Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tinjauan Pustaka

dikenal juga dengan kriptografi asimetris dimana pengguna memiliki pasangan kunci kriptografi yaitu kunci publik dan kunci privat. Kunci privat dirahasiakan, sedangkan kunci publik dapat disebarluaskan. Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor primanya. Pemfaktoran dilakukan untuk memperoleh kunci privat yang digunakan untuk mendekripsi cipherteks. Selama belum ditemukan algoritma yang efisien untuk pemfaktoran bilangan besar menjadi faktor-faktor primanya, maka keamanan algoritma RSA tetap terjamin. Salah satu kelemahan RSA yang paling signifikan adalah kecepatannya. RSA adalah algoritma kriptografi yang lambat karena proses komputasinya yang melibatkan bilangan-bilangan besar. Oleh karena itu, pada prakteknya RSA biasanya hanya digunakan untuk mengenkripsi kunci dari algoritma kriptografi kunci simetri dan untuk tandatangan digital. Aditya, 2010 Penulis akan mencoba memodifikasi algoritma RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem CRT untuk mempercepat proses enkripsi dan dekripsi. CRT merupakan teorema dalam aritmatika modulo yang akan digunakan dalam melakukan operasi modulo pada proses enkripsi dan dekripsi. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENAMBAHAN CHINESE REMINDER THEOREM UNTUK MEMPERCEPAT PROSES ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA RSA ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah proses komputasi yang lambat pada dekripsi algoritma RSA. Kelambatan proses ini diakibatkan proses komputasi yang melibatkan bilangan-bilangan eksponen dan modulo yang besar pada algortima RSA. Untuk mengatasai masalah tersebut, penulis mencoba memodifikasi algoritma RSA dengan menambahkan Chinese Remainder Theorem CRT. Universitas Sumatera Utara

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana cara menggunakan Chinese Reminder Theorem CRT untuk mempercepat proses dekripsi pada algoritma RSA.

1.4 Pembatasan Masalah

Didalam mengkaji suatu permasalahan diperlukan suatu pembatasan agar pengkajiannya lebih terarah. Dalam hal ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Sistem pengamanan data atau kriptografi memiliki cakupan yang luas, oleh karena itu dalam tulisan ini dibatasi hanya menguraikan kriptografi algoritma RSA. 2. Modifikasi RSA hanya dengan penambahan Chinese Reminder Theorem. 3. Character yang digunakan dalam proses enkripsi adalah character ASCII.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam tulisan ini penulis memanfaatkan buku-buku, internet, dan jurnal yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan teori-teori pemecahan masalah atau dasar pemikiran untuk menjelaskan masalah yang dibahas. Dony Ariyus, 2009 dalam bukunya “Keamanan Multimedia”, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain. Universitas Sumatera Utara Rinaldi Munir, 2006 dalam bukunya “Kriptografi”, menerangkan bahwa kriptografi bertujuan untuk memberi layanan keamanan yang dimaksud sebagai aspek- aspek keamanan yaitu : Kerahasiaan confidentiality, Integritas Data Data Integrity, Otentikasi Authentication dan Nirpenyangkalan Non-Repudiation. Tri Rahajoeningroem, 2009 dalam jurnalnya “Studi dan Implementasi Algoritma RSA”, Algoritma RSA dibuat oleh tiga orang peneliti dari MIT Massachussets Institute of Technology pada tahun 1976, yaitu Ron Rivest, Adi Shamir dan Leonard Adleman. RSA adalah salah satu teknik kriptografi dimana kunci untuk melakukan enkripsi berbeda dengan kunci untuk melakukan dekripsi. Kunci untuk melakukan enkripsi disebut sebagai kunci publik, sedangkan kunci untuk melakukan dekripsi disebut sebagai kunci privat. Dimas Gilang Saputra, 2010 dalam makalahnya “Aplikasi Chinese Remainder Theorem dalam Secret Sharing ”, menerangkan bahwa chinese remainder theorem adalah teorema mengenai kekongruenan lanjar dalam teori bilangan bulat yaitu aritmetika modulo. Teorema ini pertama kali ditemukan oleh Sun Tze pada abad pertama.

1.6 Tujuan Penelitian