Pengertian Kecemasan Terhadap Menopause Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Terhadap Menopause

33

3. Pengertian Kecemasan Terhadap Menopause

Kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan keadaan yang tidak menyenangkan dan tidak jelas sumbernya. Kecemasan ini menyebabkan individu merasa takut, cemas, khawatir dan mengakibatkan perubahan fisik maupun psikologis pada tubuh. Kecemasan yang muncul pada wanita yang menghadapi menopause dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi suatu situasi yang sebelumnya tidak pernah dialami. Menopause adalah berhentinya haid atau menstruasi. Hal ini terjadi akibat perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen. Masa menopause sering dianggap sebagai krisis dalam kehidupan wanita, karena masa ini terjadi perubahan pada tubuh wanita yang disebabkan oleh aktivitas hormonal. Pada masa ini wanita akan menghadapi menopause dalam rentang usia 40-55 tahun Mappiare,1983. Selain itu, terjadi perubahan hormonal pada wanita yang menimbulkan pengaruh psikologis bagi yang mengalaminya. Wanita yang menghadapi masa menopause akan mengalami semacam pertentangan akibat gejala-gejala yang muncul dan ketakutan akan hilangnya fungsi kewanitaannya sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan Ibrahim, 2002. Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini kecemasan terhadap menopause dapat diartikan sebagai suatu kondisi psikologis atau perasaan- perasaan yang tidak menyenangkan dan mengancam pada wanita yang sedang 34 menghadapi masa menopause, yaitu suatu masa dimana wanita secara bertahap tidak lagi dapat haid dan berakhirnya era reproduksi. Pada penelitian ini, wanita menganggap masa menopause sebagai suatu ancaman terhadap fungsi kewanitaannya sehingga menimbulkan kcemasan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Terhadap Menopause

Secara Umum, Thalis 1992 menjelaskan kecemasan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang muncul dalam diri individu. Kecemasan muncul karena individu mengalami hambatan untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan, sehingga individu merasa dirinya tidak mampu, rendah diri, merasa bersalah, dan tidak percaya diri. Pada faktor internal yang mempengaruhi kecemasan terhadap menopause pada wanita yaitu adanya rasa tidak percaya diri dalam menghadapi penurunannya fungsi reproduksinya, merasa tidak menarik secara fisik, dan menurunnya fungsi seksual Kartono, 2002. Selain itu, faktor internal yang mempengaruhi kecemasan terhadap menopause yaitu kecemasan berkaitan dengan perubahan fisik yang dialami. Perubahan fisik tersebut meliputi ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh. Perubahan bentuk 35 tubuh dirasakan sebagai ancaman yang membuat dirinya kehilangan daya tarik Kartono, 2002 Zuccalo, 2006. Kecemasan muncul berkaitan dengan gejala-gejala menopause juga turut mempengaruhi individu dalam menghadapi menopause. Wanita merasa cemas dan bingung ketika mengalami suasana hati yang berubah, mudah tersinggung dan depresi dengan perubahan hormonal. Terutama gejala menurunnya gairah seksual, sebagian besar wanita mengalami kecemasan bahwa dirinya tidak lagi bisa membahagiakan dan melayani suami dengan baik Mc Carthy, 2006. Faktor internal lainnya yaitu kecemasan yang timbul dalam diri indivdu terkait dengan penyakit usia lanjut. Seiring berkurangnya hormon estrogen dapat menimbulkan gangguan penyakit, seperti penyakit cardiovascular dan osteoporosis. Hal ini akan menimbulkan kecemasan bagi para wanita usia dewasa tengah yang sedang mengalami menopause Zuccalo,2006. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Kecemasan timbul akibat lingkungan sosial tidak memberikan kebutuhan yang diharapkan individu seperti kritikan orang lain, kehangatan dan penghargaan yang mengakibatkan timbulnya penolakan sosial. Pada faktor eksternal kecemasan terhadap menopause yang dialami wanita yaitu budaya, lingkungan sosial, dan mitos seputar menopause yang mengatakan wanita yang mengalami menopause 36 sudah tua, tidak menarik lagi, menurunnya fungsi seksual yang berpengaruh terhadap kepuasan seksual Aprillia 2007 Kartono, 2002. Berdasarkan uraian diatas, kecemasan dalam menghadapi menopause adalah kecemasan yang bersumber dari datangnya masa menopause yang dianggap sebagai ancaman. Pada penelitian ini faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan terhadap menopause yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri wanita meliputi perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik yaitu perubahan yang terjadi yang dianggap sebagai suatu ancaman pada diri individu yang mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri. Perubahan psikis yaitu gejala- gejala menopause yang dialami yang memberikan pengaruh pada hasrat seksual. Sedangkan, faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari mitos seputar menopause yang mengakibatkan kecemasan dan berpengaruh pada kepuasan seksual. 37

C. Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap Menopause

Setiap wanita tentu akan menghadapi masa menopause, meskipun menopause tejadi di usia yang berbeda. Umumnya, wanita akan menghadapi masa menopause dalam rentang usia 40-55 tahun Kuntjoro,2002. Menopause sendiri merupakan berhentinya menstruasi yang secara alamiah akan dialami oleh wanita. Walaupun menopause bukan suatu penyakit melainkan suatu tahap perkembangan, menopause sangat berhubungan dengan kesehatan terutama fungsi reproduksi wanita yang akan mempengaruhi kecemasan pada wanita dalam kepuasan seksual. Terjadinya menopause menyebabkan menurunnya atau terhentinya produksi hormon estrogen, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah. Selain itu, pada masa menopause wanita akan mengalami perubahan- perubahan, baik perubahan fisik dan perubahan psikis yang keseluruhannya saling tekait satu dengan lainnya. Wanita yang menghadapi menopause mengalami perubahan fisik yang mengakibatkan penurunnya fungsi reproduksi seperti ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh Kartono, 2002. Pada wanita menopause menurunnya fungsi reproduksi yang diikuti menurunnya fungsi seksual sering dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seksualnya. Wanita yang menghadapi menopause akan menghadapi perubahan hasrat seksual karena keringat yang terus-menerus mengucur, gangguan tidur, dan aktivitas seksual yang dirasa membutuhkan energi. Selain itu, masalah menopause juga membuat kecemasan pada wanita.