Pengorganisasian Buku Pola-pola Eksploitasi Terhadap Usaha Kecil.
memiliki toko dan gudang sendiri dan memiliki hubungan langsung dengan pedagang di Surabaya atau Kalimantan.
Rantai pemasaran mebel rotan sendiri terbagi atas pedagang lokal dan eksportir. Baik pedagang lokal maupun eksportir, ada yang melakukan produksi mebel
sendiri tetapi ada pula yang hanya bertindak sebagai pengumpul yang kemudian memasarkannya kepada pihak lain, yaitu konsumen langsung, pedagang mebel
rotan di kota lain, dan importir atau buyer dari luar negeri yang datang ke Tegalwangi.
Penelitian di Cirebon menunjukkan beberapa pengkategorian eksportir seperti yang diuraikan sebagai berikut Widyaningrum dan Mulyoutami, 2003.
Penggolongan eksportir dari kepemilikan usahanya dibagi menjadi :
POLA-POLA EKSPLOITASI TERHADAP USAHA KECIL 22
Eksportir PMA Penanaman Modal Asing yaitu perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh orang asing. Sejauh yang diketahui, hanya
terdapat satu PMA di Cirebon yang termasuk dalam perusahan berskala besar. Relasi produksi dalam perusahaan jenis ini belum diteliti karena
kesulitan memperoleh akses untuk wawancara dengan aktor-aktor kunci di perusahaan semacam ini.
Eksportir lokal asing. Perusahaan ini umumnya merupakan perusahaan dengan kepemilikan formal lokal tetapi sebagian atau seluruh modalnya
berasal atau dimiliki investor asing dalam bentuk pinjaman atau kadang- kadang dalam bentuk penyertaan modal. Bentuk kepemilikan jenis ini
cenderung digunakan sebagai strategi untuk menghindari berbagai peraturan yang diberlakukan untuk perusahaan asing seperti peraturan-
peraturan perpajakan. Bentuk perusahaan ini umumnya diawali dengan hubungan antara buyer-broker yang berlanjut karena kedua pihak sama-
i 1
2
Besar kecilnya skala usaha diambil dari pandangan eksportir di Cirebon yang menganggap bahwa eksportir skala besar adalah yang mampu mengirim lebih dari 100 kontainerbulan
secara relatif rutin, skala menengah 30-100 kontainerbulan, dan skala kecil 30 kontainerbulan.
2 AKUMULASI MODAL DAN POLA-POLA EKSPLOITASI
Pengkategorian kedua adalah pengkategorian eksportir berdasarkan aktivitas yang dijalankannya yaitu eksportir pengumpul dan eksportir produsen. Peran yang
dimainkan eksportir pengumpul adalah sebagai broker atau perantara yang menghubungkan produsen dengan buyer asing. Beberapa di antaranya memiliki
pabrik sendiri yang digunakan untuk proses finishing dan gudang penyimpanan, tapi ada juga yang hanya memiliki gudang penyimpanan barang. Pada eksportir-
eksportir pengumpul ini, keseluruhan tahapan produksi dilakukan di luar pabrik oleh pengesub, sedangkan proses finishing dilakukan dengan menggunakan jasa
perusahaan finishing.
Pilihan untuk menjadi eksportir pengumpul dilakukan karena eksportir belum mendapatkan modal untuk berinvestasi dalam bentuk pabrik. Setelah beberapa
lama menjadi eksportir pengumpul, para eksportir ini cenderung berinvestasi dengan membangun gudang untuk melakukan produksi di dalam pabrik. Pada
titik inilah eksportir pengumpul kemudian beralih menjadi eksportir produsen.
Pengkategorian ketiga adalah yang terpenting karena menentukan pola relasi yang dibangun eksportir dengan pengesub. Pengkategorian ini dilakukan
berdasarkan kualitas produk serta volume ekspor. Tipe pertama adalah eksportir yang menjual produk berkualitas tinggi dengan volume ekspor yang sedang
berkisar pada 30-100 kontainer per bulan. Kedua, eksportir dengan kualitas
POLA-POLA EKSPLOITASI TERHADAP USAHA KECIL 23
sama merasa puas atas hubungan yang saling menguntungkan sebelumnya dan prediksi keuntungan dalam jangka panjang.
Eksportir lokal. Skala usaha di kelompok ini juga bermacam-macam. Ada eksportir yang mengawali usahanya sebagai pengesub dan setelah berhasil
mendapat order langsung dari buyer, mereka beralih menjadi eksportir. Namun, ada juga eksportir yang mengawali usahanya dengan mencari
buyer melalui tamu-tamu hotel, buyer asing yang datang ke show room, atau melalui internet. Pembedaan berdasarkan kepemilikan ini hanya
menjadi gambaran untuk melihat kepemilikan modal yang dimiliki masing- masing tipe eksportir.
3
produk yang sedang dan volume ekspor besar di atas 100 kontainer per bulan. Tipe ketiga adalah eksportir dengan volume produksi sedang dan tuntutan kualitas
sedang karena mengisi pasar kelas bawah.
Secara diagramatis, alur produksi dan pelaku dalam rantai hulu hilir industri mebel rotan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
24 AKUMULASI MODAL DAN POLA-POLA EKSPLOITASI
POLA-POLA EKSPLOITASI TERHADAP USAHA KECIL