Sifat-sifat Agregat dalam Campuran Beton

TEKNOLOGI BETON lunak perlu dibatasi nilai minimumnya jika ketahanan terhadap abrasi yang kuat diperlukan. 2. Cara pengujian kekuatan agregat Untuk menguji kekuatan agregat dapat menggunakan bejana Rudelloff ataupun Los Angeles Test.

G. Sifat-sifat Agregat dalam Campuran Beton

1. Serapan air dan kadar air agregat Presentasi berat air yang mampu diserap agregat di dalam air disebut sereapan air, sedangkan banyaknya air yang terkandung dalam agregat disebut kadar air. 2. Berat jenis dan daya serap agregat Berat jenis digunakan untuk menentukan volume yang diisi oleh agregat. Berat jenis dari agregat pada akhirnya akan menentukan berat jenis dari beton sehingga secara langsung menentukan banyaknya campuran agregat dalam campuran beton. Hubungan antara berat jenis dengan daya serap adalah jika semakin tinggi nilai berat jenis agregat maka semakin kecil daya serap air agregat tersebut. 3. Gradasi agregat Untuk mendapatkan canpuran beton yang baik kadang – kadang harus mencampur beberapa agregat. Dalam pekerjaan beton yang banyak dipakai adalah agregat normal dengan gradasi yang harus memenuhi syarat standar, namun untuk keperluan yang khusus sering dipakai agregat ringan ataupun agregat berat. 4. Modulus halus butir Suatu indek yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran butir – butir agregat. Didefinisikan sebagai jumlah persen kumulatif dari butir agregat yang tertimggal diatas satu set ayakan 38, 19, 9.6, 4.8, 2.4, 1.2, 0.6, 0.3, dan 0.15 mm kemudian nilainya dibagi seratus Ilsey, 1942:232. TEKNOLOGI BETON 5. Ketahanan kimia Pada umumnya beton tidak tahan terhadap serangan kimia. Yang biasa dijumpai yang menyerang terhadap beton yaitu serangan alkali dan serangan sulfat. 6. Kekekalan Kekekalan agregat dapat diuji dengan menggunakan larutan kimia untuk memeriksa reaksinya pada agregat PB 89, 1990. 7. Perubahan volume Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan dalam volume adalah kombinasi reaksi kimia antar semen dengan air seiring dengan mengeringnya beton. 8. Karakteristik panas sifat thermal agregat Karakteristik panas dari agregat akan sangat mempengaruhi keawetan dan kualitas dari beton. Sifat utamanya adalah koefisien muai, panas jenis, dan penghantar panas. 9. Bahan-bahan lain yang mengganggu Bahan – bahan yang mengganggu adalah bahan yang menyebabkan terganggunya proses pengikatan pada beton serta pengerasan betonnya, alkali dan sulfat, bahan padat yang menetap, bahan – bahan organik dan humus.

H. Pemeriksaan Mutu Agregat dan Syarat Mutu Agregat