Pengertian Kelas 06 SD Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa

Kelas VI SD 130 Nibbana adalah sesuatu yang “tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta.“ Karenanya, Nibbana bersifat kekal dhuva, damai santi, dan bahagia sukha. Menurut kitab Udana VIII : 3 dijelaskan tentang Nibbana sebagai berikut. “O, bhikkhu, ada terhentinya kelahiran, terhentinya penjelmaan, terhentinya kamma, berhentinya sankhara. Jika seandainya saja, O, bhikku, tidak terhentinya kelahiran, terhentinya penjelmaan, terhentinya kamma, berhentinya sankhara; maka tidak akan ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada terhentinya kelahiran, terhentinya penjelmaan, terhentinya kamma, terhentinya sankhara, maka ada jalan keluar kebebasan kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”

B. Beberapa Gambaran tentang Nibbana

Sumber: togaindonesia.wordpress.com Gambar 8.8 Bunga Teratai “Apakah mungkin, Nagasena, menunjukkan ukuran, bentuk, atau jangka waktu nibbana dengan menggunakan perumpamaan?” “Tidak, hal itu tidak mungkin. Tidak ada hal lain yang menyerupainya.” “Apakah ada sifat nibbana yang terdapat pada hal-hal lain yang dapat ditunjukkan dengan perumpamaan?” “Ya, itu dapat dilakukan.” “Bagaikan teratai yang tidak basah oleh air, nibbana tidak tercemar oleh kegelapan batin.” “Bagaikan air, nibbana mendinginkan panasnya kegelapan batin dan meredakan nafsu keinginan.” Agama Buddha dan Budi Pekerti 131 “Bagaikan obat, nibbana melindungi makhluk yang terkena racun kegelapan batin, menyembuhkan penyakit penderitaan, dan memberi gizi seperti nektar.” “Bagaikan samudera yang kosong dari mayat, nibbana sama sekali kosong dari kegelapan batin; seperti samudera yang tidak bertambah walaupun semua air sungai mengalir ke dalamnya, demikian juga nibbana tidak akan bertambah dengan semua makhluk yang mencapainya; nibbana adalah tempat bagi para makhluk agung para Arahat, dan ia dihiasi oleh gelombang pengetahuan dan kebebasan.” “Bagaikan makanan yang menopang kehidupan, nibbana menyingkirkan usia tua dan kematian; nibbana meningkatkan kekuatan spiritual para makhluk; nibbana memberikan keindahan moralitas, nibbana menghilangkan tekanan kegelapan batin, nibbana menghalau kelelahan semua penderitaan.” Sumber: travel.detik.com Gambar 8.9 Pemandangan Gunung Bromo “Bagaikan ruang, nibbana tidak dilahirkan, tidak lapuk ataupun hancur, nibbana tidak berlalu di sini dan muncul di tempat lain, nibbana tidak terkalahkan, pencuri tidak dapat mengambilnya, nibbana tidak terikat pada apa pun, nibbana adalah lingkup bagi para Ariya ibarat burung-burung di angkasa, nibbana tidak terhalangi dan tidak terhingga.” “Bagaikan permata yang bisa mengabulkan segala permintaan, nibbana memenuhi semua keinginan, menyebabkan sukacita dan berkilau.” “Bagaikan kayu cendana merah, nibbana sulit didapat, keharumannya tak ada bandingnya dan nibbana dipuji orang-orang bajik.” “Bagaikan ghee yang dikenal karena sifat khasnya, begitu juga nibbana mempunyai sifat khas sendiri; seperti ghee yang beraroma harum, begitu juga nibbana memiliki keharuman moralitas; seperti gheeyang mempunyai cita rasa yang lezat, begitu juga nibbana mempunyai kelezatan cita rasa kebebasan.” “Bagaikan puncak gunung, nibbana sangat tinggi, tidak tergoyahkan, tidak ada jalan masuk bagi kegelapan batin; nibbana tidak mempunyai ruang bagi kegelapan untuk dapat tumbuh, dan nibbana tidak memihak atau berprasangka.”