Algoritma Kriptografi Klasik Algoritma Kriptografi Modern

penggunaan statistik kemunculan huruf pada bahasa tertentu, terkaan, intuisi dan sebagainya. Berbeda dengan kriptografi klasik yang menitikberatkan kekuatan pada kerahasiaan algoritma yang digunakan. Apabila algoritma yang digunakan telah diketahui maka pesan sudah jelas bocor dan dapat diketahui isinya oleh siapa saja yang mengetahui algoritma tersebut. Kriptografi modern lebih menitikberatkan pada kerahasiaan kunci yang digunakan pada algoritma tersebut oleh pemakainya sehingga algoritma tersebut dapat saja disebarkan ke kalangan masyarakat tanpa takut kehilangan kerahasiaan bagi para pemakainya.

2.4.1 Algoritma Kriptografi Klasik

Kriptografi klasik meruapakan algoritma yang menggunakan satu kunci untk mengamankan data. Teknik ini telah digunakan beberapa abad yang lalu. Dua teknik dasar yang digunakan pada algoritma klasik adalah teknik subsitusi dan teknik permutasi. a. Teknik Subsitusi Teknik ini merupakan penggantian setiap karakter dari plaintext dengan karakter lainnya. Ada empat istilah subsitusi cipher, yaitu : monoalphabet adalah dimana setiap karakter cipherteks menggantikan satu karakter plainteks. Polyalphabet dimana setiap karakter cipherteks dapat menggantikan lebih dari satu macam karakter plainteks. Monograf yaitu satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter plainteks. Polygraph dimana satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter plainteks. Contoh algoritma subsitusi adalah Caesar Cipher, Shift Cipher, Hill Cipher, Vigenere Cipher, dan Playfair Cipher. Universitas Sumatera Utara b. Teknik Permutasi Teknik ini menggunakan permutasi karakter. Penggunaan teknik ini menyebabkan pesan yang asli tidak dapat dibaca kecuai bila memiliki kunci untuk mengembalikan pesan cipherteks ke pesan plainteks atau disebut dekripsi. Teknik Permutasi transposisi dengan bermacam pola bisa dilakukan untuk menyembunyikan pesan dari tangan-tangan orang yang tidak berhak. Kombinasi dari pola-pola tersebut merupakan dasar dari pembentukan algoritma kriptografi yang dikenal sekarang ini.

2.4.2 Algoritma Kriptografi Modern

Kriptografi modern berbeda dengan kriptografi konvensional karena kriptografi modern sudah menggunakan komputer dalam pengoperasiannya. Fungsinya adalah untuk mengamankan data, baik yang ditransfer melalui jaringan komputer maupun tidak. Hal tersebut sangat berguna untuk melindungi privasi, integritas data, authentication, dan non-repudiation. Kriptografi modern merupakan suatu perbaikan yang mengacu pada kriptografi klasik. Pada kriptografi modern terdapat berbagai macam algoritma yang bertujuan mengamankan informasi yang dikirim melalui jaringan komputer. Kriptografi modern terdiri dari 3 tiga bagian, yaitu : a. Algoritma Simetris Algoritma ini mengasumsikan pengirim dan penerima pesan sudah berbagi kunci yang sama sebelum bertukar pesan. Algoritma simetris symmetric algorithm adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi, sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm. Algoritma ini sering juga disebut dengan algoritma klasik karena memakai kunci yang sama untuk kegiatan enkripsi dan Universitas Sumatera Utara dekripsi. Algoritma ini sudah ada sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. Semua algoritma kriptografi klasik termasuk kedalam sistem kriptografi simetri. Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang tersebut akan dapat melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap pesan. Berikut ilustrasi penggunaan algoritma simetris : Gambar 2.3 Ilustrasi Algoritma Kriptografi Simetris Algoritma kriptografi yang memakai kunci simetris antara lain adalah Data Encryption Standard DES, RC2, RC4, RC5, RC6, International Data Encrytion Algorithm IDEA, Advanced Encryption Standard AES, One Time Pad OTP, dan lain-lain Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan penerima harus memilih suatu kunci tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia secret-key algorithm. Kelebihan Algoritma Simetris: 1. Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan algoritma asimetrik. 2. Karena kecepatannya yang cukup tinggi, maka dapat digunakan pada sistem real-time Enkripsi Dekripsi Ciphertext Plaintext Plaintex Kunci Kunci Universitas Sumatera Utara Kelemahan Algoritma Simetris : 1. Untuk tiap pengiriman pesan dengan pengguna yang berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut. 2. Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang disebut “key distribution problem” b. Kriptografi Kunci Asimetris Kriptografi asimetris juga disebut dengan kriptografi kunci-publik. Dengan arti kata kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi adalah berbeda. Pada kriptografi jenis ini, setiap orang yang berkomunikasi mempunyai sepasang kunci yaitu: 1. Kunci umum publik key : yaitu kunci yang boleh semua orang tahu. Pengirim mengenkripsi pesan dengan menggunakan kunci publik si penerima pesan. 2. Kunci rahasia private key : yaitu kunci yang dirahasiakan atau diketahui oleh satu orang saja. Hanya penerima pesan yang dapat mendekripsi pesan, karena hanya ia yang mengetahui kunci private nya sendiri Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Walau kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci private yang digunakan. Contoh algoritma kriptografi kunci-publik diantaranya RSA, Elgamal, DSA dll. Universitas Sumatera Utara Berikut ilustrasi penggunaan algoritma Asimetris : Gambar 2.4 Ilustrsi Algoritma Kriptografi Asimetris Kelebihan Algoritma Asimetris: 1. Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat lebih baik 2. Masalah manajemen kunci yang lebih baik karena jumlah kunci yang lebih sedikit. Kelemahan Algoritma Asimetris: 1. Kecepatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan algoritma simetris. 2. Untuk tingkat keamanan sama, kunci yang digunakan lebih panjang dibandingkan dengan algoritma simetris. c. Hybrid Algoritma Algoritma Hybrid adalah algoritma yang memanfaatkan dua tingkatan kunci, yaitu kunci rahasia simetri untuk enkripsi dan pasangan kunci private-kunci publik untuk memberikan tanda tangan digital serta melindungi kunci simetri. Berdasarkan besar data yang diolah dalam satu kali proses, maka algoritma kriptografi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : a. Algoritma block cipher Informasidata yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar misal 64-bit dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi yang Enkripsi Dekripsi Ciphertext Plaintext Plaintex Kunci Enkripsi Kunci Dekripsi Universitas Sumatera Utara sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang berukuran sama. b. Algoritma stream cipher Informasidata yang hendak dikirim dioperasikan dalam bentuk blok-blok yang lebih kecil byte atau bit, biasanya satu karakter persatuan waktu proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang berubah setiap waktu.

2.5 RSA