38
lingkungan tersebut. Sukardi 2008: 56 juga menyatakan hal yang serupa bahwa “pelayanan orientasi adalah pelayanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan konseli memahami lingkungan seperti sekolah yang baru dimasuki konseli untuk mempermudah dan memperlancar berperannya konseli di
lingkungan yang baru”. Namun perlu diketahui bahwa layanan orientasi tidak selalu mengenai
siswa baru dan sekolah yang baru dimasukinya, tetapi berkaitan juga dengan lingkungan yang akan dimasukinnya dan hal-hal yang baik baru maupun belum
dikenalnya. Layanan orientasi adalah layanan yang berfungsi sebagai pemahaman dan pengembangan bagi potensi siswa dan bertujuan sebagai pengenalan terhadap
materi dan wawasan yang dioerientasikan.
2.5.2.2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang diberikan agar siswa memperoleh pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam terkait materi yang diinformasikan
yaitu tentang berbagai hal. Menurut Yusuf 2009: 80 “layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan kepada siswa tentang berbagai aspek
kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langs
ung melalui media cetak maupun elektronik”. Layanan informasi ditujukan untuk membekali siswa dengan pengetahuan
tentang data dan fakta dibidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, maupun karir agar siswa mengetahui lingkungan hidupnya dan lebih mampu mengatur
dan merencanakan kehidupannya sendiri. Siswa juga harus mengetahui manakah informasi yang relevan dan yang tidak relevan bagi mereka.
39
2.5.2.3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan yang membantu siswa memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat bagi dirinya,
menempatkan dan menyalurkan segala potensinya pada kondisi yang sesuai. Menurut Mugiarso 2011: 59 “layanan penempatan dan penyaluran
memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat yaiu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan karir, kegiatan ekstra
kurikuler, program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai kondisi fisik dan psikisnya”.
Tujuan dari layanan ini yaitu diperolehnya tempat yang sesuai bagi siswa untuk pengembangan potensi dirinya. Kesesuaian terhadap tempat dalam
pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi, pekerjaan, dan juga pendidikan lanjut.
2.5.2.4. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan istilah baru dari layanan pembelajaran yang telah diartikan seperti pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Layanan penguasaan konten adalah layanan yang diberikan kepada individu untuk menguasai kemampuan atau kompetensi konten tertentu melalui kegiatan
belajar. Tujuan dari layanan ini yaitu dikuasainya suatu konten tertentu.
Penguasaan konten diperlukan siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan penilaian sikap, menguasai cara-cara atau kebiasaan tertentu, untuk
memenuhi kebutuhannya
dan mengatasi
masalah-masalahnya. Dalam
40
menyelenggarakan layanan ini, konselor perlu menekankan secara jelas dan spesifik fungsi-fungsi konseling mana yang menjadi arah layanannya dengan
konten khusus yang menjadi fokus kegiatannya.
2.6. Kepuasan Siswa Tentang Kualitas Layanan Konselor