Hubungan antara Keterampilan Dasar Konseling KDK

17 Termination Pengakhiran Termination Pengakhiran adalah ketrampilan teknik yang digunakan konselor untuk mengakhiri komunikasi konseling, baik mengakhiri untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul telah berakhir. Supriyo dan Mulawarman, 2006. Penggunaan Termination bertujuan tercapainya pemahaman antara konselor dan klien atas apa yang ingin di capai oleh konselor dan klien serta terbentuk peta koknitif. Dalam penggunaan teknik ini modalita yang digunakan oleh konselor bisa menggunakan verbal dan juga non verbal. Verbalnya ya itu mengatakan ” baik, waktu telah menunjukan pukul……., sesuai dengan kesepakatan……”, dan “tidak terasa sudah……….menit, sesuai dengan apa yang sudah kita sepakati………”. Sedangkan non verbalnya yaitu melihat jam dan melihat kondisi klien.

2.5 Hubungan antara Keterampilan Dasar Konseling KDK

dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu Keterampilan Dasar Konseling merupakan keterampilan konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien. Dalam melaksanakan layanan konseling individu konselor harus mampu menerapkan keterampilan-keterampilan dasar konseling karena KDK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan konseling. Apabila konselor tidak mampu menerapkan KDK dengan baik dan benar maka konseling tidak akan berjalan lancar dan tidak berhasil. Kerjasama antara konselor dengan siswa sangat diperlukan untuk mengadakan konseling yang sangat profesional. Untuk menarik dan menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu diperlukan penerapan KDK yang baik dan benar oleh konselor itu sendiri. Menurut Supriyo dan Mulawarman 2006 :18 : Dalam berkomunikasi dengan siswa, konselor seharusnya menggunakan respon-respon yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling. Secara umum, respon-respon tersebut dapat dikelompokkan ke dalam berbagai keterampilan dasar komunikasi konseling, yaitu keterampilan attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, paraphrase, clarification, leading, structuring, reasurrance, silence, rejection, advice, konfrontasi, interpretasi, summary dan terminasi. Konseling pada dasarnya adalah sebagai hubungan membantu yang profesional. Untuk memperoleh hasil yang maksimal suatu hubungan konseling diperlukan kondisi yang memungkinkan klien siswa dapat berkembang dan harus diciptakan konselor sepanjang hubungan konseling. Siswa akan merasa nyaman dan aman dengan adanya konselor. Keterampilan Dasar Konseling KDK diduga memiliki hubungan dengan minat siswa dalam mengikuti konseling individu. Bila demikian jika Keterampilan Dasar Konseling KDK yang dikuasai konselor baik maka siswa akan memiliki minat untuk mengikuti konseling individu. Siswapun akan dengan sadar atau sukarela tanpa paksaan mau konseling dengan konselor. Tapi jika Keterampilan Dasar Konseling KDK yang dikuasai konselor kurang maka siswa tidak akan memiliki minat untuk mengikuti konseling individu. Dari uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa Keterampilan Dasar Konseling KDK mempunyai hubungan dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu.

2.6 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA KONSELING DENGAN KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP N 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 12 182

KORELASI ANTARA KEPRIBADIAN KONSELOR DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMA NEGERI 1 KENDAL, KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 78

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK NON-DIRECTIVE KONSELING TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA KORBAN BULLY DI SMA NEGERI 1 SIABU KABUPATEN MADINA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 6 26

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN KETERAMPILAN DASAR BOLA VOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SEWON TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 76

HUBUNGAN SIKAP ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 1 72

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BK DENGAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 54