Metode American Concrete Institute Metode Road Note No.4 Metode Standar Nasional Indonesia SK.SNI.T-15-1990-03

TEKNOLOGI BETON terutama karena akan menimbulkan segregasi, jika ini terjadi kemungkinan terbentuknya rongga-rongga pada saat beton mengeras akan semakin besar.

C. Metode American Concrete Institute

Metode american concrete institute mensyaratkan suatu campuran perancangan beton dengan mempertimbangkan sisi ekonomisnya dengan memperhatikan ketersediaan bahan-bahan dilapangan, kemudahan pekerjaan, serta keawaetan dan kekutan pekerjaan beton.

D. Metode Road Note No.4

Cara perancangan ini disimpulkan dari hasil penelitian Glanville yang ditekankan pada pengaruh gradasi agregat terhadap kemudan pekerjaan. 1. Langkah perancangan Secara umum langkah perancangan dengan metode ini adalah: a. Hitung kuat tekan rata-rata rencana b. Tentukan FAS c. Buat proporsi agregat dari masing – masing fraksi d. Tentukan proporsi antara agregat dengan semenagregat, berdasarkan tingkat kemudahan pengerjaan, diameter maksimum bentuk dan FAS. e. Hitung proporsi antar semen , air, dan agregat dengan dasar FAS dan proporsi antara agregat semen. f. Kebutuhan dasar dari beton dihitung dari volume absolut, prinsip hitungannya adalah volune beton padat sama dengan jumlah absolut volume bahan – bahan dasarnya.

E. Metode Standar Nasional Indonesia SK.SNI.T-15-1990-03

1. Kuat Tekan Rencana Mpa TEKNOLOGI BETON Persyaratan kuat tekan didasarkan pada hasil uji kuat tekan silinder. Jika menggunakan kuat tekan dengan hasil uji kubub yang bersisi 150 mm, maka hasilnya dikonversi denagn persamaan : F’c = {0,76 + 0,2 log f’ck15} f’ck Dimana: F’c = kuat tekan beton yang disyaratkan, Mpa F’ck = kuat tekan beton, Mpa, dari uji kubus beton bersisi 150 2. Nilai Tambah atau Margin Nilai tambah atau margin dihitung menurut rumus m= k s, dimana m adalah nilai tambah, k adalah ketetapan statistik yang nilainya tergantung pada persentase hasil uji yang lebih rendah f’c, dan s adalah standar deviasi. Rumus diatas dapat ditulis kembali menjadi m = 1,64s. Jadi kuat tekan rencana yang ditargetkan : F’cr = f’c +1,64s 3. Slump Slump ditetapkan sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton yang mudah dituangkan dan dipadatkan atau dapat memenuhi syarat workability. 4. Besar Butir Agregat Maksimum Besar butir agregat maksimum dihitung berdasarkan ketentuan:  Seperlima jarak terkecil antar bidang – bidang samping cetakan  Seperlima dari tebal plat  Tiga per empat dari jarak bersih minimum diantara batang – batang atau berkas – berkas tulangan

F. Metode Portland Cement Association