Analalisis Bivariat Analisa Data

nifas adalah 8,11 cm, median 8,00 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Tinggi fundus uteri terendah 17,0 cm dan tertinggi 21,5 cm. Pada kelompok kontrol rata-rata tingi fundus uteri sebelum dilakukan senam nifas adalah 19,57 cm, median 19,00 cm dengan standar deviasi 1,57 cm. Tinggi fundus uetri terendah 17,0 dan tertinggi 22,5 cm. Sedanagkan rata-rata tinngi fundus uteri setelah dilakukan senam nifas adalah 10,57 cm, median 10,50 cm dengan standar deviasi 1,52 cm. Tinggi fundus uteri terendah 17,0 cm dan tertinggi 22,5 cm.

2. Analalisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh senam nifas terhadap involusio uteri. Uji t-dependen digunakan untuk membandingkan involusio uteri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan setelah dilakukan senam nifas. Dan uji t- independen digunakan untuk membandingkan involusio uteri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 5.3 Pengaruh senam nifas terhadap involusio uteri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan setelah dilakukan senam nifas di Klinik Bersalin Hadijah Medan Desember – Maret Tahun 2009 Kelompok Mean SD Nilai P N Intervensi : Tinggi fundus uteri 11,25 0,66 0,000 35 Kontrol : Tinggi fundus uteri 9,00 0,38 0,000 35 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.3 digambarkan rata-rata tinggi fundus uteri pada kelompok intervensi sebelum dilakukan senam nifas adalah 19,37 cm dengan standar deviasi 1,33 cm. Setelah dialakukan senam nifas diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri adalah 8,11 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 11,25 cm dengan standar deviasi 0,66 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada tinggi fundus uteri sebelum dan setelah dilakukan senam nifas. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dilakukan senam nifas rata-rata tinggi fundus uteri adalah 19,57 cm dengan standar deviasi 1,57 cm. Setelah dilakukan senam nifas diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri adalah 10,57 cm dengan standar deviasi 1,52 cm. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 9,00 cm dengan standar deviasi 0,38 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada tinggi fundus uteri sebelum dan setelah dilakukan senam nifas. Tabel 5.4 Pengaruh senam nifas terhadap involusio uteri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan senam nifas di Klinik Bersalin Hadijah Medan Desember - Maret Tahun 2009 Kelompok Mean SD SE Nilai P N Intervensi : Tinggi fundus uteri 8,11 1,13 0,19 0,000 35 Kontrol : Tinggi fundus uteri 10,57 1,52 0,25 35 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.4 dapat digambarkan rata-rata tinggi fundus uteri setelah dilakukan senam nifas oleh peneliti adalah 8,11 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Sedangkan pada kelompok kontrol di dapat rata-rata tinggi fundus uteri adalah 10,57 cm dengan standar deviasi 1,52 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tinggi fundus uteri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. B. PEMBAHASAN Pada pembahasan akan diuraikan tentang hasil penelitian dan membandigkan hasil penelitian ini dengan literatur untuk melihat involusio uteri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil a. Karekteristik Responden