13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi kerangka teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang mendasari penelitian. Teori, temuan, dan bahan penelitian digunakan sebagai
acuan peneliti untuk dijadikan landasan dalam mengatasi masalah dalam penelitian. Kerangka teori dan kajian empiris digunakan untuk menyusun kerangka berpikir
yang digunakan dalam penelitian. Bab 2 pada penelitian ini akan membahas: 1 kerangka teori, 2 kajian empiris, dan 3 kerangka berpikir. Uraiannya sebagai
berikut.
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan teori-teori yang terkait dalam penelitian. Kerangka teori digunakan peneliti sebagai dasar atau acuan untuk melaksanakan
penelitian. Kerangka teori dalam penelitian ini akan menyajikan berbagai teori yang digunakan sebagai dasar atau acuan dalam pelaksanaan penelitian. Teori yang
digunakan dari berbagai sumber yang relevan baik buku maupun internet. Kerangka teori pada penelitian ini yaitu: 1 evaluasi pendidikan, 2 Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, 3 tes, 4 karakteristik soal objektif, 5 analisis butir soal, 6 ranah kognitif, dan 7 mata pelajaran IPS kelas III SD.
2.1.1 Evaluasi Pendidikan
Evaluasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu evaluation, dalam Bahasa Indonesia berarti penilaian. Wandt dan Brown 1977 dalam Sudijono 2012: 1
menjelaskan “evaluasi adalah proses dalam menentukan nilai dari sesuatu”.
14 Menurut Arikunto 2013: 3, kegiatan evaluasi berkaitan dengan mengukur
dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran yang ditetapkan. Menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk. Dengan demikian, evaluasi adalah kegiatan penilaian setelah dilakukan pengukuran terlebih dahulu.
Mengenai evaluasi pendidikan, Sudijono 2012: 1 menyatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penilaian dalam bidang pendidikan atau mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Tyler 1950 dalam Arikunto 2013: 3 menyatakan bahwa, evaluasi pendidikan merupakan proses pengumpulan
data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan telah tercapai. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli
lain, yaitu Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut yaitu bahwa kegiatan evaluasi bukan hanya mengukur sejauh mana tujuan pendidikan telah
tercapai, tetapi digunakan dalam membuat keputusan. Menurut Sudijono 2012: 8, fungsi evaluasi pendidikan sebagai tindakan
yaitu untuk mengukur, mengetahui, dan memperbaiki program pendidikan dalam menunjang penyusunan rencana selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi dalam bidang
pendidikan yaitu untuk memeroleh data pencapaian kurikuler yang menunjukkan kemampuan siswa dan mengetahui sampai di manakah efektivitas metode-metode
pengajaran yang telah diterapkan dan dilaksanakan Sudijono, 2012: 16. Oleh karena itu, kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab,
menggunakan strategi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa evaluasi merupakan
kegiatan menilai sesuatu yang telah dilaksanakan atas dasar pengukuran terhadap
15 kriteria tertentu. Hasil evaluasi selanjutnya digunakan sebagai pengambilan
keputusan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Evaluasi pendidikan merupakan proses mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai, sehingga berguna
dalam membuat keputusan dalam dunia pendidikan.
2.1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan