Perbedaan RSA dengan RSA-CRT

Dari contoh di atas dapat dilihat perbedaan nilai eksponen d dengan eksponen dp dan dq. dp d, dq d 3 43, 1 43 sehingga perhitungan dekripsi pada RSA- CRT lebih cepat dibandingkan RSA biasa karna memiliki nilai eksponen dp, dq lebih kecil dibandingkan d.

3.3 Perbedaan RSA dengan RSA-CRT

Perbedaan antara RSA dengan RSA-CRT terletak pada proses pembangkitan kunci dan proses dekripsinya. Perbedaan pada dekripsi RSA dengan dekripsi RSA-CRT tersebut dikarenakan pada RSA-CRT ditambahkan teorema CRT dimana penambahan teorema ini diharapkan bisa menambah kecepatan proses perhitungan dekripsinya. Secara teori dapat dilihat dekripsi pada RSA-CRT lebih cepat perhitungannya dibandingkan dengan dekripsi RSA. Hal ini dapat dilihat dari kompleksitas dekripsi RSA P = C d mod n bergantung langsung pada ukuran d dan n. Eksponen dekripsi d menspesifikasikan bilangan perkalian modulo yang dibutuhkan untuk melakukan eksponensiasi, dan modulo n menentukan ukuran dari hasil sementaranya. Cara untuk mengurangi ukuran d dan n adalah dengan menggunakan teori Chinese Remainder Theorem CRT. Berikut perbandingan antara dekripsi RSA dengan RSA-CRT. Misalkan kita menggunakan contoh di atas, dimana p = 11 dan q = 7, n = 77, m = 60, e = 7, d = 43, dp = 3, dq = 1, dan Plainteks M = 8. Jika di enkripsi maha dihasilkan ciperteks C = 57. Jika ciperteks didekripsi dengan menggunakan RSA-CRT maka akan menghasilkan pergitungan seperti di bawah ini : = M 1 = C dp mod p=57 3 mod 11=54 mod 11 =8 M 2 = C dq mod q=57 1 mod 7 =57 mod 7 =1 h=qInvm 1 -m 2 mod p = 88-1 mod 11 = 40 mod 11 = 1 Universitas Sumatera Utara P = m 2 +hq = 1 +17 =8 Jika ciperteks didekripsi dengan RSA adalah sebagai berikut : M = C d mod n = 57 43 mod 77 = 8 Dari perhitungan di atas dapat dilihat penurunan nilai eksponen d dan modulo n sehingga dapat disimpulkan bahwa proses dekripsi pada RSA-CRT lebih cepat dibandingkan dengan RSA standart. Untuk lebih memperjelas perbedaan kecepatan perhitungan deskripsi pada RSA dengan RSA-CRT berikut dibuat bagan perbadingan proses pada RSA dan RSA-CRT beserta bagan contoh implementasinya. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Bagan perbandingan RSA dengan RSA-CRT RSA RSA-CRT p, q, n=pq, m = p-1q-1 e : FPBe, m = 1 p, q, q p n = pq, m = p-1q-1 e: FPBe,m=1 dp = d mod p-1 dq = d mod q-1 Pembangkitan Kuci Pembangkitan Kuci Kunci Publik : e, n Kunci Rahasia : d, n Kunci Publik : e, n Kunci Rahasia : p, q, d, dp, dq Enkripsi Enkripsi Deskripsi M 1 = C dp mod p M 2 = C dq mod q h=qInvm 1 -m 2 mod p P = m 2 +hq Deskripsi Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Bagan Contoh perbandingan RSA dengan RSA-CRT RSA RSA-CRT p=137, q=131, n=137131=17947, m = 137-1131-1=17680, e : FPBe, 17680 = 1e=3 11787 ; k=3 p=137, q=131, n=137131=17947, m = 137-1131-1=17680, e : FPBe, 17680 = 1e=3 11787 ; k=3 dp = 11787 mod 137-1=91 dq = 11787 mod 131-1=87 Pembangkitan Kuci Pembangkitan Kuci Kunci Publik : e=3, n=17947 Kunci Rahasia : d=11787, n=17947 Kunci Publik : e=3, n=17680 Kunci Rahasia : p=137, q=131, d=11787, dp=91, dq=87 Enkripsi Enkripsi qInv = 114 k=109 M 1 = 8363 91 mod 137= 102 M 2 = 8363 87 mod 131=120 h = qInvm 1 -m 2 mod p = 114102-120+137 mod 137=3 P = m 2 +hq=120+3131=513 Catatan : kita menambahkan p pada m1-m2untuk menghindari nilai negatip. Deskripsi Jika diketahui p = 137, q=131, dan pesan P = 513. Berikut perbandingan perhitungan RSA dengan RSA-CRT : Contoh : Dekripsi Universitas Sumatera Utara

3.4 Flowchart Algoritma RSA