Pengujian Model dengan One Step Approach Evaluasi Model

variabel teramati indikator terhadap variabel laten faktor merupakan estimasi validitas variabel-variabel teramati tersebut . Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator- indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstrukfaktor laten yang umum Ferdinand, 2002 : 62. Reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. construct reliability dan variance extracted dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Construct reliability = j loading std loading std      2 2 Variance extracted = j loading std loading std      2 2 Hair et.al 1998 menyatakan bahwa sebuah konstruk mempunyai reliabilitas yang baik adalah jika :  Nilai Construct Reliability CR nya 0,70  Nilai Variance Extracted VE nya 0,50

3.5. Pengujian Model dengan One Step Approach

Salah satu keunggulan dan SEM dibandingkan metode regresi akan metode multivariate yang lain adalah penerapan prosedur SEM secara sekaligus terhadap sebuah model hybrid full SEM kombinasi antara model pengukuran dan model struktural. Penerapan prosedur SEM ini dikenal sebagai One Step Approach Wijanto, 2008 : 68.

3.5.1. Pengujian Model dengan Two – Step Approach

Permodelan SEM juga dapat dilakukan dengan pendekatan dua langkah two step approach yaitu pertama mengembangkan model pengukuran dan kedua adalah model struktural. Hal ini karena measurement model dilakukan untuk menghasilkan penilaian mengenai validitas konvergen convergent validity dan validitas diskriminan discriminate validity sedangkan model struktural menyajikan penilaian mengenai validitas prediktif predictive validity Ferdinand, 2002 : 24.

3.6. Evaluasi Model

Dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model Hair et al, 1995 ; Joreskog Sorbom, 1989; Long, 1983; Tabachnick Fidell, 1996. Umumnya terdapat berbagai jenis pit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesakan dengan data yang disajikan. Dibawah ini adalah indeks kesesuaian dan cut off value yang digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. Indeks tersebut antara lain : 1. X 2 – Chi Square Statistic Chi square bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel yang digunakan. Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi squarenya rendah. Atau dengan kata lain peneliti berusaha memperoleh nilai X 2 yang rendah yang menghasilkan significance level lebih besar atau sama dengan 0,05 P 0,05. Semakin kecil nilai X 2 semakin baik model itu karena dalam uji beda chi square X 2 = 0 berarti benar-benar tidak ada perbedaan Ho diterima dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p 0,05 atau p 0,10. 2. RMSEA The Roof Mean Square Error of Approximation RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi square statistic dalam sampel yang besar Baum gartner Hamburg, 1996. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degrees of freedom Brown Cudeck, 1993 3. GFI Goodness of Fit index Indeks kesesuaian fit index ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populas yang terestimasikan Benher, 1983; Tanaka Huba, 1989. Nilai GFI berkisar antara O poorfit sampai perfect fit dan nilai GFI 0,90 merupakan good fit kecocokan yang baik, sedangkan 0,80 GFI 0,90 sering disebut sebagai marginal fit. Wijanto, 2008 : 53. 4. AGFI Adjusted Goodness of Fit Indeks Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarians sampel. Nilai sebesar 0,95 dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan yang baik good overall model fit baik sedangkan besaran nilai antara 0,90 – 0,95 menunjukkan tingkatan cukup adequate Hulland et al. 1996. 5. CMINDF The minimum sample discrepancy function CMIN dibagi dalam degree of freedomnya akan menghasilkan indeks CMINDF. Dalam hal lain adalah statistik chi square X 2 dibagi DF nya sehingga disebut X 2 relatif. Nilai X 2 relatif kurang dari 20 atau bahkan kadang kurang dari 30 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data Arbuckle, 1997. 6. TLI Tucker Lewis Index TLI Tucker Lewis Index adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model Bavengartner Hamburg, 1996. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan 0,95 Hair dkk, 1995 dan nilai yang sangat mendekati menunjukkan a very good fit Arbuckle, 1997. 7. CFI Comparative Fit Index Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit Arbuckle, 1997. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95. Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model Hulland et al 1996 : 35. Tabel 3.1. Tabel Goodness of Fit Indices Goodness of Fit Index Keterangan Cut – Off Value X 2 – Chi square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample apakah model sesuai dengan data Diharapkan kecil dan sampai dengan 5 atau paling baik diantara 1 dan 2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang diestimasi Minimum 0,1 atau 0,2 atau 0,05 RMSEA Mengkompensasi kelemahan chi-square pada sample besar 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sample yang dijelaskan oleh matriks covarians populasi yang diestimasi analog dengan R 2 dalam regresi berganda 0,90 AGFI GFI yang disesuaikan dengan DF 0,90 CMINDDF Kesesuaian antara data dan model 2,00 TLI Pembandingan antara model yang diuji terhadap baselin model 0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan keunikan. 0,95 DAFTAR PUSTAKA Bhattacherjee, A. 2002, Individual trust in online firms: Scale development and Initial Test . Journal Management Information System. Cowles, Deborah L., Kiecker, Pamela, Little, Michael W. 2002, Using key Informant Insights as a Foundation for e-retailing theory development. Journal of Business Research 55 Doney, P.M., dan Cannon, J.P. 1997, An examination of the nature of trust in buyer-seller relationships. Journal of Marketing April Friedman, B., P.H. Kahn, Jr., dan Howe, D.C. 2000, Trust online. Communications of the ACM 43 Vol. 12. Gefen, David., Karahanna, Elena dan Straub, Detmar W. 2003, Trust And Tam In Online Shopping: An Integrated Model. MIS Quarterty. Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Mutlivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga, BP Undip. Huck. Schuyler W. 2000, Reading Statistics And Research. Third Edition, Addision Wesley Longman. Inc. Jewels, Tony J., Timbrell, Greg T. 2001, Toward a definition of B2C dan B2B e-commerce . Procedings of the Twelfth Australian on Information System. Jogiyanto H.M. 2004, Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman Pengalaman. BPFE-Yogyakarta. Jarvenpaa, S.L., dan Tractinsky, N. 1999, Consumer trust in an Internet store: Across-cultural Validation . Journal of Computer-Mediated Communication. Kumar, N., Scheer, L.K. and Stenkamp, J.B.E.M., 1995, The Effect of Suppliers Fairness on Vulnerable Resellers. Journal of Marketing Research. Lohse, G.L., dan Spiller, P. 1998, Electronic Shopping. Communications of the ACM, 41 Vol.7. McKnight,D.H,Choudhury,V.,dan Kacmar,C.2002, Developing and Validating Trust Measures for E-Commerce: An Integrative Typology. Information Systems Research 334-359 Murthy , Uday S. 2004, An Analysis of the Effects of Continuous Monitoring Controls on e-Commerce System Performance . Journal Of Information Systems Vol. 18. Pavlou, Paul A. 2003, Consumer Acceptance of Electronic Commerce: Integrating Trust and Risk with theTechnology Acceptance Model . International Journal of Electronic Commerce. Reichheld, F. F., dan Schefter. P. 2000, E-Loyalty: Your Secret Weapon on the Web. Harvard Business. Rodger, S., Harris, M.A. 2003, Gender and E-Commerce An Exploratory Study . Journal of Advertising Research. Raharja, R. A., Yunianto. A., Widyantoro W. 2001, Modul Pelatihan Adminis- trasi Jaringan Linux . Open Source Campus Agreement. PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PADA SISTEM E-COMMERCE DI WWW.RIEZ_BUTIK.COM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen Oleh : LUCKY WAHYU SULISTIYO LESTARI 0612015032 EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2010 USULAN PENELITIAN PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PADA SISTEM E-COMMERCE DI WWW.RIEZ_BUTIK.COM Yang diajukan LUCKY WAHYU SULISTIYO LESTARI 0612015032 EM Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi : Pembimbing Utama Drs. Ec. Pandji Soegiono, MM Tanggal……………… Mengetahui Ketua Progdi Manajemen Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS NIP. 030 191 295 SKRIPSI PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PADA SISTEM E-COMMERCE DI WWW.RIEZ_BUTIK.COM Yang diajukan LUCKY WAHYU SULISTIYO LESTARI 0612015032 EM disetujui untuk Ujian Lisan oleh Pembimbing Utama Drs. Ec. Pandji Soegiono, MM Tanggal……………… Mengetahui Wakil Dekan IDrs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030 194 437 PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PADA SISTEM E-COMMERCE DI WWW.RIEZ_BUTIK.COM Lucky Wahyu Sulistiyo Lestari ABSTRAKSI Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem informasi. Electronic Commerce e-Commerce sangat mendukung dalam peningkatan, pengembangan, suatu perusahaan. Dengan adanya e- commerce akan dapat memberikan suatu kelayakan bagi pihak manajemen dalam memproses berbagai sumberdaya yang digunakan. Diantara sumberdaya tersebut, e-commerce merupakan pendukung manajemen dalam proses pemasaran untuk mencapai tujuan. Hal tersebut dikarena e-commerce dapat merubah bentuk pelayanan yang semula harus datang langsung ke suatu instansi yang dituju ataupun melalui via telepon, tapi sekarang menjadi pelayanan yang on-line disetiap waktu dimanapun berada sehingga dapat memudahkan dalam menangani segala transaksi. Kepercayaan trust menjadi katalisator bagi transaksi penjual dan pembeli yang membuat konsumen memiliki harapan besar untuk puas terhadap hubungan tukar-menukar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Structural Assurance dan Perceived Reputation terhadap Trust pada sistem E-Commerce di www.riez_butik.com Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer, dan populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan e-commerce di riez butik yang dianalisis dengan menggunakan model Structural Equation Modelling SEM. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SEM Stuctural Equation Modeling dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Faktor structural assurance berpengaruh terhadap trust pengguna e-commerce di Riez butik, Faktor perceived reputation tidak berpengaruh terhadap trust pengguna e- commerce di Riez butik Key word : structural assurance, perceived reputation and trust viii 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Riez Butik Internet membuat segalanya menjadi tanpa batas. Komunikasi bisa dilakukan dengan siapa pun dan dimana pun mereka berada. Bisa dibayangkan apabila membuka toko yang menjual busana dan aksesoris di internet. Mungkin saja muncul pelanggan yang keberadaannya ada di belahan dunia lain. Betapa besar pasar yang dimilikinya. Hal tersebutlah yang dilakukan tiga sekawan ini, Lilian, dan Khariez. Mereka membuat boutique on line, Riez pada bulan Desember 2005 yang lalu. Boutique yang menjual busana, sepatu dan aksesoris. Bisnis ini melayani penjualan busana, sepatu dan aksesoris. Pada awalnya barang ini hanya merupakan sisa shoping saat travelling, terus dijual ke teman-teman. Tapi kemudian berkembang menjadi boutique yang menjual barang-barang yang diambil dari Thailand, Hongkong, dan lain- lain. Proses transaksinya mudah, tinggal mengikuti alur system yang ada. Jika ada baju atau produk yang dimininati segera isi keranjang anda dengan menekan tombol ADD TO CART dan ikuti langkah-langkah berikutnya. Untuk konfirmasi, melalui YMspency_chuchuyahoo.com. Maka barang yang ada di boutique mereka disimpan 1 x 24 untuk konfirmasi