Assurance Jaminan Emphaty Empati

31 tanggap dan tidak menunda-nunda sesuatu yang mendesak untuk diselesaikan. Respon juga harus didasari dengan pemikiran yang matang untuk bertindak, bukan malah sebaliknya. Guru BK juga sebaiknya tidak membuang-buang waktu dalam memberikan pelayanan.

2.3.3.3. Assurance Jaminan

Dimensi jaminan meliputi pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan dalam menumbuhkan rasa percaya trust dan keyakinan pelanggan confidence Tjiptono, 2012: 175. Hal senada juga diungkapkan oleh Rangkuti 2006: 30 bahwa “jaminan meliputi pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari risiko”. Dimensi jaminan ditujukan untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa dimensi jaminan seorang konselor mencangkup kemampuan konselor untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan siswa, dalam hal ini juga sikap dan perilaku yang positif. Guru BK dalam pelayanannya dituntut untuk mampu merahasiakan apa-apa saja yang telah disepakatinya dengan siswa atau dalam dunia Bimbingan dan Konseling disebut dengan asas kerahasiaan. Dengan asas kerahasiaan akan mendorong keyakinan dan kepercayaan siswa terhadap guru BK. Hal ini membuat siswa memiliki anggapan bahwa guru BK mampu menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa. Dengan begitu, siswa dapat merasakan manfaat dari layanan Bimbingan dan Konseling yang diterimanya. 32 Guru BK harus mampu bersikap positif terhadap siapapun siswa yang dilayanani. Jika siswa yang dilayani adalah siswa yang terkenal buruk di sekolah tersebut, timbul persepsi yang bermacam-macam meskipun hanya dalam pikiran. Guru BK sebaiknya menghindari hal seperti ini. Guru BK diharapkan mampu memberikan contoh yang baik dan dapat diteladani oleh siswa.

2.3.3.4. Emphaty Empati

Empati merupakan kemampuan merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Menurut Rangkuti 2006: 30, “empati yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi”. Dimensi empati meliputi kemampuan perusahaan dalam memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman Tjiptono, 2012: 175. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi empati seorang konselor meliputi perhatian dan rasa kepedulian serta konselor adalah guru yang mudah dihubungi. Empati merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang sedang berempati, akan timbul rasa perhatian dan rasa peduli. Perhatian dan rasa peduli seorang guru BK dapat ditunjukan dengan memotivasi siswa untuk berprestasi dan mengambil keputusan. Perhatian guru BK tidak cukup hanya dengan ucapan rasa peduli saja, melainkan dengan memahami kondisi siswa dan memahami persoalan yang dihadapinya. 33

2.3.3.5. Tangible Bukti Fisik

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI LAYANAN KONSULTASI DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015

1 39 114

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

13 82 168

PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMEN EVALUASI PROSES PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL (Studi di SMP Negeri Kota Semarang)

0 6 26

Hubungan Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya dengan Penerapan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Konseling Individual di SMA Negeri se Kota Semarang Tahun Ajaran 2010

0 7 137

PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010 2011

0 4 102

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Layanan Konseling dan Sikap Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 12 156

(ABSTRAK) PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010/2011.

0 0 2

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

1 2 72

STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN SOFTWARE IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN MASALAH SISWA (IKMS�) DALAM PERENCANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 3 60

PERAN MUSWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN 2015 -

0 3 66