frekuensi duduk yang tinggi. Tentu juga mahasiswa pasti dapat merasakan dampak buruk posisi duduk yang tidak benar.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU adalah merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki resiko terkena dampak buruk akibat posisi duduk yang
tidak benar, mahasiswa seharusnya memiliki pengetahuan mengenai posisi duduk yang benar, pencegahan serta penyakit – penyakit yang dapat menyertai. Namun
hal itu sulit diketahui tanpa melakukan pengukuran tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap posisi duduk, sehingga perlu dilakukan pengukuran tingkat
pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU khususnya mahasiswa stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar Notoatmodjo, 2007.
1.2. Rumusan Masalah
Posisi duduk merupakan kegiatan yang terlihat begitu mudah untuk dilakukan, sehingga banyak yang mengabaikan bagaimana posisi duduk
yang benar. tetapi perlu diketahui bahwa posisi duduk yang tidak benar dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU terhadap posisi duduk
yang benar, dimana mahasiswa merupakan bagian masyarakat dan terlebih sebagai mahasiswa yang bergerak dalam bidang kesehatan.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang
benar.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar.
2. Untuk mengetahui jumlah mahasiswa stambuk 2007 Fakultas
Kedokteran USU secara umum yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sedang, dan kurang terhadap posisi duduk yang benar.
3. Untuk mengetahui jumlah mahasiswa stambuk 2007 Fakultas
Kedokteran USU berdasarkan jenis kelamin yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sedang, dan kurang terhadap posisi duduk yang
benar. 4.
Untuk mengetahui jumlah mahasiswa stambuk 2007 Fakultas Kedokteran USU berdasarkan asal daerah yang memiliki tingkat
pengetahuan baik, sedang, dan kurang terhadap posisi duduk yang benar.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini nantinya menjadi tolak ukur bagi mahasiswa, dosen, dan pihak lainnya yang terkait dalam pengukuran tingkat pengetahuan
mahasiswa Fakultas Kedokteran terhadap posisi duduk yang benar.
1.4.2. Manfaat bagi Peneliti sendiri
Merupakan pengalaman dan wadah latihan untuk memperoleh wawasan pengetahuan mengenai posisi duduk dan dampak buruk dari posisi duduk yang
tidak benar, peneliti juga dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah di terima di perkuliahan dalam penelitian, dan juga sebagai pengalaman
bersosialisasi dengan mahasiswa lain sebagai subjek penelitian, dengan dosen pembimbing sebagai penuntun penyempurnaan penelitian serta dengan dosen
penguji yang menilai penelitian dengan memberikan kritik dan masukan yang bermanfaat bagi peneliti.
Universitas Sumatera Utara
1.4.3. Manfaat bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk menyadarkan mahasiswa terhadap posisi duduk yang benar sehingga mahasiswa terhindar dari
penyakit – penyakit yang membahayakan kesehatan tubuh akibat posisi duduk yang tidak benar. Dan juga bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran USU diharapkan
dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan lebih meningkatkan ilmu pengetahuan tentang posisi duduk yang benar dan mampu menerapkannya serta
dapat menjadikannya sebagai panutan bagi masyarakat di lingkungan sekitar. Dengan penerapan posisi duduk yang benar maka akan mengurangi angka
kejadian penyakit seperti nyeri punggung, rematik, dan stress.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui dengan cara melihat dan ada pembuktian yang benar. Pengetahuan bisa didapat dalam tulisan atau lisan dengan
bantuan dari alat pengindraaan. Pengetahuan dapat mempengaruhi pola perilaku manusia, sehingga walaupun secara tidak sadar manusia sudah menerapkan
pengetahuan dalam kehidupan sehari – hari Jeff, 2009. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa perilaku yang didasarkan
oleh pengetahuan lebih tahan lama dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Rogers 1974 dalam mengatakan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru,
didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yaitu : awareness, interest, evaluation, trial, adoption Notoatmojo, 1996.
Perilaku posisi duduk yang tidak benar mungkin dilakukan secara tidak sadar maupun sadar walaupun telah atau belum memiliki pengetahuan tentang
posisi duduk yang baik dan benar. Pengetahuan menurut Notoatmodjo 2007 memiliki 6 tingkatan dan yaitu
: 1.
Tahu Know Diartikan sebagai mengingat kembali recall suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang pernah diterima sebelumnya.
Jadi, tingkat pengetahuan ini adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami Comprehension
Diartikan sebagai suatu kemampuann untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang suatu materi
Universitas Sumatera Utara
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi Application
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
4. Analisis Analysis
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih didalam
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5.
Sintesis Synthesis Diartikan sebagai penunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk yang baru. Sehingga mampu menyusun formulasi baru dari formulasi –
formulasi yang ada. 6.
Evaluasi Evaluation Diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian akan didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau dengan menggunakan
kriteria – kriteria yang telah ada. Pengetahuan mengenai posisi duduk yang benar, terdiri dari bagaimana
posisi duduk yang benar, toleransi waktu yang digunakan, relaksasi atau istirahat, faktor yang dapat mempengaruhi, penyakit – penyakit yang terjadi akibat posisi
duduk yang tidak benar, dan terapi yang digunakan untuk memperbaiki posisi duduk. Penentuan dan pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Bentuk Tulang Punggung