Peranan Manajemen Risiko Bagi Seorang manajer Dalam Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PERANAN MANAJEMEN RISIKO BAGI SEORANG MANAJER DALAM MENINGKATKAN KINERJA DAN PROFITABILITAS

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

BERNADETTA LUMBAN GAOL

NIM 122101220

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa atas kasih dan karuniaNya yang telah memampukan penulis untuk meyelesaikan tugas aakhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tugas akhir ini berjudul: Peranan Manajemen Risiko Bagi Seorang manajer Dalam Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program pendidikan Diploma III pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Keuangan , Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan Tugas akhir ini, penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan, serta dukungan dan doa dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M. SI selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku dosen Pembimbing Penulis yang

membantu mengarahkan dan menyelesaikan tugas akhir ini.

4.Orangtua penulis yang terkasih, Ayahanda Marpaung Lumban Gaol dan Ibunda Dornida Rajagukguk, saudara-saudariku terkasih Agnes Silvia Lumban Gaol, Anna Marhayeni Lumban Gaol, Afriani Desy Lumban Gaol, Martogi Carolus Lumban Gaol, serta sahabat dan teman-teman penulis yang tekasih yang telah menjadi motivator bagi penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini.

5. Sahabat-sahabat terkasih penulis Efria, Berta, Fhilippus, Revmianson, Bang Daniel, Justin dan Eko, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi bagi penulis.

6. Tidak lupa rekan-rekan Mahasiswa Diploma III Keuangan FEB USU Ernita, Desi, Sarah, Devi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang


(5)

ii

yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan sampai dengan penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 16 Juni 2015 Penulis,

(Bernadetta L. Gaol)


(6)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penelitian ... 7

BAB II PROFIL INSTANSI/ LEMBAGA A. Sejarah Singkat PT indofood Sukses Makmur Tbk ... 9

B. Visi dan Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk ... 15

C. Struktur Organisasi dan Personalia ... 16

D. Job Description ... 18

E. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 23

F. Kinerja Usaha Terkini ... 25

G. Rencana Kegiatan ... 28

BAB III PEMBAHASAN A. Risiko Dalam Perusahaan ... 30

B. Penerapan Manajemen Risiko Dalam Perusahaan ... 37

C. Peranan Manajer Dalam Perusahaaan ... 47

D.Peranaan Manajemen Risiko Dalam Meningkatkan Kinerja Dan Profitabilitas ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61


(7)

iv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


(8)

v

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi PT Indofood

Sukses Makmur Tbk ... 17 3.1 Profil Jatuh Tempo Keuangan Kelompok Usaha ... 36


(9)

(10)

membutuhkan waktu yang lama. Hal ini di anggap dapat menghemat waktu sehingga waktu yang seharusnya dipergunakaan untuk mempersiapkan makanan dan minuman dapat digunakan untuk melakukukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.


(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang paling berkembang pesat pada masa sekarang ini. Hal ini didukung pula dengan keadaan dimana banyak orang menginginkan makanan dan minuman yang dapat langsung dinikmati dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama. Hal ini di anggap dapat menghemat waktu sehingga waktu yang seharusnya dipergunakaan untuk mempersiapkan makanan dan minuman dapat digunakan untuk melakukukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu produsen makanan yang bergerak pada diviisi pembuatan mi instan. PT Indofood Sukses Makmur Tbk berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi.

Bahan baku yang digunakan berasal dari tepung terigu yang terbuat dari gandum. Gandum memiliki kandungan gluten yaitu jenis proten yang membantu dalam proses pengembangan pada jenis makanan tertentu. Bahan baku tepung terigu yang digunakan PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan tepung terigu berkualitas, yang didatangkan dari negara lain seperti Kanada, Australia, Rusia, India, dan Amerika karena negara tersebut memiliki iklim yang cocok untuk tanaman gandum.


(12)

Agar mi instan yang di produksi dapat bertahan lama mi yang diproduksi melewati tahap frying atau penggorengan dan cooling atau pendinginan, tahap penggorengan bertujuan untuk untuk mengurangi kadar air dalam mi dan pemantapan pati tergelatinisasi sehingga mi menjadi matang, kaku dan awet. Sedangkan pada tahap pendinginan bertujuan untuk mendinginkan mi panas.Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Mi produk PT Indofood Sukses Makmur Tbk diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti besi, begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna dikonsumsi dalam jangka panjang.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam menjalankn aktivitas perusahaannya. Hal ini dapat diihat dari grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki


(13)

outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Sampai saat ini, PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah memproduksi berbagai macam atau varian dari mi instan yang tersebar luar di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari tersebarluasnya produk-produk mi Indofood pada supermarket-supermarket Asia yang ada di luar negeri.

Dengan berbagai alasan tersebut di atas menjadikan produk mi PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penjualan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan penjualan inilah yang turut meningkatkan profitabilitas pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Semakin berkembangnya bisnis perusahaan yang berbanding lurus dengan aktivitas perusahaan yang semakin meningkat menyebabkan semakin tinggi pula tingkat risiko yang akan dihadapi perusahaan bisnis dalam menjalankan aktivitasnya. Sasaran utama dari menerapkan manajemen risiko dalam perusahaan adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Lembaga perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya.

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret


(14)

menunjukan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini. Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. Sebagai suatu organisasi, perusahaan pada umumnya memiliki tujuan dalam mengimplementasikan manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah : mengurangi pengeluaran, mencegah perusahaan dari kegagalan, menaikkan keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.

Dengan semakin berkembangnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk maka akan semakin dibutuhkan pula manajer resiko yang mampu mengelola setiap peristiwa-peristiwa tidak terduga yang tidak diinginkanoleh perusahaan. Manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin atau mengkoordinir dan mengawasi program penanggulangan risiko.

Program manajemen risiko dengan demikian mencakup tugas-tugas mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi, mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut, mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko, selanjutnya menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikan risiko, mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan risiko serta mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat. Jadi seorang manajer risiko pada hakekatnya harus menjawab pertanyaan: risiko apa yang dihadapi perusahaan. Bagaimana dampak risiko-risiko tersebut terhadap bisnis perusahaan. Risiko-risiko mana yang dapat dihindari, yang dapat ditangani sendiri dan yang mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi. Metode mana yang


(15)

paling cocok dan efisien untuk menghadapinya serta bagaimana hasil pelaksanaan strategi penanggulangan risiko yang telah direncanakan.

Dengan berhasilnya seorang manajer risiko mengelola risiko maka perusahaan pasti dapat meningkatkan kinerja dan profit perusahaan. Dapat dijelaskan bahwa profitablitasvatau kemampuan memperole ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Sedangkan kinerja kinerja sering dihubungkan dengan tingkat produktivitas yang menunjukkan resiko input dan output dalam organisasi. Kinerja bahkan dapat dilihat dari sudut performansi dengan memberikan penekanan pada nilai efisiensi yang dikaitkan dengan kualitas output yang dihasilkan oleh para pegawai berdasarkan beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul “Peranan Manajemen Risiko Bagi Seorang Manajer Dalam Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk”


(16)

Dari uraian diatas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.

Adapun permasalahan yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah :

Bagaimana peranan manajemen risiko bagi seorang manajer dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan manajemen risiko bagi seorang manajer dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Hasil tugas akhir ini dapat menjadi sumber informasi dan bahan masukan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan dalam mengantisipasi risiko-risiko dan bagaimana cara menanggulangi risiko tersebut .

2. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Hasil tugas akhir ini dapat dijadikan mahasiswa sebagai bahan masukan dan referensi untuk mendukung pembelajaran.


(17)

Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap yang membaca tugas akhir ini.

4. Bagi penulis

Sebagai dasar pemahaman lebih lanjut dari teori-teori penelitian yang diterima penulis selama perkuliahan.

E. Sistematika Penelitian Laporan Penelitian

Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan terarah maka penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam empat(4) bab yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan tugas akhir ini dapat lebih sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survey/observasi, dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.


(18)

Dalam bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai peranan manajemen resiko bagi seorang manajer dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang akan datang.


(19)

BAB II

PROFIL INSTANSI/LEMBAGA

A. Sejarah Singkat

Pada awalnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Pendiri dan pemegang saham perusahaan ini semula adalah Mr. Soetojo Koerniawan dan Mr. Herry Janto Setiadi.

Pada bulan Juni 1992, saham perusahaan ini diambl alih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa sebesar 51% (Indocommercial, No. 188 – 26 Oktober 1997). Kemudian pada tahun yang sama yaitu 1992 perusahaan Salim Group menggambil alih seluruh saham Jangkar Jati Group. Dan puncaknya adalah ketika Indofood mencabut produknya dari jaringan distributor PT Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco (Pebapan), sejak saat itu industri mi instan di Indonesia di kuasai oleh PT Indofood, dengan merek Indomie, Supermie dan


(20)

Sarimi mulai menguasai pasar domestik. Namun ekspansi perusahaan Salim Group tidak berhenti sampai disana, indikasinya adalah dengan diambil alihnya saham PT Panganjaya Intikusuma oleh Perusahaan Salim Group. Kemudian pada tanggal 5 Februari 1994, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPS) yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat NO. 51 yang dibuat oleh Beny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta, PT Panganjaya Intikusuma diubah namanya menjadi PT Indofood Sukses Makmur Divisi mi instan dan lokasinya berada di kawasan industri di Ancol, Jakarta Utara sebagai pusat pabriknya.

Sejarah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Mi Instan pabrik di Tangerang awalnya merupakan sebuah perusahaan milik keluarga dengan nama CV Superfood Indonesia. Pada tanggal 2 Januari 1977,CV Superfood Indonesia yang memiliki merek mi instan Supermi ini, sahamnya dibeli oleh pihak Salim Group atau dengan kata lain diakuisisi oleh PT indofood. Pada tanggal 11 Oktober 1988 ada perubahan manajemen dibawah perusahaan milik Salim Group sehingga nam CV Superfood Indonesia diubaah menjadi Sarimi Asli Jaya yang memproduksi mi instan merek Supermi, Sarimi, intermi dan Miko. Pada tanggal 1 Maret 1994, PT Sarimi Asli Jaya merger dengan PT Indofood, kemudian statusnya menjadi perusahaan listing dan namanya berubah menjadi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi miinstan yang berllokasi di Tangerang hingga saat ini dengan bisnis usaha unit memproduksi mi Instan dengan merek Indomie, Supermi dan Sakura. Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur sejak didirikan pada tahun 1990 hingga saat ini dapat penulis jabarkan secara singkat sebagai berikut:


(21)

Tahun 1990

a. Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

Tahun 1994.

a. Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.

b. Penawaran Saham Perdan sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp 1000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Tahun 1995.

a. Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

Tahun 1996

a. Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.

Tahun 1997

a. Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunaan, agribisnis, serta distribusi.

b. Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1:5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.

Tahun 2000

a. Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5 b. Menerbitkan Obligasi Seri 1 Sebesar Rp 1 triliun.


(22)

a. Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP).

Tahun 2002

a. Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta Saham.

b. Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham c. Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta.

Tahun 2003

a. Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham. b. Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun.

Tahun 2004

a. Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919, 5 ribu saham. b. Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp 1 triliun.

c. Mengakuisisi 60 % saham perusahaaan karton.

Tahun 2005

a. Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé.

b.Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

c. Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham.

Tahun 2006

a. Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta.

b. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. c. Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.


(23)

Tahun 2007

a.Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru.

b. Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun.

c. Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. menjadi 90% kepemilikan.

d. Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited.

e. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan.

f. Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Tahun 2008

a. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah dan memiliki sebesar 60% kepemilikan.

b. Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock.

c. Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairyterkemuka.

d. Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.


(24)

Tahun 2009

a. Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun.

b. Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar.

c. Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.

Tahun 2010

a.Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.

b. Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari Pte. Ltd. sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan

Tahun 2011

a.SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melaksanakan IPO yang diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada tanggal 9 Juni 2011.


(25)

B. Visi Dan Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Berikut ini akan dijelaskan mengenai visi dan misi PT Indofood Sukses Makmur Tbkdiantaranya yaitu:

a. Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbkadalah menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

b. Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbkadalah

1) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan teknilogi kami.

2) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan

3) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internaasional.

4) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.


(26)

C. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.Struktur organisasi menggambakan dengan jelas pemisahan kegiatan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dan bagaimana hubunga aktivitas dan fungsi dibatasi dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapakan sebelumnya.


(27)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur TBK Sumber : PT Indofood Sukses Makmur Tbk.


(28)

D. Job Description

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:

1. Manajer Umum (General Manager)

Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.

2. Manajer Pabrik (Factory Manager)

Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab:

1. Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinu.

3. Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.


(29)

2.1Supervisor Produksi (Production Supervisor)

Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan.

2.2Manajer Teknik (Manager Technical)

Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.

2.3Manajer Gudang (Warehouse Manager)

Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untumenjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.

2.4Supervisor PPIC

Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi


(30)

(Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.

3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Manager)

Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab:

1. Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas

perusahaan.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi.

3. Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk. 4. Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat

bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana manajemen.


(31)

4. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)

Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan costperalatan untuk kebutuhan analisis.

5. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw Material/Finished Good Spv)

Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.

6. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)

Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financialsupaya sejalan dengan AOP. Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai


(32)

dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.

7. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)

Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

8. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)

Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan


(33)

dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.

9. Purcashing Office

Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

E. Jaringan Usaha/Kegiatan

Perseroan terbatas (PTNaamloze Vennootschap) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan


(34)

tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.Selain berasal dari para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut

PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hinga berubah menjadi barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. Perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan baik agar perusahan dapat berkembang sesuai dengan kegiatan yang dijalankan pada waktu yang akan datang.

Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga terdapat beberapa jaringan usaha diantaranya terbagi dalam beberap divisi yakni Divisi Mi Insatan, Divisi Bumbu Mi Instan, Divisi Bumbu Penyedap Makanan, Divisi Sirup, Divisi Makanan Ringan, Divisi Makanan Bayi, Divisi Tepung Terigu, Divisi Minyak Goreng dan Margarin, dan Divisi Distributor.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. telah memonopoli sektor mie instan semasa Orde Baru. Artinya sebelum adanya UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli), Indofood telah menguasai pangsa pasar 90% disektor mi instan dan 90% tepung terigu nasional melalui Bogasari Flour Mills.


(35)

Jadi, pada masa itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. menguasai pasar hulu dan hilir tepung terigu. Saat ini Indofood mempunyai 80% pangsa pasar mi instan, pesaingnya PT Sayap Utama dari Groups Wing dengan Mie Sedap menguasai pangsa pasar antara 10% sampai 15%, dan sisanya pesaing yang lain. Dari struktur pasar yang demikian dapat disimpulkan Indofood mempunyai posisi dominan, apalagi didukung kemampuan keuangan yang kuat, dan dapat menyesuaikan pasokan atau permintaan mi instan dipasar yang bersangkutan.

Pada tahun 2003 Monopoly Watch menemukan indikasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) melakukan praktek jual rugi. Dari berbagai jenis kemasan mie instant yang diproduksi PT ISM, Tbk, ditemukan beberapa kemasan yang justru mengalami kerugian setelah dihitung melalui komponen-komponen produksinya. Indofood melakukan hal ini jelas karena ingin mempertahankan struktur monopoli pasarnya untuk tetap mendapatkan monopoly’s rent. Monopoly’s rent yang dimaksud indikasinya juga ditemukan oleh Monopoly Watch berupa biaya produksi yang tidak efisien dari PT ISM. Terdapat lima perusahaan yang sudah ditunjuk ISM berperan sebagai perusahaan penghubung bisnis (brokerage) kepada PT ISM sehingga para pemasok bahan baku seperti cabe, garam, dan lainnya tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan PT ISM.

F. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi. Begitu juga pada PT Indofood Sukses Makmur Tbkterus berupaya agar tujuan yang telah di gariskan oleh Perusahaan dapat


(36)

terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat.

Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalahPT Indofood Sukses Makmur Tbkdapat menjadi perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk mie instan (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura). Kemampuan maanajer risiko dalam menanggulangi risiko perusahaan telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Dapat di lihat dari kemampuanIndofood menjadi produsen mie instan terbesar dengan kapasitas produksi 13 miliar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di Indonesia. Posisi dominan Indofood pada pasar mi instan tidak diragukan lagi, dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 80%. Secara teoretis suatu pelaku usaha yang menguasai pangsa pasar 80% tidak saja dapat dikatakan mempunyai posisi dominan, tetapi juga telah memonopoli pasar yang bersangkutan.

Berikut di bawah ini adalah tabel produk-produk yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Mi Instan


(37)

Tabel 2.1

Produk Terkini PT Indofood Sukses Makmur TBK

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

1. Indomie 8

2. Indomie Spesial 2

3. Indomie Vegan 2

4. Indomie Regional Flavour 11

5. Indomie Kriuk 3

6. Indomie Jumbo 2

7. Indomie SQN 6

8. Indomie Paket 4

9. Supermi Rasa Sop Buntut 1

10. Supermi Reguler 4

11. Supermi Sedaap 3

12. Supermi Go Series 3

13. Sarimi 6

14. Sarimi Ekstra Besar 1

15. Sarimi Rasa Pecel 1

16. Sakura 6

17. Intermie 1

18. Pop Mie 14

19. Mie Telor 2


(38)

Sumber: PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

G. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT Indofood Sukses Makmur Tbkpada tahun 2015 adalah melakukan penelitian lagi guna menciptakan produk baru dengan bahan dasar mie instant dan tepung, produk baru tersebut rencana akan dikeluarkan pertengahan tahun ini.

Selain itu PT Indofood Sukses Makmur Tbksedang merencanakan strategi-strategi baru dalaam memasarkan produknya. Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Fsuture. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,khususnya selera konsumen. Selain


(39)

itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.

Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar.


(40)

30

BAB III

PEMBAHASAN

A. Risiko Dalam Perusahaan

a. Pengertian Risiko

Risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya peristiwa yang menyimpang dari apa yang diharapkan ( Kasidi: 2010). Tetapi, penyimpangan ini baru akan nampak bilamana sudah terbentuk suatu kerugian. Jika tidak ada kemungkinan kerugian, maka hal ini berarti tidak ada risiko. Jadi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu kerugian adalah penting dalam analisis risiko. Dua faktor yang bekerja sama menimbulkan kerugian adalah bencana (perils) dan bahaya (hazards).

b. Sumber Risiko

Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang menimbulkan kerugian dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya. Sumber-sumber risiko diantaranya adalah:


(41)

1. Risiko sosial

Sumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: Dengan berkembangnya toko-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian. Akan tetapi tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri.

2. Risiko Fisik

Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia.

3. Risiko Ekonomi

Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh-contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.

Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani manajer risiko dapat dikategorikan atas:

1. kerugian terhadap harta.

2. tanggung jawab terhadap pihak lain. 3. kerugian personil.


(42)

c. Risiko yang Terdapat pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

1. Risiko suku bunga

Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi.Entitas Anak mengadakan transaksi derivatif, khususnya pertukaran mata uang (cross-currencyswaps) untuk mengelola dampak risiko mata uang karena utang dalam mata uang asing. Transaksi derivatif tersebut ditetapkan oleh Kelompok Usaha sebagai bagian dari akuntansi lindung nilai arus kas. Lebih lanjut, terkait dengan yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi kurs tukar antara Rupiah dan Dolar AS memberikan ruang lindung nilai alami (naturalhedge) terhadap dampak kurs tukar dalam Kelompok Usaha.

2. Risiko mata uang asing

Mata uang fungsional Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal nilai dan/atau pemilihan waktu, Kelompok


(43)

Usaha harus menghadapi risiko mata uang asing. Entitas Anak mengadakan transaksi derivatif, khususnya pertukaran mata uang (cross-currencyswaps) untuk mengelola dampak risiko mata uang karena utang dalam mata uang asing. Transaksi derivatif tersebut ditetapkan oleh Kelompok Usaha sebagai bagian dari akuntansi lindung nilai arus kas. Lebih lanjut, terkait dengan yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi kurs tukar antara Rupiah dan Dolar AS memberikan ruang lindung nilai alami (natural hedge) terhadap dampak kurs tukar dalamKelompok Usaha. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Kelompok Usaha.

3. Risiko kredit

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha mengharuskan semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mengharuskan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan. Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan


(44)

risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-banktersebut.

Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 - 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu, seperti mengharuskan subdistributor untuk memberikan jaminan bank. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggansebagai akibat terlambat dan/atau gagal bayar.

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Entitas Anak menunggu pendanaan dari bank. Piutang plasma juga mencakup pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan jaminan berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma


(45)

dilunasisepenuhnya. Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan.

4. Risiko likuiditas

Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas karena mungkin akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban dan komitmen kontraktualnya.

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai. Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi informasi arus kas proyeksi dan arus kas aktualdan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan melakukan penggalangan dana yang mencakup utang dan pinjaman bank, dan penerbitan ekuitaspasar modal.

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempoliabilitas keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto.


(46)

Gambar 3.1

Profil Jatuh Tempo Keuangan Kelompok Usaha Sumber: Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk

5. Risiko Harga komoditas

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian MKS, di mana marjin laba atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh


(47)

jika harga MKS (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik penyulingan untuk memproduksi minyak dan lemak nabati) meningkat dan Kelompok Usaha tidak dapat mengalihkannya kepada pelanggannya. Selain itu, Kelompok Usaha juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk MK dan harga beli kopra (yang merupakan bahan baku dalam produksi MK). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas risiko harga komoditas tersebut.

B. Penerapan Manajemen Risiko Dalam Perusahaan

a. Pengertian Manajemen Risiko

Istilah Manajemen Risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi pengertian secara alamiah sampai saaat ini masih tetap beragam. Menurut Djodjosoedarso (2003: 4) secara sederhana pengertian manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.

Menurut Umar (1998:5) manajemen risiko dapat diartikan sebagai suaatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik, dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risik. Di dalam usah, ketidakpastian ini dihubungkan dengan penghasilan


(48)

perusahaan, arus keluar masuk uang dan harta benda yang telah ada atau yang dibutuhkan di masa yang akan datang.

Program manajemen risiko dengan demikian mencakup tugas-tugas: 1. mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi;

2. mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut;

3. mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko;

4. menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikan risiko.

5. mengkoordinir pelaksanan penanggulangan risiko serta mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat.

Manajemen resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko. Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :

1. Identifikasi resiko

2. Analisa dan evaluasi resiko

3. Respon atau reaksi untuk menanggulangi resiko tersebut

Jadi, manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko.


(49)

Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi

1. Risiko Operasional 2. Risiko Hazard 3. Risiko Finansial 4. Risiko Strategik

Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).

Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi.

Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak


(50)

tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.

Risiko diyakini tidak dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karenanya, pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk dapat menentukan prioritas strategi dan program dalam pencapaian tujuan organisasi. Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan penyusunan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak.

b. Fungsi Pokok manajemen Risiko

Menurut Djojosoedarso (2003:14) fungsi manajemen risiko pada pokoknya mencakup :

1. Menemukan Kerugian Potensil

Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko murni yang dihadapi oleh perusahaan, yang meliputi:

a. Kerusakan fisik dan harta kekayaan perusahaan

b. Kehilangan pendaapatan atau kerugian lainya akibat terganggunya operasi perusahaan


(51)

c. Kerugian akibat adanya tuntutan hukum dari pihak lain

d. Kerugian-kerugian yang timbul karena: penipuan, tindakan-tindakan kriminal lainya, tidak jujurnya karyawan, dan sebagainya.

e. Kerugian-kerugian yang timbul akibat karyawan kunci (keymen) meninggal dunia, sakit, atau cacat.

2. Mengevaluasi Kerugian Potensial

Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensil yang dihadapi oleh perusahaan. Evaluasi dan penilaian ini akan meliputi perkiraan mengenai:

a. Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian artinya memperkirakan jumlah kemungkinan terjadinya kerugian selama satu periode tertentu (biasanya 1 tahun).

b. Besarnya kegawatan dari tiap-tiap kerugian, artinya menilai besarnya kerugian yang diderita, yang biasanya dikaitkan dengan besarnya pengaruh kerugian tersebut, terutama terhadap kondisi finansial perusahaan.

3. Memilih Teknik/Cara yang Tepat atau Menentukan suatu Kombinasi dari Teknil-teknik yang Tepat Guna Menanggulangi Kerugian

Pada pokoknya ada empat cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko yaitu: mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan menghindari. Dimana tugas dari manajer risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk menanggulangi suatu resiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk menanggulangi risiko.


(52)

c. Manfaat Manajemen Risiko

Menurut Djodjosoedarso (2003:7) manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko yaitu:

1. Seseorang sebagai anggota organisasi /perusahaan, terutama seorang manajer akan dapat mengetahui cara-cara/metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi besarnya kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang merugikan (peril)

2. seseorang sebagai pribadi:

a. Dapat menjadi seseorang manajer risiko yang profesional dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat daripada yang belum pernah mempelajarinya.

b. Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi manajer risiko dari perusahaan di mana yang bersangkutan menjadi anggota

c. Dapat menjadi knsultan manajemen risiko, agen asuransi, pedagang perantara,penasihat penanaman modal, konsultan perusahaan yang tidak mempunyai manajer risiko dan sebagainya

d. Dapat menjadi manajer risiko yang profesional dari perusahaan asuransi, sehingga akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat melaluiprogram asuransi yang disusun dengan tepat.


(53)

d. Kedudukan Manajemen Risiko

Menurut Djojosoedarso (2003:16) di Indonesia pada saat sekarang ini dapat dikatakan memang belum ada perusahaan yang mempunyai manajer atau bagian yang khusus menangani pengelolaan risiko secara keseluruhan yang dihadapi oleh perusahaan. Yang ada umumnya baru seorang manajer asuransi, yang fungsinya hanya mengurus masalah-masalah yang berhubungan dengan asuransi, di mana perusahaan menjalin hubungan pertanggungan, yang meliputiantara lain mengurus penutupan kontrak-kontrak asuransi, mengurus ganti rugi bila terjadi perildan sebagainya. Kedudukan manajer ini umumnya hanya setingkat Kepala Seksi (Manajer Tingkat Bawah)

Di negara-negara maju, terutama di Amerika Serikat, kurang lebih delan puluh persen perusahaan-perusahaan besar, telah memiliki Manajer Risiko, dengan berbagai nama jabatan seperti: Manajer Risiko, Manajer Asuransi, Direktur manajemen Risiko. Kedudukan mereka umumnya setingkat dengan “manajer tingkat menengah” tugas mereka antara laiin mengidentifikasi dan mengukur kerugian dari exposures, menyelesaaikan klaim-klaim asuransi, merencanakan dan mengelola jaminan tenaga kerja, ikut serta mengendalikan kerugian dan keselamatan kerja, dan lain-lain. Dengan demikian mereka merupakan bagian penting manajemen perusahaan.


(54)

e. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi-fungsi Lain Pada Perusahaan

Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engineering dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita analisi satu persatu di bawah ini.

1. Hubungan Dengan Fungsi Akunting

Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:

1. Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit.

2. Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan mengukur exposure kerugian terhadap harta.

3. Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.

2. Hubungan Dengan Fungsi Keuangan

Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen risiko.


(55)

2. Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurun profit bias menghalangi tujuan perusahaan, maka kegiatan seprti itu juga tercantum dalam program manajemen risiko.

3. Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal ataugedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta karena tindakan itu.

3. Hubungan Dengan Marketing

Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan dituntut oleh pihak luar berkenan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat. Dalam mengangkut produk ke langganan, mengandung bermacam risiko yang perlu terlebih dahulu dianalisis oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya bagian marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatnya.

4. Hubungan Dengan Bagian Produksi

Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendesain atau membuat produk atau memberikan service, pekerja sering kali diekspos padakecelakaan kerja. Demikian pula produk atau service yang dijualnya mungkin juga bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya; oleh karena itu perusahaan harus selalu siap sedia menghadapi “tuntutan hukum” dari pihak ketiga.


(56)

5. Hubungan Dengan Engineering dan Maintenance

Bagian ini bertanggung jawab untuk desain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik, dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian

6. Hubungan Dengan Bagian Personalia

Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling jelas adalah perancangan, instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan pegawai. Bagian personalia biasanya bertugas mengadakan perundingan dengan serikat kerja, menetapkan hak dan kewajiban serta kesejahteraan. Sedangkan Manajemen Risiko menseleksi asuransi dan merundingkan penutupan asuransi atau memanajeri aspek finansial daripada program (penenggungan risiko).

C. Peranan Manajer Dalam Perusahaan

a. Pengertian Manajer

Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno “mé nagement”,yang berarti“seni melaksanakan dan mengatur”. Istilah manajemen juga berasal dari kata “management ”(Bahasa Inggris) yang berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),Manajer adalah [n] (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang


(57)

untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasar

Menurut Robbins (2009:6) Manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan seorang manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugasnya pribadi, pekerjaan manajer adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Fungsi, Tugas, Dan peran Manajer

Fungsi Manajer :

Fungsi dari seorang manajer adalah: 1. Memahami visi dan misi perusahaan.

2. Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan. Tujuan dirumuskan dengan dua dasar :


(58)

b) Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan Tujuan harus memenuhi empat syarat :

a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka

b)Chalenging (menantang), tidak boleh mudah dicapai sehingga motivasi kerja akan dapat dibangkitkan

c) Realistic (dapat diwujudkan) : Sesuai dengan kemampuan d)Time Frame (jangka waktu).

3.Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan (membuat rencana).

4.Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam melaksanakan rencana yang telah dibuat.

5.Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai depat bekerja dengan motivasi yang tinggi.

6.Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources agar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya

7. Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menghadapi hal-hal yang di luar perkiraan).

Tugas Manajer

Tugas atau pekerjaan dari manajer itu adalah sebagai berikut : 1.Kepala dalam organisasi.

2.Pemimpin dalam organisasi.


(59)

4.Penerima informasi.

5.Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan. 6.Juru bicara atau humas organisasi.

7.Wirausaha.

8.Penangkal gangguan organisasi.

9.Pembagi sumber daya dalam organisasi. 10.Negosiator bagi organisasi.

Peran Manajer

Menurut Robbins (2009: 11) peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:

1. Interpersonal Role

Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain. a. Figur Head: manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinya.

b. Leader: manajer harus bisa memimpin bawahanya secara efektif.

c. Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.

2. Informational Role (peran informasi) Peran informasi dapat ditunjukkan manajer melalui

a. Disseminator :manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya kepaa pihak yang membutuhkannya.

b. Spoke person : manajer harus berperan menyampaikankebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara


(60)

yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).

c. Decision Making : Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.

d. Enterperneur : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.

e. Disturbance Handler: manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.

f. Resource Allocator: manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.

g. Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang lain

3.Peran pengambilan keputusan.

Meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Kesimpulannya bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.


(61)

c. Masalah, Keahlian, Dan Tingkatan Manajer

Masalah Manajer

Masalah dari seorang manajer adalah:

1. Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan

2. Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya. Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari tiga pendekatan berikut :

a. Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan)

a. Ciri : intuitif dan agresif Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi)

b. Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian)

a. Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi follower.

c. Planning Approach (pendekatan perencanaan)

a. Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.

Keahlian Manajer

Setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:


(62)

1.Keterampilan konseptual (conceptual skills)

Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut

kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2.Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skills)

Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3.Keterampilan teknis (technical skills)

Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk


(63)

menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, (Griffin :2004) menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1.Keterampilan manajemen waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2.Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Ada tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Tingkatan Manajer

Menurut Robbins (2009: 6) Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan


(64)

manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

1.Manejemen lini pertama (first line management)

Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor ), manajer shift , manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

2.Manajemen tingkat menengah (middle management )

Mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3.Manajemen puncak (top management )

Dikenal pula dengan istilah executive officer , bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer ), CIO (Chief Information Officer ), dan CFO (Chief Financial Officer ). Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang


(65)

selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

d. Hubungan Manajer Dengan Manajemen

Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.

D. Peranan Manajemen Risiko Dalam Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas

a. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Kinerja Perusahaaan

Kinerja merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam sebuah perusahaan dalam upayanya untuk menciptakan suatu produk atau jasa. Kinerja biasanya identik dengan proses pekerjaan dikalangan karyawan suatu perusahaan. Karena kinerja inilah yang akan memberikan suatu hasil bagi perusahaan tersebut. Kinerja karyawan merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan karena hal inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan.


(66)

Apabila para karyawannya berkinerja buruk maka yang terjadi adalah kemerosotan pada perusahaannya. Hal ini juga akan berlaku sebaliknya, apabila para karyawannya merupakan para karyawan yang rajin dan senang berinovasi maka yang terjadi adalah kemajuan yang positif bagi perusahaan tersebut.

Kinerja dalam tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Manajemen risiko mencakup kegiatan merencanakan mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. Adanya program penanggulangan risiko yang baik dari suatu perusahaan akan memberikan sumbangan yang sangat bermanfaaat bagi perusahaan termasuk dalam pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Hubungan manajemen risiko dengan kinerja perusaahaan antara lain:

1. Evaluasi dari program penanggulangan risiko yang baik dari suatu perusahaan akan dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan dan kegagalan operasi perusahaaan. Meskipun hal ini secra ekonomis tidak meningkatkan keuntungan perusahaan, tetapi hal itu merupakan kritik bagi perusahaan,


(67)

sehingga akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pengelolaan usaha di masa akan datang.

2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, karena semua risiko yang dapat menghambat proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik. 3. Manajemen resiko melindungi perusahaan dari resiko murni ,dan karna kreitur

pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.

4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.

5. Adanya kondisi yang lebih baik dan kesempatan yang memungkinkan akan mendorong pimpinan/pengurus perusahaan untuk memperbaiki mutu keputusan, dengan lebih memperhatikan pekerjaan, terutama yang bersifat spekulatif.

b. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Profitabilitas Perusahaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba(keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Menurut Kasmir (2012: 97) Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkankeuntungan . profitabilitas diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.

Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkanlaba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas


(68)

suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasiyang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik parainvestor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkatprofitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagiperusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitaspengelolaan badan usaha tersebut.

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untukitu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasiokeuangan. Ratio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yangdiperoleh dari penjualan dan investasi.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsunganhidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebutmempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usahaakan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitassuatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

Secara sederhana dengan adanya program penanggulangan risiko akan memberikan sumbangan untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Hubungan manajemen risiko dengan profitabilitas perusahaan antara lain: 1. Program penanggulangan risiko dapat memberikan sumbangan langsung kepada

upaya peningkatan keuntungan perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengurangan biaya melalui upaya pencegahan, pengurangan kerugian dengan


(69)

memindahkan kemungkinan kerugian kepada pihak lain dengan biaya yang terendah, dan sebagainya.

2. Melalui perencanaan yang matang yang menyangkut pengelolaan risiko, akan dapat menangkal timbulnya hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan misalnya risiko akibat kebangkutan pelanggan/penyalur, supplier, dan sebagainya.

3. Dengan suksesnya pengelolaan risiko akan mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari pihak-pihak yang terkait dengan kegitan perusahaan, meliputi kreditur, penyalur, dan semua pihak yang berpotensi menyumbang kepada terciptanya keuntungan. Sebab pihak-pihak tersebut umumnya akan memilih bertransaksi dengan perusahaan yang mempunyai cara perlindungan terhadap risiko murni.


(70)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui peranan manajemen risiko bagi seorang manjer dalaam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa keimpulan mengenai peranan manajemen risiko bagi seorang manajer dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu: 1. Peranan manajemen risiko dalam meningkatkan kinerja PT Indofood Sukses

Makmur Tbk telah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Dengan adanya program penanggulangan risiko yang baik pada perusahaan ini dapat memberikan gambaran yang baik mengenai keberhasilan perusahaan kesepannya.

2. Program penanggulangan risiko dapat memberikan sumbangan langsung kepada upaya peningkatan keuntungan perusahaan.Peranan manajemen risiko dalam meningkatkan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memproduksi berbagai varian rasa dari mi instan yang menembus pasar dalam dan luar negeri.


(71)

Dengan berbagai alasan tersebut menjadikan produk mi PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penjualan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan penjualan inilah yang turut meningkatkan profitabilitas pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

B. SARAN

Dari hasil pembahasan penulis mengenai pengaruh penerapan manajemen risiko dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk sudah menunjukkan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang cukup baik dalam aktifitas organisasinya. Kemampuan manajer risiko dalam menanggulangi setiap risiko yang ada dalam perusahaan telah membawa PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai salah satu perusahaan produsen makanan yang disegani di Indonesia.

Untuk itu manajer risiko harus lebih meningkatkan kualitas kerjanya agar menjadi lebih baik lagi sehingga semakin dapat meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan.

PT indofood Sukses Makmur Tbk juga di tuntut untuk lebih meningkatkan pelayanan pada masyarakat sehingga masyarakat misalnya dengan cara pemberian beasiswa-beasiswa kepada pelajar maupun mahasiswa, memberikan kontribusinya kepada lingkungan dengan cara ikut dalam program kebersihan lingkungan, melaksanakan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan, sehingga masyarakat lebih menunjukkan rasa simpatinya dan tetap setia dalam menggunakan produk barang dari perusahaan ini.


(1)

sehingga akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pengelolaan usaha di masa akan datang.

2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, karena semua risiko yang dapat menghambat proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik. 3. Manajemen resiko melindungi perusahaan dari resiko murni ,dan karna kreitur

pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.

4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.

5. Adanya kondisi yang lebih baik dan kesempatan yang memungkinkan akan mendorong pimpinan/pengurus perusahaan untuk memperbaiki mutu keputusan, dengan lebih memperhatikan pekerjaan, terutama yang bersifat spekulatif.

b. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Profitabilitas Perusahaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba(keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Menurut Kasmir (2012: 97) Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkankeuntungan . profitabilitas diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.

Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkanlaba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas


(2)

suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasiyang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik parainvestor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkatprofitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagiperusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitaspengelolaan badan usaha tersebut.

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untukitu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasiokeuangan. Ratio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yangdiperoleh dari penjualan dan investasi.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsunganhidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebutmempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usahaakan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitassuatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

Secara sederhana dengan adanya program penanggulangan risiko akan memberikan sumbangan untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Hubungan manajemen risiko dengan profitabilitas perusahaan antara lain: 1. Program penanggulangan risiko dapat memberikan sumbangan langsung kepada

upaya peningkatan keuntungan perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengurangan biaya melalui upaya pencegahan, pengurangan kerugian dengan


(3)

memindahkan kemungkinan kerugian kepada pihak lain dengan biaya yang terendah, dan sebagainya.

2. Melalui perencanaan yang matang yang menyangkut pengelolaan risiko, akan dapat menangkal timbulnya hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan misalnya risiko akibat kebangkutan pelanggan/penyalur, supplier, dan sebagainya.

3. Dengan suksesnya pengelolaan risiko akan mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari pihak-pihak yang terkait dengan kegitan perusahaan, meliputi kreditur, penyalur, dan semua pihak yang berpotensi menyumbang kepada terciptanya keuntungan. Sebab pihak-pihak tersebut umumnya akan memilih bertransaksi dengan perusahaan yang mempunyai cara perlindungan terhadap risiko murni.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui peranan manajemen risiko bagi seorang manjer dalaam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa keimpulan mengenai peranan manajemen risiko bagi seorang manajer dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu: 1. Peranan manajemen risiko dalam meningkatkan kinerja PT Indofood Sukses

Makmur Tbk telah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Dengan adanya program penanggulangan risiko yang baik pada perusahaan ini dapat memberikan gambaran yang baik mengenai keberhasilan perusahaan kesepannya.

2. Program penanggulangan risiko dapat memberikan sumbangan langsung kepada upaya peningkatan keuntungan perusahaan.Peranan manajemen risiko dalam meningkatkan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memproduksi berbagai varian rasa dari mi instan yang menembus pasar dalam dan luar negeri.


(5)

Dengan berbagai alasan tersebut menjadikan produk mi PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penjualan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan penjualan inilah yang turut meningkatkan profitabilitas pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

B. SARAN

Dari hasil pembahasan penulis mengenai pengaruh penerapan manajemen risiko dalam meningkatkan kinerja dan profitabilitas PT Indofood Sukses Makmur Tbk sudah menunjukkan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang cukup baik dalam aktifitas organisasinya. Kemampuan manajer risiko dalam menanggulangi setiap risiko yang ada dalam perusahaan telah membawa PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai salah satu perusahaan produsen makanan yang disegani di Indonesia.

Untuk itu manajer risiko harus lebih meningkatkan kualitas kerjanya agar menjadi lebih baik lagi sehingga semakin dapat meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan.

PT indofood Sukses Makmur Tbk juga di tuntut untuk lebih meningkatkan pelayanan pada masyarakat sehingga masyarakat misalnya dengan cara pemberian beasiswa-beasiswa kepada pelajar maupun mahasiswa, memberikan kontribusinya kepada lingkungan dengan cara ikut dalam program kebersihan lingkungan, melaksanakan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan, sehingga masyarakat lebih menunjukkan rasa simpatinya dan tetap setia dalam menggunakan produk barang dari perusahaan ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Djojosoedarso, Soeisno, 2003. “Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi” Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Jilid 1 Edisi 7. Terjemahan. Penerbit Erlangga. Jakarta

Gomes, Faustino Cardoso,1999. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Andi Yogyakarta, Yogyakarta

Kasidi, 2010. Manajemen Risiko, Ghalia Indonesia, Bogor.

Kasmir, 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya, PT Raja Grafindo persada, Jakarta

Robbins, Stephen P, Mary Coulter, 2010. “Manajemen”, Penerbit Erlangga, Jakarta. Umar, Husein, 1998. “ Manajemen Risiko Bisnis Pendekatan Finansial” PT