2. Tambang  garam  atau  garam  sumber  ialah  garam  yang  biasanya  dinyatakan
sebagai  batu  garam,  diperoleh  dari  pertambangan  yang  beroperasi  sedalam seribu kaki atau lebih dibawah permukaan bumi.
3. Garam  yang  diperoleh  dari  penguapan  dengan  sinar  matahari  mengandung
kotoran  kimia  dan  mikrobia  halofisilis  yang  toleran  terhadap  garam.  Garam tambang  atau  garam  sumber  pada  umumnya  bebas  dari  kontaminasi
organisme ini.
2.2 Karakteristik Petani Garam
Petani  memiliki  karakteristik  yang  beragam,  karakteristik  tersebut  dapat berupa karakter demografis, karakter sosial serta karakter kondisi ekonomi petani
itu sendiri. Karakter-karakter tersebut yang membedakan tipe perilaku petani pada situasi  tertentu.  Karakteristik  yang  diamati  dalam  penelitian  ini  adalah  umur,
pendidikan,  luas  lahan  garapan,  pengalaman  usahatani  dan  jumlah  tanggungan keluarga.
Umur  responden  merupakan  lama  responden  hidup  hingga  penelitian dilakukan, umur produktif petani akan mempengaruhi proses adopsi suatu inovasi
baru.  Menurut  BPS  2012,  berdasarkan  komposisi  penduduk,  umur dikelompokkan menjadi  tiga kelompok,  yaitu umur 0-14 tahun dianggap  sebagai
kelompok penduduk belum produktif, kelompok penduduk umur 15 s.d 64 tahun sebagai  kelompok  produktif  dan  kelompok  umur  65  tahun  ke  atas  sebagai
kelompok penduduk yang tidak lagi produktif. Dinyatakan  oleh  Soekartawi  2005  bahwa  makin  muda  petani  biasanya
mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga
mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi inovasi walaupun biasanya mereka masih belum berpengalaman dalam soal adopsi inovasi tersebut.
Tingkat pendidikan merupakan jumlah tahun mengikuti pendidikan formal yang  ditempuh  petani  pada  bangku  sekolah.  Pendidikan  akan  berpengaruh
terhadap perilaku dan tingkat adopsi suatu inovasi. Seseorang yang berpendidikan tinggi  cenderung  lebih  terbuka  untuk  menerima  dan  mencoba  hal-hal  yang  baru.
Menurut  Saridewi  2010,  tingkat  pendidikan  seseorang  dapat  mengubah  pola pikir,  daya  penalaran  yang  lebih  baik,  sehingga  makin  lama  seseorang
mengenyam pendidikan akan semakin rasional. Disebutkan  oleh  Hernanto  1993,  luas  lahan  usahatani  menentukan
pendapatan,  taraf  hidup  dan  derajat  kesejahteraan  rumah  tangga  petani.  Luas Penguasaan lahan akan berpengaruh terhadap adopsi inovasi, karena semakin luas
lahan  usahatani  maka  akan  semakin  tinggi  hasil  produksi  sehingga  turut meningkatkan pendapatan petani.
Dikemukakkan Padmowiharjo
1999 pengalaman
merupakan pengetahuan  yang  dialami  seseorang  dalam  kurun  waktu  yang  tidak  ditentukan.
Pengalaman  yang  menyenangkan  dan  memuaskan  akan  berdampak  positif  untuk melanjutkan  mengadopsi  suatu  inovasi.  Jumlah  anggota  keluarga  akan
berpengaruh  terhadap  perekonomian  keluarga,  semakin  banyak  jumlah  anggota keluarga  maka  akan  semakin  meningkat  pula  kebutuhan  keluarga,  hal  ini  akan
membuat biaya hidup meningkat.
2.3 Pemberdayaan