18
akan memiliki kepuasan seksual yang tinggi pula dibandingakn dengan frekuensi hubungan seksual yang rendah Cheung, 2008.
e. Citra Tubuh Individu yang memiliki citra tubuh yang negatif seperti merasa tidak
menarik akan memiliki kecenderungan untuk menghindari aktivitas seksual bersama pasangannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya hasrat bersama
pasangan yang berdampak pada kurangnya gairah seksual Holt Lyness, 2007.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan seksual
seseorang yaitu status hubungan, status pendidikan, orgasme, frekuensi hubungan, dan citra tubuh.
3. Aspek-aspek Kepuasan Seksual
Aspek-aspek yang terkait dengan kepuasan seksual yaitu keterbukaan, komunikasi, dan kedekatan emosional.
a. Keterbukaan Keterbukaan dalam seksualitas adalah pengungkapan mengenai sesuatu
tentang hubungan seksual baik pikiran maupun perasaan pada pasangan Rini Retnaningsih, 2008. Pada pasangan yang memiliki keterbukaan yang baik
seperti keterbukaan mengenai hal yang disukai dan tidak disukai dalam hubungan mereka akan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih baik
19
Byers Demmons, 1999. Terbuka pada pasangan mengenai posisi-posisi apa yang membuat puas dalam berhubungan seks dan pada waktu kapan mulai
bergairah sangat penting untuk didiskusikan secara baik Murdi, 2013. Selain itu, pasangan yang saling terbuka untuk membahas pengalaman seks yang baru
terjadi dan mengungkapkan apa yang baru dirasakan bersama atau satu sama lain setidaknya memberikan kepuasan pada pasangan Irawan, 2010.
Keterbukaan juga merupakan salah satu kunci yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan membuat kepuasan seksual.
b. Komunikasi Menurut Litzinger dan Gordon 2005 mengemukakan bahwa
komunikasi merupakan hal penting dalam suatu hubungan termasuk menjalin hubungan seksual dengan pasangan meliputi komunikasi mengenai hubungan
seksual yang memuaskan, komunikasi teknik seks, dan komunikasi tentang variasi dan titik sensitif seksual masing pasangan. Metts dan Cupach Byers
Demmons, 1999 memandang kualitas komunikasi seksual sering dianggap sebagai kepuasan dalam komunikasi seksual. Ketidakpuasan seksual terhadap
pasangan karena adanya kesenjangan komunikasi sehingga dapat menimbulkan kebosanan atau kurang tanggapan seksual serta masalah-masalah lain yang
muncul ketika berhubungan seksual tidak dikomununikasikan menjadikan tidak mencapai kepuasan seksual yang mengakibatkan pasangan akan mencari
kenikmatan lain Khotari, 2001. Komunikasi yang baik dan intim bersama
20
pasangan akan meningkatkan kualitas kepuasan seksual serta meningkatkan kepuasan hubungan yang dijalin secara menyeluruh.
c. Kedekatan Emosional Seseorang yang memiliki kedekatan emosional dengan pasangan akan
merasa memiliki hubungan yang positif dan timbal balik dalam hubungan seksual mereka. Individu dengan kecemasan yang tinggi terhadap pasangannya
akan memiliki tingkat kepuasan seksual yang rendah Butzer Campbell, 2008. Selain itu, kedekatan emosional berupa perasaan marah dan cinta turut
berperan dalam kepuasan seksual. Perasaan marah pada pasangan dapat menimbulkan ketidakpuasan seksual pada diri sendiri maupun pada pasangan.
Menurut Nugraha 2004 perasaan mencintai pasangan dan dicintai pasangan akan membuat hubungan seks yang dilakukan atas dasar suka bukan karena
terpaksa dan perasaan cinta akan memberikan pengaruh positif pada kepuasan seksual Barrienttos Paez, 2006.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini aspek-aspek kepuasan seksual yang terdapat dalam diri individu
adalah keterbukaan, komunikasi, dan kedekatan emosional.
21
4. Dampak Ketidakpuasan Seksual