Psikologi Anak dan Remaja

minat dan kesamaan bakat dan kemampuan. Baik didalam kelompok kecil maupun kelompok besar, masalah umum yang dihadapi remaja dan paling rumit adalah faktor penyesuain diri. Didalam kelompok besar akan terjadi persaingan yang berat, masing-masing remaja bersaing untuk tampil menonjol. Oleh karena itu, sering terjadi perpecahan dalam kelompok tersebut, yang disebabkan oleh menonjolnya kepentingan pribadi setiap orang. Tetapi sebaliknya didalam kelompok itu terbentuk suatu persatuan yang kokoh, yang diikat oleh norma kelompok yang telah disepakati. Perkembangan sosial remaja di Palas Pasemah pasca konflik saat ini lebih bersifat homogenitas, dimana mereka mengunggulkan kelompok berdasarkan suku. Setelah konflik anak-anak suku Bali tidak ada yang bersekolah lagi di SMP yang berada di Desa Palas Pasemah, berarti ini adalah salah satu dampak negatif yang ditinggalkan konflik kedua suku ini. Hal ini membuktikan berarti walaupun mereka secara legal sudah berdamai, namun dalam sisi psikologi dan sosial kedua suku ini belum seutuhnya berdamai, masih terdapat pemisahan dalam aspek sosial. Hal ini dapat pula menimbulkan pengaruh negatif dalam pendidikan yaitu dalam motivasi belajar, pasca konflik remaja di Desa Palas Pasemah fokus pikirannya bukan hanya ke belajar dan sekolah, tapi juga kearah etnosentrisme. Benih-benih dendam dan prasangka terhadap suku Bali secara turun temurun mereka dapatkan karena faktor keluarga dan masyarakat yang sudah memilik stereotip negatif terhadap suku Bali. Untuk itu pasca konflik tidak hanya berdampak pada perkembangan psikologi remaja saja, namun juga berpengaruh motivasi belajar dan berpengaruh juga terhadap cara mereka bersosialisasi dengan kelompok lain suku lain.

b. Pengertian Psikologis Remaja

Psikologis merupakan keadaan jiwa seseorang, baik itu dalam keadaan senang, marah, dendam, takut, tenang dan segala macam keadaan yang sedang dirasakan manusia. Sedangkan remaja adalah suatu stadium dalam siklus perkembangan anak. Dalam Syaiful 2011:140-141 rentangan usia remaja berada dalam usia 12-21 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Eric Ericson dalam Syaiful 2011:143, pembentukan identitas diri seorang remaja adalah sesuatu yang kompleks, tidak hanya terbentuk dari dirinya sendiri melainkan juga bagaimana orang lain percaya tentang keberadaannya. Sehingga dapat digeneralisasikan bahwa psikologis remaja adalah keadaan jiwa yang sedang dirasakan manusia yang berusia antara 12