Pengertian Keterampilan Dasar Konseling KDK

wawancara konseling dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien dan bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat siswa dalam mengikuti konseling individu adalah perasaan tertarik dan senang yang muncul pada diri siswa untuk mengikuti layanan konseling individu tanpa ada paksaan atau tanpa ada yang menyuruh.

2.4 Keterampilan Dasar Konseling KDK

Berkaitan dengan keterampilan dasar konseling yang dikuasai konselor, berikut ini akan dijelaskan mengenai keterampilan dasar konseling KDK.

2.4.1 Pengertian Keterampilan Dasar Konseling KDK

Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan secara tatap muka oleh konselor kepada klien. Seperti yang dijelaskan oleh Dewa Ketut Sukardi 2008: 38 konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human manusiawi, yang dilakukan alam suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang. Menurut Shertzer dan Stone 1974 dalam Syuhada 1988: 7 “Counseling is an interaction process which facilitates meaningful understanding of self and environment and results in the estalishment andor clarification of goals and values for future behavior”. Jadi dapat diartikan bahwa konseling ialah proses interaksi yang memberikan fasilitas atau kemudahan-kemudahan untuk pemahaman yang bermakna terhadap diri dan lingkungan, serta menghasilkan kemantapan danatau kejernihan tujuan- tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku di masa datang. Menurut Prayitno 2004: 105 konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah disebut klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah proses bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli melalui wawancara konseling. Sedangkan menurut Bimo Walgito 2005: 07 konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan kepada klien melalui wawancara konseling untuk membantu individu agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidup. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka melalui wawancara konseling oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah disebut klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Konseling adalah suatu layanan professional yang dilakukan oleh para konselor yang terlatih secara professional. Hal ini bukan merupakan hubungan yang secara kebetulan direncanakan untuk membereskan masalah klien. Konseling merupakan suatu proses yang direncanakan untuk mempercepat pertumbuhan klien. Konseling merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan klien. Sebagai suatu proses komunikasi, konseling melibatkan keterampilan konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien tersebut. Supriyo dan Mulawarman, 2006. Dari paparan diatas dapat diketahui bahwa keterampilan dasar konseling merupakan keterampilan komunikasi yang harus dimiliki konselor dalam proses konseling dan keterampilan-keterampilan konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien tersebut.

2.4.2 Tujuan Keterampilan Dasar Konseling KDK

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA KONSELING DENGAN KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP N 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 12 182

KORELASI ANTARA KEPRIBADIAN KONSELOR DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMA NEGERI 1 KENDAL, KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 78

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK NON-DIRECTIVE KONSELING TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA KORBAN BULLY DI SMA NEGERI 1 SIABU KABUPATEN MADINA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 6 26

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN KETERAMPILAN DASAR BOLA VOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SEWON TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 76

HUBUNGAN SIKAP ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 1 72

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BK DENGAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 54