Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

39 sedikit banyak memiliki pengetahuan seputar hotel yang berwawasan lingkungan, tidak diutamakan memiliki pengalaman menginap di hotel yang menerapkan konsep green hotel .

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki Arikunto, 2006: 229. Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengunjungi tempat-tempat yang sudah ditentukan di Kabupaten Badung secara langsung untuk memperoleh data yang mendukung dalam penelitian ini. 2. Studi Kepustakaan 40 Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan, laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan Nazir, 1988: 111. 3. E-Literatur Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang mendukung dari berbagai sumber di internet mengenai data yang berkaitan. 4. Penyebaran Kuesioner Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Iskandar, 2008: 77.

3.6 Uji Validitas dan Uji Realibilitas Instrumen Penelitian

Kuesioner sebagai sebuah instrumen pada penelitian ini harus memenuhi criteria yang sudah ditentukan yaitu sebagai berikut :

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono 2012:267 validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat 41 dilaporkan oleh penel iti.Maka dari itu data yang valid adalah data yang “tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Oleh sebab itu, uji validitas merupakan suatu pengujian yang akan menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item-item dengan rumus Product Moment Pearson , yaitu : rxy = � ∑ – ∑ − ∑ √{� ∑ 2 − ∑ 2 }{� ∑ 2 − ∑ 2 } Keterangan : r : Koefisien validitas item yang akan dicari x : Skor yang diperoleh subjek seluruh item y : Skor total ∑ : Jumlah skor dalam distribusi x ∑ : Jumlah skor dalam distribusi y ∑ : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x ∑ : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y n : Banyaknya responden 42

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabel artinya merupakan dapat dipercaya sehingga hasil yang diperoleh dapat diandalkan.Instrumen penelitian disamping harus valid juga harus dapat dipercaya realibel. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Cronbachs Alpha N of Items .874 22

3.6.3 Hasil Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan data yang diolah oleh peneliti dengan menyebar angket kepada 100 orang responden sebagai salah satu hasil prapeneliti dalam mengetahui kevalidan dan kehandalan suatu kuesioner yang layak, maka hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5. Cronbachs Alpha N of Items .924 11 43 Tabel 3.5 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Item Koefisien Validitas Keterangan Koefisien Reliabilitas Keterangan Konsep Green Hotel p1 0,503 Valid 0,87 Reliabel p2 0,491 Valid p3 0,508 Valid p4 0,513 Valid p5 0,444 Valid p6 0,417 Valid p7 0,479 Valid p 0,434 Valid p9 0,335 Valid p10 0,308 Valid p11 0,434 Valid p12 0,369 Valid p13 0,527 Valid p14 0,538 Valid p15 0,336 Valid p16 0,431 Valid p17 0,587 Valid p18 0,634 Valid p19 0,632 Valid p20 0,671 Valid p21 0,651 Valid p22 0,629 Valid Minat Berkunjung p23 0,742 Valid 0,92 Reliabel p24 0,798 Valid p25 0,793 Valid p26 0,764 Valid p27 0,680 Valid p28 0,681 Valid p29 0,694 Valid p30 0,784 Valid p31 0,828 Valid p32 0,764 Valid p33 0,770 Valid 44 Berdasarkan tabel 3.5 diatas diketahui bahwa instrumen ini sudah valid dan reliabel karena nilai alpha menunjukkan angka lebih dari 0,60 yang sudah sesuai dengan kriteria instrumen dari Imam Ghojali 2002: 133. Maka dari instrumen itu sudah dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini merupakan penelitian yang termasuk kedalam penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan rumus-rumus dalam menganalisis masalah yang ditemukan penelitian, antara lain sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi yaitu analisis yang akan menunjukkan hubungan antara dua variabel yang mempengaruhi x dengan yang dipengaruhi y dengan rumus : Y = a + bX Dimana : a = ̅- � ̅ b = � ∑ − ∑ ∑ � ∑ 2 − ∑ 2 45 Dimana : a = Bilangan Konstanta b = Koefisien Regresi n = Jumlah Sampel X = Konsep Green Hotel variabel bebas Y = Minat Berkunjung Wisatawan variabel terikat

2. Analisis Kolerasi

Menurut Wirawan 2002: 283 untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : r = �.∑ � − ∑ ∑ √�. ∑ 2 − ∑ 2 .� ∑ 2 − ∑ 2 Keterangan : r = Koefisien Kolerasi n = Jumlah Sampel X = Konsep Green Hotel variabel bebas Y = Minat Berkunjung Wisatawan variabel terikat Kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini : 46 Tabel 3.6 Interpretasi Terhadap Koefisien Kolerasi

3. Analisis Determinasi

Untuk mengetahui seberapa jauh variabel konsep green hotel X terhadap minat berkunjung wisatawan Y yang dicapai.Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien kolerasi. Analisis determinasi sesuai dengan Wirawan, 2002: 282 menggunakan rumus : D = r . 100 Keterangan : D = Koefisien Determinasi r = Koefisien Kolerasi Besar r positifnegatif Interpretasi 0,08 - 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat kolerasi yang sangat tinggi 0,60 - 0,799 Antara variabel X dan Y terdapat kolerasi yang tinggi 0,40 - 0,599 Antara variabel X dan Y terdapat kolerasi yang cukup kuat 0,20 - 0,399 Antara variabel X dan Y terdapat kolerasi yang rendah tetap ada 0,00 - 0,199 Antara variabel X dan Y terdapat kolerasi yang rendah dan diabaikan Sumber : Subagio, 1998: 14 47

4. Uji

� Menurut Wirawan 2002, 289, Uji � � digunakan untuk mengetahui ditolak atau diterimanya hipotesis yang dikemukakan, dengan rumus sebagai berikut : t = Sb = √ �� 2 ∑ 2 Se = √ ∑ 2 − ∑ – ∑ �− ∑ = ∑ – ∑ � � � Dimana : Se = Standard error of estimate Sb = Standard error of the regression koefisies n = Jumlah sampel Selanjutnya nilai � ℎ� �� dibandingkan dengan nilai � �� untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis dengan uji satu sisi, yaitu sisi kanan, caranya adalah sebagai berikut : 48 Gambar 3.1 Kurva Normal � � Hipotesis yang digunakan : 1. Jika Hi ≤ � �� maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y. 2. Jika Hi � �� , maka Ho ditolak, yang berarti bahwa ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Kabupaten Badung

Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara 8°14’20” - 8°50’48” Lintang Selatan dan 115°05’48” - 115°26’16” Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52 Km 2 atau sekitar 7,43 dari daratan Pulau Bali dan terbagi atas 6 wilayah kecamatan dan 62 desakelurahan. Dari 6 kecamatan di Kabupaten Badung yakni kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan, Kecamatan Petang memiliki luas wilayah terbesar 115 Km 2 , sedangkan Kecamatan Kuta merupakan kecamatan terkecil dengan luas wilayah 17,52 Km 2 . Sama halnya dengan daerah lainnya, Kabupaten Badung mengalami dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Suhu udara berkisar antara 22,9 derajat celsius yang merupakan suhu terendah dan suhu tertinggi mencapai 31,2 derajat celsius. Sementara itu kelembaban udara berkisar antara 80 - 86. Kelembaban tertinggi biasanya terjadi pada bulan April, sementara kelembaban terendah terjadi pada bulan Januari. Mengetahui perkembangan curah hujan memang penting karena hal ini dapat