ُباَتْ يِإَ َةَا لا ُماَ ِإَ ُُلْوُسَرَ ُُ ْبَع اً مَُ نَأَ ُها اِإ َلِإ َا ْنَأ َناَ َمَر ُ م م ا ر َ Artinya : “Dari Abdullah, Rasulullah SAW bersabda : Islam dibangun di atas lima hal, bersakti tidak ada Tuhan Selain Allah dan nabi Muhammad adalah hamba Allah dan utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji dan puasa bulan ramadhan”. HR. Muslim

c. Istifham

1 Tahukah kalian tentang haji dan umrah? 2 Bisakah kalian mempraktikan tata cara ibadah haji dan umrah? 3 Apabila bulan haji datang, apakah kalian punya keinginan untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah?

2. ELABORASI Uraian Materi

BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 16 - PEMBELAJARAN 5 STANDAR KOMPETENSI 5.Memahami hukum Islam tentang haji dan umrah. KOMPETENSI DASAR 5.3 Menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah. 5.4 Menjelaskan macam-macam haji. 5.5 Mempraktikkan tata cara ibadah haji dan umrah.

A. HAJI

1 Pengertian haji dan hukumnya Menurut bahasa, haji artinya menyengaja, atau menuju. Sedangkan menurut istilah, haji adalah sengaja mengunjungi Baitullah Kabah di Mekkah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu serta bacaan tertentu. Firman Allah SWT : ٍقْيِمَع ٍجَف لُك ْنِم َْ ِ ْأَي ٍرِماَض لُك ىَ َعَ ًااَ ِر َكْوُ ْأَي جَْْاِب ِسا لا ِِ ْنذَأ ُ جْا : 28 َ Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh QS. Al Hajj : 28 ًاْيِبَس ِْيَلِإ َ اَطَتْسا ِنَم ِتْيَ بْلا جِح ِسا لا ىَ َع ِه ِ َ . ِنَع ِ َغ َها نِأَف َرَفَك ْنَمَ َْ ِمَلاَ ْلا ُ نارمع لا : 97 َ Artinya : “… mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. barangsiapa mengingkari kewajiban haji, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya Tidak memerlukan sesuatu dari seme sta alam”. QS. Ali Imran : 97 Haji Dan Umrah BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 17 - Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardhu ain atas mukmin yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup, sedangkan yang kedua kali dan seterusnya hukumnya sunnah. 2 Syarat wajib haji a Islam, berarti orang tidak beragama tidak perlu melaksanakan ibadah haji bahkan tidak sah. b Balighdewasa, berarti anak-anak kecil tidak wajib naik haji, akan tetapi kalau ia melakukan maka hajinya dianggap sah, tetapi dikategorikan sebagai haji sunnah. c Merdeka, berarti budak tidak wajib mengerjakan ibadah haji. d Berakal sehat e Kuasa atau mampu, maksudnya kondisinya memungkinkan untuk pergi haji. Pengertian kuasa di sini mengandung tiga macam makna, yaitu :  Kemampuan jasmani, yaitu mempunyai fisik yang kuatsehat untuk melaksanakan ibadah haji.  Mempunyai bekal yang cukup untuk pergi dan pulang, termasuk biaya hidup keluarga yang ditinggalkan.  Ada kendaraanalat transportasiyang pantas dipergunakan  Aman dalam perjalanan, daerah yang dilalui dan sekitarnya sekitar ibadah haji harus aman, tidak dalam keadaan perang atau bahaya.  Bagi wanita yang akan melaksaakan ibadah haji harus ada mahram muhrim. f Memiliki pengetahuan tentang haji. 3 Syarat sah haji a Dilaksanakan sesuai dengan batas waktunya b Melaksanakan haji secara berurutan. c Memenuhi syarat-syaratnya misal : syarat wuquf, thawaf dll d Dilaksanakan di tempat yang sudah ditentukan. 4 Rukun dan wajib haji a Perbedaan rukun dan wajib haji adalah :  Rukun haji yaitu sesuatu perbuatan apabila tidak dilakukan, menyebabkan tidak sah hajinya. Perbuatan itu tidak boleh diganti dengan dam denda.dan harus mengulang lagi.  Wajib haji yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi mengenai sah atau tidaknya haji seseorang tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam seperti menyembelih domba atau berpuasa. b Rukun haji enam perkara yaitu : BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 18 -  Ihram, yaitu niat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ikhram pakaian yang tidak dijahit seperti gambar di atas.  Wuquf berdiam diri di `Arafah, yaitu berkumpul di padang arafah untuk beberapa saat berdiam yang dimulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 10 Zulhijah.  Thawaf yaitu mengelilingi Kabah sebanyak 7 putaran. Thawaf untuk haji disebut thawaf ifadah. Syarat-syarat thawaf adalah :  Suci dari hadats dan najis  Menutup aurat  Diawali dan diakhiri dari sisi hajar aswad, yaitu batu hitam yang ada di salah sati sisi Ka`bah.  Ka`bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf, atau putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.  Dilakukan 7 kali putaran. Satuan hitungannya dimulai dari rukun hajar aswad  Thawaf dilaksanakan di dalam masjidil haram. Macam-macam thawaf adalah :  Thawaf ifadhah, yaitu thawaf yang menjadi rukun haji  Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika baru datang di tanah suci Makkah.  Thawaf sunnah, yaitu thawaf yang dilaksanakan kapan saja.  Thawaf wada`, yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika hendak meninggalkan tanah suci.  Sai, yaitu lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah 7 kali dengan syarat :  Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwa  Dilaksanakan sesudah thawaf, baik thawaf qudum qudum maupun thawaf ifadhah  Dilaksanakan sebanyak 7 kali.  Tahallul, artinya mencukur atau menggunting rambut, sedikitnya tiga helai.  Tertib, yaitu pengerjaannya harus berurutan. c Wajib haji  Ihram haji dari miqat, baik miqat zamani miqat waktu maupun miqat makani tempat. Miqat zamani adalah batas waktu pemakaian ikhram, yaitu sejak 1 Syawwal sampai dengan 10 Dzulhijjah. Sedangkan miqat makani adalah batas tempat pemakaian ikhram.  Mabit di Muzdalifah. BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 19 - Mabit adalah bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah untuk menunggu tengah lewat tengah malam, dilaksanakan setelah wuquf di `Arafah, mulai terbenam matahari tanggal 9 Dzulhijjah.  Melempar jumrah aqabah pada hari raya haji, yaitu melempar tujuh buah batu kecil dengan tujuh kali lemparan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah di Mina.  Bermalam mabit di Mina.  Melempar tiga jumrah pada hari tasyriq tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah setelah matahari tergelincir ke arah barat.  Tawaf wada`, yaitu tawaf perpisahan ketika akan meninggalkan tanah suci Makkah.  Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram. 5 Sunnah haji a Mandi ketika hendak berihram. b Memakai wangi-wangian sebelum memakai pakaian ihram. cShalat sunnah ihram dua rakaat. d Membaca talbiyah, setelah berihram sampai tahallul. Bagi pria ketika membaca talbiyah hendaklah bersuara keras, sedangkan bagi wanita cukup dengan suara pelan. Bacaan talbiyah adalah sebagai berikut : َ ْي بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْي بَل َ ْي بَل مُ لا َ ْي بَل . َ ْ ُمْلاَ َ َل َةَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ َ َل َ ْيِرَش َا Artinya : “Kusambut panggilan-Mu, kusambut panggilan-Mu ya Allah, ku sambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, ku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi- Mu “. e Melakukan tawaf ketika masuk ke Masjidil Haram, atau disebut tawaf qudum. f Membaca zikir dan doa ketika melakukan tawaf. g Shalat dua rakaat sesudah tawaf, terutama dekat Maqam Ibrahim. h Masuk ke Kabah Baitullah. 6 Beberapa larangan selama mengerjakan haji . Selama melakukan ihram haji ada larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar. Pelanggaran atas larangan-larangan tersebut, pelakunya wajib membayar dam denda tertentu menurut jenis larangannya. Di antara larangan-larangan tersebut BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 20 - ada yang berlaku untuk pria saja dan ada pula untuk wanita, bahkan ada larangan untuk keduanya. Larangan-larangan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut : a Larangan bagi Laki-laki  Memakai pakaian berjahit  Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki.  Memakai penutup kepada yang melekat b Larangan Bagi Perempuan  Menutup kedua tangan dengan kaos tangan  Menutup muka dengan cadarmasker. c Larangan bagi laki-laki dan perempuan  Orang yang sedang ihram tidak boleh memakai wangi-wangian. Kecuali bau wangi yang ada disebabkan wangi-wangian yang dipakai sebelum ihram.  Tidak boleh mencukur rambut.  Dilarang memotong kuku sebelum tahalul pertama.  Tidak boleh meminang, menikah, menikahkan orang lain atau menjadi wall dalam akad pernikahan.  Tidak boleh bersetubuh bersenggama. Firman Allah SWT. : جَْْا ٌرُ ْشَأ ٌتاَموُ ْ م نَمَف َ َرَ ف نِ يِف جَْْا َاَف َ َفَر َاَ َ وُ ُف َاَ َلاَ ِ ِِ جَْْا اَمَ ْاوُ َ ْفَ ْنِم ٍَْْ ُْمَ ْ َ ي ُها . ُ ةرقلا : 197 َ Artinya : “Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats birahi, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. QS. al-Baqarah : 197  Tidak boleh erburu atau membunuh binatang. 7 Perbedaan miqat makani dan miqat zamani Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji dan umrah. Miqat terdiri atas miqat makani dan miqat zamani. a Miqat Makani Miqat makani ialah ketentuan-ketentuan batas tempat wajib memakai ihram. Semua jamaah haji dari seluruh penjuru dunia yang datang menuju Mekkah ditentukan lima tempat, di mana mereka wajib memakai ihram. Khusus bagi mereka yang bertempat tinggal di sekitar Mekkah bila akan mengerjakan umrah BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 21 - terlebih dahulu harus keluar dari kota Mekkah, seperti Juranah, Tanim dan Hudaibyah, lalu memakai ihram. Adapun yang dimaksud dengan lima tempat itu adalah sebagai berikut :  Makkah, yaitu bagi penduduk asli Makkah.  Dzulhulaifah Bir Ali, yaitu miqat bagi mereka yang datang dari arah Madinah dan Negara-negara yang searah.  Juhfah atau Rabig, yaitu miqat mereka yang datang dari Mesir, Syam, Maghribi, dan negeri yang berdekatan dengan negara itu.  Qarnul Manazil, yaitu miqat mereka yang datang dari Nejd Najad.  Zatul Irqin, yaitu miqat yang datang dari Irak, Afganistan, Rusia dan Negara-negara yang searah.  Yalamlam, yaitu miqat mereka yang datang dari Yaman, India, dan negeri sekitarnya.  Jeddah, bagi jamaah haji yang memasuki tanah suci lewat Jeddah. Bagi jamaah haji Indonesia yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan pesawat udara, miqatnya adalah Bir Ali di Madinah atau Bandar Udara King Abdul Aziz, Jeddah. Hal ini berdasarkan keputusan MUI tanggal 29 Maret 198012 Jumadil Awal 1404 H dan Fatwa Syekh Abdullah bin Zaid A1 Mahmud, Ketua Mahkamah Syariah negara Qatar. b Miqat Zamani Miqat zamani adalah penetapan yang berhubungan dengan batas waktu ihram untuk haji, yaitu mulai 1 Syawal sampai dengan 10 Zulhijah tahun itu juga. Oleh karena itu barang siapa melakukan ihram haji sebelum atau sesudah tanggal tersebut maka hajinya tidak sah, melainkan dianggap sebagai umrah saja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ihram haji dilakukan hanya sekali dalam setahun, sedangkan ihram umrah dapat dilakukan beberapa kali dalam setahun. 8 Tata urutan pelaksanaan ibadah haji a Niat Jika haji dengan cara ifrad atau Qiran, berihram dari miqat yang ditetapkan. Jika melakukan haji tamattu, maka berihramlah pada hari Tarwiyah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Mandi dan pakailah wangi-wangian lebih dahulu sekiranya hal itu memungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian ihram, lalu berniatlah dengan membaca : َةَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ َ ْي بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْي بَل َ ْي بَل مُ لا َ ْي بَل اجَح َ ْي بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْ ُمْلاَ َ َل Niat haji juga dapat melafalkan : ََاَ َ ِه ِ ِِب ُتْمَرْحَا جَْْا ُتْيَوَ ن BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 22 - Artinya : Saya niat haji dengan berikhram karena Allah ta`ala. Kemudian berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah, yaitu: َا َ ْ ُمْلاَ َ َل َتَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ َ ْيَ بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْيَ بَل مٌ لَا َ ْيَ بَل َ َل َ ْيِرَش Artinya : Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu syarikat bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan, dan kekuasaan adalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu syarikat bagi-Mu. Membaca talbiyah ini hendaklah terus menerus dilakukan. Bagi jamaah pria hendaklah dengan suara keras, sedangkan bagi jamaah wanita cukup dengan suara pelan. Kemudian keluarlah menuju Mina. Lakukanlah shalat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh di Mina. b Wukuf di Arafah Apabila matahari telah terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka berangkat menuju Arafah. Wukuf ialah berkumpul di padang Arafah beberapa saat yang dimulai dari tergelincir matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 10 Zulhijjah. Wukuf ini merupakan urutan terpenting dalam ibadah haji. Sebab tanpa wukuf, hajinya tidak sah. Wukuf dapat dilakukan di mana saja asal masih berada dalam batas wilayah Arafah. Wukuf diawali dengan mendengarkan khutbah wukuf oleh imam yang ditunjuk. Kemudian dilanjutkan shalat Zuhur dan Asar dijamak takdim dan diqasar diringkas rakaatnya menjadi dua rakaat Zuhur dan dua rakaat Asar. Selesai shalat lalu berdoa, berzikir, istigfar, salawat, dan membaca al-Quran sebanyak-banyaknya. Apabila matahari telah terbenam, berangkat menuju Muzdalifah dengan tenang sambil membaca talbiyah, dan hindarilah jangan sampai mengganggu sesama muslim. Sesampainya di Muzdalifah, lakukanlah shalat Maghrib dan Isya. Hendaklah anda menetap di sana hingga anda melakukan shalat Shubuh. Setelah selesai shalat Shubuh perbanyaklah doa dan zikir hingga hari tampak mulai terang, sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan, mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Di sini pula kita mengambil batu kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir untuk melontar jumrah di Mina nanti. Selesai mengambil batu, lalu kita tidur sampai Subuh, dan shalat Subuh dilaksanakan di sini pula. BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 23 - c Mabid di Mina Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Mina sambil membaca talbiah, lalu berhenti sebentar di Masyar haram monumen suci untuk berzikir kepada Allah SWT. Setelah sampai di Mina, melakukan hal-hal sebagai berikut : d Melempar jumrah Aqabah, yaitu jumrah yang terdekat dari Mekkah, dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil bertakbir pada setiap kali lemparan. e Menyembelih kurban jika anda berkewajiban melakukannya dan makanlah sebagian dagingnya, serta berikan sebagian besarnya kepada orang-orang fakir. f Bercukurlah dengan bersih gundul atau pendekkan rambut anda, akan tetapi mencukur bersih lebih utama. Sedang bagi wanita cukup menggunting ujung rambutnya kurang lebih seujung jari. Lebih utama jika ketiga perkara ini dilakukan secara tertib. Namun tak mengapa jika anda dahulukan yang satu dari yang lain. Apabila anda telah selesai melempar dan mencukur, berarti anda telah melaksanakan tahallul Awwal, dan selanjutnya anda boleh mengenakan pakaian biasa dan melakukan hal-hal yang tadinya menjadi larangan ihram, kecuali berhubungan dengan istri. g Thawaf Ifadhah di Makkah. h Sa`i , bagi melakukan haji Tamattu i Tahalul j Setelah thawaf Ifadhah pada hari Nahr, kembalilah ke Mina. Bermalamlah di sana pada hari Tasyriq, yaitu tgl. 11, 12, dan 13 dan tidak mengapa jika anda bermalam hanya dua malam saja. k Melempar tiga jumrah selama menetap dua atau tiga hari di Mina setelah matahari tergelincir. Anda mulai dari Jumrah Ula, yaitu yang jaraknya paling jauh dari Mekkah, kemudian jumrah Wustha tengah dan selanjutnya jumrah Aqabah, setiap jumrah dilempar dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil bertakbir pada setiap kali lemparan. Jika menghendaki untuk menetap selama dua hari saja, hendaklah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam di hari kedua itu Nafar Awwal. Dan jika ternyata matahari telah terbenam sebelum anda keluar dari batas Mina, maka hendaklah anda bermalam lagi pada malam hari ketiganya dan melempar jumrah pada hari ketiga itu Nafar Tsani. l Thawaf wada’ perpisahan, yaitu thawaf yang dilakukan jika seluruh rangkaian ibadah haji sudah selesai. 9 Denda atau Dam Haji a Denda karena tidak dapat melaksanakan haji ifrad, tidak dapat melontar jumrah, hadir di muzdalifah, bermalam di Mina dan thawaf wada` BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 24 -  menyembelih seekor kambing yang sah untuk qurban, jika tidak mampu  Puasa 10 hari, tiga hari di tanah suci dan tujuh hari setelah pulang di tanah air. b Melanggar larangan haji, berupa :  Mencukur atau menghilangkan sebagian rambut.  Memotong kuku  Memakai pakaian berjahit  Berminyak rambut  Memakai harum-haruman Dendadam dari pelanggaran di atas boleh memilih salah satu dari tiga perkara, yaitu :  Menyembelih seekor kambing yang sah untuk berkurban  Berpuasa selama 3 hari, dan  Bershadaqah 9,3 liter makanan kepada enam orang miskin. Firman Allah : ْ أ ٍٍِةَ َ َص ْ َأ ٍماَيِص ْنِم ٌةَيْ ِفَف ِ ِسْأَر ْنِم َذَأ ِِب ْ َأ اً ْيِرَم ْمُكِْم َناَك ْنَمَف ٍ ُ ُن ُ ةرقبلا : 196 َ Artinya : “… jika kamu sakit atau ada gangguan di kepalamu lalu dia bercukur, maka dia wajib berfidyah yaitu berpuasa, bershadaqah atau berkurban … QS. al- Baqarah : 196 c Melanggar larangan haji, berupa melakukan hubungan suami istri sebelum tahalul kedua, dendadamnya adalah :  Menyembelih seekor unta sesuai fatwa Umar bin Khattab, jika tidak ada  Menyembelih seekor sapi, jika tidak ada  Menyembelih 7 ekor dombakambing, jika tidak ada  Bershadaqah senilai harga seekor unta yang dilaksanakan di tanah suci, jika tidak mampu  Berpuasa sehari untuk setiap ¼ gantang makanan dari harga seekor unta. d Melanggar larangan haji, berupa membunuh binatang liar, dendadamnya adalah sebagai berikut :  Menyembelih binatang jinak yang sebanding dengan binatang yang dibunuh, jika tidak dapat  Bershadaqah di tanah suci seharga binatang liar yang dibunuh. Jika tidak mampu  Berpuasa sehari untuk setiap ¼ gantang makanan dari harga binatang yang dibunuh. BAHAN AJAR FIQIH 82 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH - 25 -  Dendadam karena terhalang musuh sehingga tidak dapat meneruskan ibadah haji atau umrah, hendaklah dia tahalul dan menyembelih seekor domba kambing di tempat dimana dia terhalang.

B. UMRAH