Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran besi meningkat dan keseimbangan zat besi dalam tubuh terganggu Depkes 1998. Adanya frekuensi menstruasi contoh
yang tidak normal seperti rendah dan tinggi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mengganggu kelancaran siklus menstruasi diantaranya yaitu faktor
stres, perubahan berat badan, olah raga yang berlebihan, dan keluhan menstruasi Affandi 1990. Meski demikian, hasil analisis korelasi Spearman
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi menstruasi dengan status anemia contoh p0.1.
Banyaknya Menstruasi
Banyaknya menstruasi digambarkan dengan banyaknya pembalut yang digunakan contoh setiap hari. Menurut Affandi 1990, salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah darah menstruasi adalah dengan menanyakan volume berdasarkan jumlah pembalut yang digunakan.
Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan banyaknya menstruasi dan status anemia
Banyaknya Menstruasi
Status Anemia Total
Anemia Tidak Anemia
n n n
Ganti 1-2 kalihari 54
43.2 87
49.1 141 46.7
Ganti 3-4 kalihari 69
55.2 83 46.9 152
50.3
Ganti 5-6 kalihari 2
1.6 6
3.4 8
2.7 Ganti 6 kalihari
1 0.6
1 0.3
Total 125 100
177 100 302 100 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jumlah darah yang hilang
selama satu periode menstruasi berkisar antara 20-25 cc dan dianggap abnormal jika kehilangan darah menstruasi lebih dari 80 ml. Tabel 7 menunjukkan bahwa
secara umum lebih dari separuh contoh 50.3 mengganti pembalut 3-4 kali setiap hari. Lebih dari separuh contoh yang anemia 55.2 mengganti pembalut
3-4 kali setiap hari sedangkan hampir separuh contoh yang tidak anemia 49.1 mengganti pembalut 1-2 kali setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa contoh
yang anemia cenderung mengalami kehilangan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang contoh tidak anemia dilihat dari jumlah pembalut
yang diganti setiap hari. Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara banyaknya menstruasi dengan
status anemia contoh p0.1. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa perbedaan banyaknya menstruasi
tidak mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk menderita anemia. Namun
menurut pernyataan Affandi 1990, apabila darah yang keluar saat menstruasi cukup banyak berarti jumlah zat besi yang hilang dari tubuh juga cukup besar.
Banyaknya darah yang keluar dapat berbeda-beda pada setiap orang dan bahkan pada seorang remaja wanita dapat berbeda setiap bulannya. Tidak
adanya hubungan antara banyaknya menstruasi dengan status anemia diduga karena pengukuran banyaknya menstruasi menggunakan banyaknya pembalut
masih dipengaruhi faktor subyektif sesuai dengan kebutuhan pembalut masing- masing individu.
Lama Menstruasi
Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari dan dianggap tidak normal jika lebih dari delapan atau sembilan hari. Saat menstruasi terjadi pengeluaran darah
dari dalam tubuh. Hal itu menyebabkan zat besi yang terkandung dalam hemoglobin juga ikut terbuang. Lama menstruasi yang tinggi dapat menyebabkan
darah yang dikeluarkan tubuh semakin banyak, sehingga kemungkinan kehilangan zat besi juga semakin tinggi Affandi 1990. Sebaran contoh
berdasarkan lama menstruasi dan status anemia disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan lama menstruasi dan status anemia
Lama Menstruasi Status Anemia
Total Anemia Tidak
Anemia n
n n
Rendah 1 0.8
1 0.6
2 0.7
Normal 108 86.4
157 88.7
265 87.7
Tinggi 16 12.8
19 10.7
35 11.6
Total 125 100
177 100 302 100
Lama menstruasi dikatakan rendah jika kurang dari tiga hari dan normal apabila berada diantara 3-7 hari serta dikatakan tinggi jika lebih dari delapan hari.
Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar contoh 87.7 memiliki lama menstruasi yang tergolong normal 3-7 hari. Hal ini terlihat dari sebagian besar
contoh anemia 86.4 dan tidak anemia 88.7 yang juga memiliki lama menstruasi yang tergolong normal. Hanya sekitar 12.3 persen contoh yang
memiliki lama menstruasi yang tergolong tidak normal yaitu lama menstruasi yang rendah 0.7 dan tinggi 11.6. Lama menstruasi yang tinggi lebih
banyak dialami oleh contoh anemia. Menurut Affandi 1990, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jumlah
darah yang hilang selama satu periode menstruasi normal berkisar antara 20-25 cc dan dianggap abnormal jika kehilangan darah menstruasi lebih dari 80 ml.
Jumlah 20-25 cc menyiratkan kehilangan zat besi sebesar 12.5-15 mgbulan atau kira-kira sama dengan 0.4-0.5 mghari. Jika jumlah tersebut ditambah dengan
kehilangan basal maka jumlah total zat besi yang hilang sebesar 1.25 mghari Arisman 2002.
Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dengan status anemia contoh
p0.1. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa perbedaan lama menstruasi tidak mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk menderita anemia. Tidak
adanya hubungan signifikan tersebut diduga karena rata-rata lama perdarahan setiap periode tiap wanita kurang lebih tetap. Banyaknya darah yang keluar
dapat berbeda-beda pada setiap orang, bahkan pada seorang remaja wanita dapat berbeda-beda dari bulan ke bulan. Perbedaan lama menstruasi seseorang
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan, lamanya menstruasi, usia, dan ovulasi Affandi 1990.
Riwayat Penyakit
Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi Permaesih dan Herman 2005. Infeksi merupakan faktor yang penting
dalam menimbulkan kejadian anemia dan anemia merupakan konsekuensi dari peradangan dan asupan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan zat besi
Thurnham Northrop-Clewes 2007. Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar contoh 99.3 tidak memiliki riwayat penyakit.
Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan riwayat penyakit dan status anemia
Riwayat Penyakit Status Anemia
Total Anemia Tidak
Anemia n n n
Ya 1 0.7
2 0.8
3 0.8
Tidak 152 99.3
245 99.2
397 99.3
Total 153 100
247 100
400 100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar contoh anemia maupun tidak anemia tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan
anemia seperti malaria, tuberculosis, dan kecacingan. Pada Tabel 9 dapat dilihat
bahwa hanya terdapat sekitar 0.8 persen contoh yang memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan anemia. Penyakit yang pernah diderita oleh contoh
tersebut adalah malaria dan kecacingan.
Penyakit infeksi terutama malaria, kecacingan, dan infeksi lainnya seperti tuberculosis merupakan faktor penting yang memberikan kontribusi terhadap
tingginya prevalensi anemia di banyak populasi WHO 2004. Menurut Dreyfuss et al 2000, adanya infeksi cacing tambang menyebabkan pendarahan pada
dinding usus, meskipun sedikit tetapi terjadi terus menerus sehingga dapat mengakibatkan hilangnya darah atau zat besi. Malaria menyebabkan kehilangan
darah secara langsung dan kehilangan darah tersebut mengakibatkan defisiensi besi WHO 2001.
Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit dengan status anemia contoh
p0.1. Hasil penelitian Permaesih dan Herman 2005 memperlihatkan bahwa sakit yang diderita baik pada satu tahun atau satu bulan sebelumnya
berhubungan secara bermakna dengan status anemia. Sakit yang diderita, terutama penyakit infeksi mempengaruhi metabolisme dan utilisasi zat besi yang
diperlukan dalam pembentukan hemoglobin dalam darah. Tidak adanya hubungan signifikan tersebut diduga karena jarangnya contoh menderita penyakit
yang berhubungan dengan anemia seperti malaria, tuberculosis, dan kecacingan.
Selain itu hal ini diduga karena pengukuran data yang kurang mendalam karena hanya mengukur riwayat penyakit yang pernah diderita contoh, dan bukan
riwayat penyakit pada kurun waktu tertentu.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut Depkes 2004, perilaku hidup sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Perilaku hidup sehat sangat erat kaitannya
dengan higiene perorangan personal hygiene. Salah satu indikator Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih
Anonim 2003 diacu dalam Nurwulan 2003. Tabel 10 Sebaran contoh berdasarkan perilaku hidup bersih dan sehat
PHBS Status Anemia
Total Anemia Tidak
Anemia n N
n
Mencuci tangan 139
90.8 226