Gangguan Meditasi Palibodha Kelas 06 SD Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa

Kelas VI SD 82 8. Sakit abadha Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakit merupakan suatu keadaan atau kondisi di mana tubuh kita merasa tidak nyamansehat karena menderita sesuatu. Karena sakit, maka seseorang menjadi sulit untuk bermeditasi. 9. Belajar gantha Kita akan bermeditasi, namun ternyata kita harus belajar, misalnya akan ada ujian. Untuk menyelesaikannya butuh waktu dan pemikiran yang dapat mengganggu meditasi. 10. Kemampuan batin Iddhi Kemampuan batin sebagai gangguan lebih cenderung pada mereka yang akan melaksanakan meditasi Vipassana Bhavana, sebagai kelanjutan dari Samtha Bhavana. Namun kemampuan batin menjadi gangguan Samtha Bhavana, karena yang bersangkutan terlalu senang dengan melakukan kegiatan kemampuan batin, sehingga malas untuk bermeditasi.

G. Posisi Meditasi

Meditasi dapat berhasil dengan baik, apabila kita mengetahui cara melakukan meditasi yang baik. Dengan mengetahui cara meditasi yang baik, diharapkan meditasi yang dilakukan dapat terkonsentrasi dan setelah meditasi badan dan pikiran dapat segar kembali. Terdapat empat posisi dalam melaksanakan meditasi:

1. Duduk

Meditasi ini dilakukan dengan sikap duduk bersila. Posisi duduk dalam melatih meditasi dapat bersila dengan bersilang, bertumpuk atau sejajar, atau dapat melipat kaki ke samping. Terpenting, kaki hendaknya tidaklah kaku, harus kendur dan santai. Sebaiknya, ambillah sikap duduk yang paling enak dan paling mudah. Duduklah dengan santai, jangan bersandar, punggung harus tegak lurus namun tidak kaku atau tegang, badan harus lurus dan seimbang, leher tegak lurus, mulut dan mata tertutup. Sikap duduk selama meditasi harus selalu waspada agar tidak lekas mengantuk. Sumber: meditasicahayadansuara.blogspot.com Gambar 5.13 Posisi duduk bersila Agama Buddha dan Budi Pekerti 83

2. Berdiri

Meditasi ini dilakukan dengan berdiri. Sikap badan ketika melakukan meditasi ini adalah kaki sedikit renggang, kedua tangan di depan saling memegang, keseimbangan tubuh dijaga serta pikiran terpusat pada satu objek. Dengan mempraktikkan semua sikap tubuh dalam meditasi vipassana, termasuk sikap tubuh berdiri, semoga semua yogi bisa meraih pemurnian sepenuhnya dalam kehidupan ini. Sumber: www.buddhaweekly.com Gambar 5.14 Meditasi berdiri

3. Berjalan

Meditasi ini dilakukan dengan berjalan secara perlahan-lahan. Ketika melakukan meditasi ini, kita menyadari langkah kaki saat melangkah dan meletakkan kaki disertai dengan konsentrasi yang penuh. Meditasi dengan cara ini biasanya dilakukan dengan mengucapkan doa mantraparitta tertentu untuk mengarah dalam konsentrasi pikiran. Pada satu waktu ada kaki yang terangkat dan munculnya kesadaran mengangkat. Saat berikutnya ada gerakan kaki mendorong ke depan dan kesadaran yang melihat pergerakan tersebut, demikian seterusnya. Dari sinilah muncul pemahaman tentang bekerjanya pasangan batin dan jasmani yang muncul dan lenyap setiap saat. Pemahaman atau pengertian tentang muncul dan lenyapnya batin dan jasmani setiap saat ini hanya akan terjadi bagi mereka yang berlatih dengan sungguh-sungguh. Kita harus berlatih meditasi jalan dengan sungguh-sungguh sama seperti waktu berlatih meditasi duduk atau posisi lainnya. Sumber: www.dharma.org Gambar 5.15 Meditasi dengan cara berjalan