Sedangkan pada kelompok kontrol berdasarkan usia, sebagian besar responden berusia 31-35 tahun sebanyak 15 orang 42,9 , berdasarkan paritas sebagian besar
responden memiliki 2-3 anak sebanyak 20 orang 57,1 , berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 17 orang
48,8, berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 orang 57,1 .
b. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusio Uteri
Dari hasil uji t-dependen diperoleh pada kelompok intervensi sebelum dilakukan senam nifas rata-rata tinggi fundus uteri adalah 19,37 cm dengan standar deviasi 1,33
cm. Setelah dialakukan senam nifas diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri adalah 8,11 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama
dan pengukuran kedua adalah 11,25 cm dengan standar deviasi 0,66 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan pada tinggi fundus uteri sebelum dan setelah dilakukan senam nifas. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dilakukan senam nifas didapatkan rata-rata
tinggi fundus uteri adalah 19,57 cm dengan standar deviasi 1,57 cm. Setelah dilakukan senam nifas diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri adalah 10,57 cm dengan standar
deviasi 1,52 cm. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 9,00 cm dengan standar deviasi 0,38 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai
P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada tinggi fundus uteri sebelum dan setelah dilakukan senam nifas.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil uji t-independen diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri setelah dilakukan senam nifas oleh peneliti adalah 8,11 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Sedangkan
pada kelompok kontrol di dapat rata-rata tinggi fundus uteri adalah 10,57 cm dengan standar deviasi 1,52 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000 berarti ada pengaruh
senam nifas yang signifikan terhadap perubahan tinggi fundus uteri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan bahwa senam nifas adalah senam yang dilakukan senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu proses involusio uteri Brayshaw, 2008, hlm. 105.
Beberapa tujuan dari senam nifas yaitu mengecilkan dan mengencangkan dinding dan dan otot perut, serta mengembalikan ukuran liang senggama Manuaba,2000, hlm.
155. Senam nifas merupakan senam yang dilakukan secara mandiri berupa latihan kegel panggul untuk memperkuat tonos otot yang hilang karena jeringan panggul meregang
selama ibu hamildan melahirkan Bobak,et al.2005, hlm. 532. Setelah persalinan tubuh seorang ibu akan memasuki masa pemulihannya dan
perlahan kembali ke kondisi sebelum hamil. Tindakan tirah baring dan senam nifas membantu proses fisilogis ini secara perlahan Brayshaw, 2008, hlm. 105. Umumnya
yang menjadi perhatian ibu selama masa nifas adalah bagaimana memulihkan bentuk tubuh dan dinding perut seperti sediakala. Sehingga dengan melakukan senam nifas
bentuk tubuh dan dinding perut akan kembali seperti sediakala Mochtar, 2000, hlm. 251.
Universitas Sumatera Utara
Adapun manfaat senam nifas diantaranya adalah membantu proses involusio uteri, memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan,
memperbaiki otot tonos, pelvis, dan perenggangan otot abdomen, serta memperkuat otot panggul. http :ibu dan anak.com, diperoleh tanggal 30 April 2009.
Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan pada 1003 wanita Amerika yang mengikuti program senam nifas dengan latihan yang teratur
mengalami pengerutan pada rahim yang lebih cepat. Dan dalam studi dari 1432 ibu nifas di Swedia yang melakukan senam nifas ditemukan bahwa mayoritas 71 wanita
tersebut mengalami metabolisme tubuh yang lancar dan pemulihan fisik yang lebih cepat Larson, 2002, ¶ 5, http:www.larsondearticles.com, diperoleh tanggal 13 September
2008. Manfaat senam nifas secara umum adalah membantu penyembuhan rahim, perut,
dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal Danuatmaja,et al. 2003, hlm. 100.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Ira Kusyairi Dipl, Pt. fisioterapis drai RSAB Harapan Kita, Jakarta menjelaskan bahwa dengan dilakukan senam nifas mampu
mengencangkan otot rahim, kondisi umum ibu jadi lebih baik, pemulihan lebih cepat, kemungkinan terkena infeksi sangat kecil karena sirkulasi darah yang bagus,
memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul, dan otot perut Nada, 2001, senan nifas senam setelah melahirkan, ¶ 5, http:www.berbagisehat.com,
diperoleh tanggal 30 April 2009.
Universitas Sumatera Utara
c. Implikasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian