Lanjutan Tabel 1
Sirkulasi Global
Walker dan Hadley
ARLINDO Siang
dan Malam
Vortex di Laut dan Atmosfer
Sumber: Purwandani et al 1998 2.2 Konsep Radar Secara Umum
Radar radio detection and ranging yang berarti deteksi dan penjarakan radio,
adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat
map benda-benda seperti pesawat dan hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada
tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF Radio Directon
Finding
. Gelombang radio kuat dikirim dan sebuah penerima mendengar gema yang
kembali. Sinyal yang dipantulkan dianalisa sehingga pemantul gema dapat menentukan
lokasinya dan
kadang-kadang dapat
ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat dengan
mudah dideteksi dan diperkuat. Radar dalam meteorologi dapat diartikan
sebagai sesuatu yang berada di atmosfer. Pada radar, getaran isyarat radio gelombang
pendek dipancarkan
dan dipantulkan
kembali oleh sasarannya. Adapun yang
menjadi komponen utama radar meteorologi Tjasyono 2001, yaitu :
a. Pemancar transmitter: terdiri dari
sebuah magnetron tabung osilator bebas yang bekerja dalam impulsi
antara 0.5 dan 2.0 µ s dan menimbulkann daya emisi sebesar 100 kW dan 2.0
MW.
b. Antena: bagian yang memancarkan
impulsi daya dan menerima echo. Antena
yang memusatkan
energi radioelektrik terletak di dalam sebuah
kerucut relatif kecil antara 0.5
o
dan 3
o
memberikan gain. Pada umumnya radar meteorologi menggunakan satu antena
unik, untuk
memancarkan dan
menerima energi dengan menggunakan sebuah
komutator otomatik
untuk menutup
penerima pada
waktu transmitter
bekerja. c.
Penerima receiver:
bertujuan mendeteksi dan mengubah signal yang
diterima dalam bentuk video. d.
Indikator Indikator
bekerja secara
sebagai osiloskop.
Pada umumnya
radar meteorologi
menggunakan indikator RHI Range Height Indicator dan
indikator panoramik PPI Plan Position Indicator
. Indikator RHI menempatkan sebuah sasaran dalam bidang vertikal.
2.3 Equatorial Atmospheric Radar EAR
Equatorial Atmospheric Radar EAR
atau Radar
Atmosfer Khatulistiwa
merupakan pengembangan dari BLR dan merupakan Doppler Pulse monostatik radar
yang beroperasi pada frekuensi sekitar 47 MHz. Radar ini menggunakan three-
element Yagi antenna squared sebanyak 560 buah pada ketinggian kurang lebih 865 m di
atas permukaan laut, dapat dilihat pada Gambar 2 dengan spesifikasinya pada Tabel
2.
Gambar 2 Equatorial Atmospheric Radar EAR di Kototabang Fukao et
al 2003
Tabel 2 Spesifikasi Equatorial Atmosphere Radar
EAR di Kototabang
Lokasi 100.32
o
BT;0.2
o
LS;865 m dpl Frekuensi
47 MHz Daya
Keluaran 100 kW
Sistem antenna
560 antena Yagi tiga elemen berbaris
pada area
hampir lingkaran berdiameter 110 m
Lebar beam 3.4
o
-3. one way Arah beam
Ke segala arah dalam rentang 30
o
dari sudut zenith Jarak
Pengamatan 1.5-20 km dalam arah 3 dimensi
vertikal, meridional, dan zonal untuk turbulensi atmosfer dalam
selang waktu 2.3 menit untuk setiap ketinggian 150 meter dan
lebih
dari 90
km untuk
irregularitas ionosfer
area troposfer
sedikit di
bawah startosfer
Klasifikasi Instalasi
Penggunaan Untuk
meneliti dinamika
atmosfer yang terkait perubahan iklim dunia, terutama anomali
iklim yang menyebabkan El Nino dan La Nina
Lanjutan Tabel 2
Info Hasil Untuk mengamati resolusi tinggi
arah dan kecepatan angin, yang memungkinkan
penelitian struktur atmosfer khatulistiwa
secara lengkap Pengelola
Deputi SAINS, Pengkajian dan Informasi-LAPAN
Beroperasi Tahun 2001
Sumber: Fukao et al. 2003 Kelebihan EAR dibandingkan dengan
radar di
Indonesia lainnya
adalah menggunakan antena putar sehingga dalam
operasinya dapat diputar ke segala arah, asalkan masih dalam radius 30
o
dari sumbu vertikal. Alat ini dirancang khusus untuk
memantau arah dan kecepatan angin dan turbulensi secara kontinu mulai lapisan 2.0
hingga 19.7 km lapisan troposfer dan bawah stratosfer dalam arah tiga dimensi
vertikal, meridional, dan zonal dalam selang
waktu menitan
untuk setiap
ketinggian 100 meter. Selain itu juga radar ini
mampu mendeteksi
fenomena elektromagnetik yang terjadi pada lapisan
sekitar 100 km. EAR terdiri dari peralatan-peralatan
sebagai berikut : 1.
ANT Antenna Array •
Power Distribution Unit PDU •
Transceiver Module TRX Module 2.
TRX Transmitter and Receiver •
Pre-Amplifier TRX Module •
TRX Module 3.
SMD Signal Modulator System and Demodulator
4. SP Signal Processor
5. CHAM Chamber
• Engineering Workstation
• Melco PC for maintanance purpose
• SMD
• SP
6. SDU Signal Distribution Unit
• Power Supply 10 80 VDC
• Signal is divide to 24
EAR memiliki
keunikan-keunikan Hermawan 2002, diantaranya:
a. Mengamati fenomena atmosfer yang
resolusi waktu pengamatannya relatif sangat pendek biasanya per menit
seperti periatiwa penjalaran gelombang Rossby,
gelombang Kelvin
atau kombinasi keduanya.
b. Menggunakan antenna putar sehingga
dalam operasinya dapat diputar ke segala arah, asalkan masih dalam radius
30
o
dari sumbu vertikal. c.
Mampu mendeteksi
fenomena elektromagnetik
yang terjadi
pada lapisan sekitar 100 km.
d. Untuk mendeteksi angin mulai dari
lapisan 1.5 hingga 20 km operasional.
2.4 Wind Profiler Radar WPR