Penyuluhan Petani Garam dan Kelompok Petani Garam

3. Akuntabilitas, kaitannya dengan pertanggungjawaban publik atas segala kegiatan yang dilakukan dengan Miriam Budiarjo, 1998 mendefinisikan akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban pihak yang diberi kuasa mandat untuk memerintah kepada yang memberi mereka mandat. Akuntabilitas bermakna pertanggung jawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi. Sedangkan LembagaAdministrasi Negara menyimpulkan akuntabilitas sebagai kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan dan pengendalaian sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik atas namakan rakyat. 4. Kapasitas organisasi lokal, kaitannya dengan kemampuan bekerja sama, mengorganisasi warga masyarakat, serta memobilisasi sumberdaya untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi.

2.4 Penyuluhan

Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku. Dengan kata lain kegiatan penyuluhan tidak terhenti pada penyebarluasan informasi, dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi, merupakan proses yang dilakukan secara terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan waktu dan melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh penerima manfaat penyuluhan yang menjadi client penyuluhan Rohman, 2008. Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai. Penyuluhan Pertanian adalah sistem pemberdayaan petani dan keluarganya melalui kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar para petani dan keluarganya mampu secara mandiri mengorganisasikan dirinya dan masyarakatnya untuk bisa hidup lebih sejahtera. Petani harus diajak belajar bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungannya untuk kesejahteraannya yang lebih baik secara berkelanjutan Askari, 2011.

2.5 Petani Garam dan Kelompok Petani Garam

Peraturan Menteri Pertanian Permentan No. 273 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petanimenyebutkan bahwa kelompok tani adalah kumpulan petanipeternakpekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha tani anggota. Fadholi Hermanto, memberikan pengertian tentang petani yang mengatakan “Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang pertanian dalam arti luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan termasuk penangkapan ikan, dan mengutamakan hasil laut”. Petani garam merupakan seseorang yang menjalankan dan bertanggungjawab pada usahatani dengan komoditi garam mulai dari pengolahan air laut hingga proses panen hasil pertanian serta memasarkan hasil produksinya. Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatkan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suaktu waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam aktifitas umum namun dengan arah interaksi terkecil. Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yng hidup bersama, karena adanya hubungan antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong Soekanto, 2006. Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas petani dewasa priawanita maupun petani-taruna pemuda- pemudi yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pimpinan seorang kontak tani. Menurut Mosher dalam Mardikanto 1993, salah satu syarat pelancar pembangunan pertanian adalah adanya kerjasama kelompok tani. Kelompok tani Poktan adalah kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya dan keakraban untuk bekerjasama dalam meningkatkan, mengembangkan produktivitas usaha tani, memanfaatkan sumberdaya pertanian, mendistribusikan hasil produksinya dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Kelompok petani garam yang dimaksud di sini adalah sekumpulan orang atau masyarakat tani yang menentukan diri dalam suatu kegiatan atas dasar semangat bekerja „dari‟, „oleh‟, dan „untuk‟, anggota demi meningkatkan proses kesejahteraan bersama. Jadi yang dimaksud tentang Kelompok Petani Garam adalah sekumpulan orang atau masyarakat tani yang menjalankan usahatani dengan komoditi garam mulai dari pengolahan air laut hingga proses panen hasil pertanian serta memasarkan hasil produksinya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

2.6 Kerangka Pemikiran