Selain menghemat tenaga dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up-to-date. Buku-buku teks
konvensional memiliki rentang waktu antara proses penulisan, penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu
akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kendala semacam ini nyaris tidak ditemui dalam publikasi materi
ilmiah di internet mengingat meng-upload sebuah halaman web tidaklah sesulit menerbitkan sebuah buku.
Akibatnya, materi ilmiah yang diterbitkan melalui internet cenderung lebih actual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku
konvensional. Kelebihan sarana internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai sarana yang ideal untuk
melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baikmelalui kursus tertulis maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah panjang daftar keuntungan bagi
mereka yang memang ingin maju dengan memanfaatkan sarana internet. Internet juga berperan penting dalam dunia ekonomi dan bisnis.
Dengan hadirnya ecommerce, kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu beranjak dari ruangan tempat mereka berada.
2.2.2. Bisnis Melalui Internet
2.2.2.1.E- commerce
Electronic commerce didefinisikan beragam oleh para peneliti. Pada penelitian ini, penulis mengambil definisi electronic commerce
yang dikemukakan oleh Urbaczewski dalam Dharma, 2006 : 4 yakni
penggunaan jaringan komputer untuk melakukan penjualan dan pembelian barang, jasa atau informasi secara elektronis dengan para
suplier, konsumen atau kompetitor atau antar konsumen. Definisi ini membutuhkan dua persyaratan agar suatu perniagaan dapat disebut
sebagai electronic commerce. Syarat pertama: perniagaan dilakukan secara online dan kedua, adanya pertukaran nilai exchange value.
Perniagaan secara online mengindikasikan adanya penggunaan jaringan komputer yang menjadi dasar teknologi informasinya untuk
mendukung akumulasi data, manipulasi atau komunikasi. Jaringan komputer yang digunakan dalam bertransaksi berupa jaringan terbuka
seperti internet ataupun jaringan privat yang tertutup seperti intranet yang hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu yang diizinkan pengelola
jaringan. Fokus penelitian ini adalah perniagaan secara elektronik pada jaringan internet. Cowles et al. dalam Dharma, 2006 : 5.
Pertukaran nilai exchange value yang dilakukan melalui electronic commerce melibatkan hal yang berkaitan dengan barang, jasa,
informasi, uang, waktu dan kenyamanan. Perusahaan manufaktur, distributor ataupun pedagang eceran dapat menjual produknya melalui
internet. Bila produk berupa barang digital misal: software atau musik dapat juga dijual melalui internet. Demikian pula suatu bank dapat
memberikan pelayanan kepada konsumennya untuk membayar tagihan atau memperbaiki data pribadinya dengan menggunakan jaringan
internet.
Ada tiga elemen berbeda yang ditemui di e-commerce. Pertama, vendor yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara
elektronik. Mereka disebut electronic vendor atau e-vendor. Kedua, konsumen yang menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi,
memesan jasa atau membeli produk. Ketiga, teknologi berupa perangkat keras komputer, internet, telepon seluler, perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk bertransaksi. E-commerce berdasar pasarnya dapat dibagi menjadi dua
kategori: business to business B2B e-commerce dan business to consumer B2C e-commerce. E-vendor yang bergerak di business to
business B2B e-commerce akan melakukan pertukaran bisnis antar organisasi bisnis di pasar online tersebut. Sedang pasar yang dituju e-
vendor yang bergerak di business to consumer B2C e-commerce adalah konsumen akhir yang akan mengkonsumsi barang atau jasa yang dibeli.
Riset ini akan memfokuskan trust yang ada di business to consumer B2C e-commerce.
2.2.2.2.Sistem Aplikasi E-Commerce
Murthy dalam Dharma, 2006 : 5 mengklasifikasikan sistem electronic commerce sebagai sistem informasi akuntansi yang real time
dan berbasis internet online. Sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur pada suatu entitas bisnis yang menggunakan sumber daya fisik
dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi
akuntansi dengan tujuan memuaskan kebutuhan informasi bagi berbagai pengguna.
Aplikasi web e-commerce beroperasi melibatkan dua sisi yakni sisi mesin server dan sisi client atau sering disebut serverclient. Server
bertugas menyediakan bermacam-macam jenis layanan misalnya adalah pengaksesan berkas, peripheral, database dan dihubungkan dengan
berbagai client. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Sebuah terminal client melakukan
pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi yang tinggi,
dan kapasitas penyimpanan data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan di terminal client.
Jaringan komputer yang terdistribusi seperti LAN, WAN dan juga internet yang digunakan untuk e-commerce membutuhkan kontrol dan
keamanan yang lebih kompleks, sehingga akuntan terutama fungsi internal audit perlu untuk mengevaluasi lingkungan pengendalian yang
relevan dengan jaringan atau web servernya Wilkinson dalam Dharma, 2006 : 6.
2.2.3. Trust Di Electronic Commerce