55
3.5.1. Validitas
“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012: 173”. Validitas sangat penting, karena tanpa instrumen yang valid maka data akan
memberikan kesimpulan yang bias. Sebuah instrumen dianggap valid apabila benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur. Validitas
dalam penelitian ini merupakan jenis validitas konstrak construct validity. “Untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat dari ahli judgement
expert. Dalam hal ini setelah intrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasilkan
dengan ahli Sugiyono, 2012: 177”. Teknik analisis validitas yaitu dengan menggunakan Rumus product
moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, 2006: 146 sebagai berikut:
rxy
N N
N y
x xy
y y
x x
2 2
2 2
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi antara x dan y r
xy
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
56
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X
2 :
Jumlah kuadrat skor item ∑Y
2 :
Jumlah kuadrat skor total
Untuk mengetahui apakah masing-masing item instrumen yang digunakan valid atau tidak, maka r yang telah diperoleh r hitung dibandingkan dengan r
tabel product moment dengan taraf kesalahan 5 . Apabila r hitung r tabel maka item instrumen dikatakan valid. Apabila r hitung r tabel maka item instrumen
dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus
product moment, dapat diketahui bahwa dari 83 item yang ditujukan untuk 30 responden dengan taraf kesalahan 5 maka diperoleh hasil uji validitas ada 17
item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 8, 12, 22, 25, 33, 38, 42, 48, 50, 61, 62, 70, 71, 77, 81, dan 83. Semua item yang tidak valid tersebut dihapus dan tidak
digunakan karena sudah terwakili oleh 66 item yang sesuai dengan indikator.
3.5.2. Reliabilitas