Identifikasi Variabel Hubungan Antar Variabel Definisi Operasional Variabel

yang diolah dengan metode statistika. Sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu metode ex post facto. Menurut Sukmadinata 2010 penelitian ex post facto adalah penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto 2009: 247 Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dalam menganalisis peneliti menggunakan data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistika. Setelah peneliti memperoleh hasilnya, peneliti mencoba untuk mendeskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian yang akan digali dalam penelitian kuantitatif korelasional ini ialah hubungan antara Keterampilan Dasar Konseling KDK dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu di SMA Negeri 1 Godong. Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, subyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008: 38. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1 Variabel bebas X Variabel bebas X atau biasa disebut dengan istilah variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya variabel terikat Sugiyono, 2008: 39. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Keterampilan Dasar Konseling KDK. 2 Variabel terikat Y Variabel terikat Y atau biasa disebut dengan istilah variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2008: 39. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat siswa mengikuti layanan konseling individu.

3.2.2 Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variabel dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai berikut: Gambar 3.1 Hubungan antar variabel Keterampilan Dasar Konseling KDK Minat siswa mengikuti layanan konseling individu Pada penelitian ini jenis hubungannya adalah hubungan asimetris. Hubungan asimetris adalah hubungan dimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya Masri Singarimbun, 1989 : 53. Hubungan antar variabel pada penelitian ini adalah hubungan positif, dimana semakin positif keterampilan dasar konseling yang dikuasai konselor maka minat siswa untuk mengikuti layanan konseling individu akan semakin tinggi.

3.2.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional sebagai suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 2007: 74. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Minat siswa mengikuti konseling Individu Minat siswa dalam mengikuti konseling individu adalah perasaan tertarik dan senang yang muncul pada diri siswa untuk mengikuti layanan konseling individu tanpa ada paksaan atau tanpa ada yang menyuruh. Siswa dikatakan memiliki minat untuk memanfaatkan layanan konseling individu jika siswa tersebut memiliki antara lain : 1 perhatian terhadap konseling individu; 2 memiliki ketertarikan pada konseling individu; 3 dorongan untuk mengetahui kegiatan konseling perorangan; 4 keyakinan untuk mengikuti konseling individu; 5 pengambilan keputusan untuk mengikuti konseling individu; dan 6 melaksanakan atau mengikuti konseling perorangan. 2 Keterampilan Dasar Konseling KDK Keterampilan Dasar Konseling KDK merupakan penerapan keterampilan-keterampilan dasar konseling oleh konselor dalam melakukan konseling. Untuk bisa menerapkan KDK konselor harus bisa mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan tentang pengertian KDK, tujuan KDK, dan teknik-teknik KDK beserta pengertian, tujuan dan penggunaan tekniknya dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Keterampilan- keterampilan dasar konseling dikelompokkan dalam berbagai teknik dasar komunikasi konseling, yaitu teknik attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, paraphrase, clarification, leading, structuring, reasurrance, silence, rejection, advice, konfrontasi, interpretasi, summary dan terminasi.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA KONSELING DENGAN KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP N 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 12 182

KORELASI ANTARA KEPRIBADIAN KONSELOR DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMA NEGERI 1 KENDAL, KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 78

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK NON-DIRECTIVE KONSELING TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA KORBAN BULLY DI SMA NEGERI 1 SIABU KABUPATEN MADINA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 6 26

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN KETERAMPILAN DASAR BOLA VOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SEWON TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 76

HUBUNGAN SIKAP ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 1 72

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BK DENGAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 54