Faktor produksi usahatani Teori Usahatani

Tanaman Hias Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2006.

2.2 Teori Usahatani

Usahatani merupakan kegiatan bercocok tanam dengan mengalokasikan sumber-sumber daya seperti tanah, lahan, tenaga kerja, modal, dan air untuk memperoleh pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Soekartawi 1995 usahatani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki atau yang dikuasai sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran output yang melebihi masukan input. Usahatani memiliki empat unsur pokok produksi Hermanto, 1996. Unsur yang pertama adalah lahan. Lahan berperan sebagai faktor produksi yang dipengaruhi oleh tingkat kesuburan, luas lahan, lokasi, intensifikasi, dan fasilitas. Unsur kedua adalah tenaga kerja yang dapat berasal dari orang lain atau dari anggota keluarga sendiri. Unsur ketiga adalah modal yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kekayaan usahatani. Unsur keempat adalah pengelolaan dalam menentukan, mengkoordinasi, dan mengorganisasikan faktor- faktor produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan

2.2.1 Faktor produksi usahatani

Proses produksi usahatani untuk menghasilkan suatu produk dapat dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor. Faktor produksi usahatani adalah input yang digunakan untuk menghasilkan produk. Faktor-faktor produksi yang digunakan, seperti luas lahan, modal, tenaga kerja dan manajemen, faktor -faktor ini dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan petani Hernanto, 1993. 1. Tanah lahan Tanah merupakan faktor produksi terpenting dalam pertanian karena tanah merupakan tempat dimana usahatani dapat dilakukan dan tempat hasil produksi dikeluarkan karena tanah tempat tumbuh tanaman. Tanah sifatnya tidak sama dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap dan permintaan akan tanah semakin meningkat sehingga sifatnya langka. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan ditanami maka semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan. 2. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi keberhasilan atau produksi. Dalam usahatani ditemukan dua macam tenaga kerja yaitu tenaga kerja dalam keluarga dan tenga kerja luar keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga adalah tenaga kerja dalam usahatani tidak dibayar upahnya, sedangkan tenaga kerja luar keluarga adalah tenaga dalam usahatani yang dibayarkan upahnya sehingga dinamakan tenaga upahan. 3. Modal Setiap kegiatan dalam mencapai tujuan membutuhkan modal apalagi proses produksi komoditas pertanian. Modal adalah barang yang bernilai ekonomi atau uang yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Modal dalam usahatani secara bersamaan dengan faktor produksi lainnya akan menghasilkan produk pertanian. modal pada usahatani dapat diperoleh dari dalam atau dari luar usahatani. Modal dari dalam usahatani diperoleh dari warisan atau keuntungan yang disimpan sedangkan modal dari luar usahatani diperoleh dari pinjaman dari lembaga keuangan. 4. Manajemen Usahatani Manajemen usahatani adalah kemampuan petani menentukan, mengkoordinasikan faktor produsi yang dikuasainya dan mampu menerapkan serta memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Tujuan dari manajemen usahatani untuk meningkatkan taraf hidup petani menjadi lebih tinggi. Manajemen usahatani meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengawasan.

2.2.2 Penerimaan usahatani