Wind Profiler Radar WPR

Lanjutan Tabel 2 Info Hasil Untuk mengamati resolusi tinggi arah dan kecepatan angin, yang memungkinkan penelitian struktur atmosfer khatulistiwa secara lengkap Pengelola Deputi SAINS, Pengkajian dan Informasi-LAPAN Beroperasi Tahun 2001 Sumber: Fukao et al. 2003 Kelebihan EAR dibandingkan dengan radar di Indonesia lainnya adalah menggunakan antena putar sehingga dalam operasinya dapat diputar ke segala arah, asalkan masih dalam radius 30 o dari sumbu vertikal. Alat ini dirancang khusus untuk memantau arah dan kecepatan angin dan turbulensi secara kontinu mulai lapisan 2.0 hingga 19.7 km lapisan troposfer dan bawah stratosfer dalam arah tiga dimensi vertikal, meridional, dan zonal dalam selang waktu menitan untuk setiap ketinggian 100 meter. Selain itu juga radar ini mampu mendeteksi fenomena elektromagnetik yang terjadi pada lapisan sekitar 100 km. EAR terdiri dari peralatan-peralatan sebagai berikut : 1. ANT Antenna Array • Power Distribution Unit PDU • Transceiver Module TRX Module 2. TRX Transmitter and Receiver • Pre-Amplifier TRX Module • TRX Module 3. SMD Signal Modulator System and Demodulator 4. SP Signal Processor 5. CHAM Chamber • Engineering Workstation • Melco PC for maintanance purpose • SMD • SP 6. SDU Signal Distribution Unit • Power Supply 10 80 VDC • Signal is divide to 24 EAR memiliki keunikan-keunikan Hermawan 2002, diantaranya: a. Mengamati fenomena atmosfer yang resolusi waktu pengamatannya relatif sangat pendek biasanya per menit seperti periatiwa penjalaran gelombang Rossby, gelombang Kelvin atau kombinasi keduanya. b. Menggunakan antenna putar sehingga dalam operasinya dapat diputar ke segala arah, asalkan masih dalam radius 30 o dari sumbu vertikal. c. Mampu mendeteksi fenomena elektromagnetik yang terjadi pada lapisan sekitar 100 km. d. Untuk mendeteksi angin mulai dari lapisan 1.5 hingga 20 km operasional.

2.4 Wind Profiler Radar WPR

Wind Profiler Radar WPR merupakan radar angin yang dirancang pada frekuensi 40 dan 1400 MHz. Meskipun dalam kenyataannya terbatas hanya sekitar frekuensi 50, 400, dan 1000 MHz. Spesifikasi pada setiap frekuensi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Spesifikasi Frekuensi Wind Profiler Radar 1 GHz 400 MHz 50 MHz Range 0.2 - 5 km 0.2 - 14 km 2 - 20 km Antenna Size 100 m 2 120 m 2 10000 m 2 Peak Power 5 kW 40 kW 250 kW Beam Width 2 o 4 o 3 o Relative Bandwith of 1 s Pulse 150 m Resolution 0.1 0.25 2 Effect of Raindrops Large Moderate Small Sumber : Peterson 1988 WPR terdiri dari pemancar transmitter, antena antenna, penerima receiver, dan pengolah processor. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada Gambar 3. Pengukuran WPR dilakukan dengan prinsip efek Doppler pada arah tiap beam yang berupa pendeteksian gerak turbulen udara sepanjang arah tersebut. Radar ini memiliki tiga beam, yaitu: 1 Arah antara utara-timur beam 1 2 Arah antara utara-barat beam 2, dan 3 Arah vertikal beam 3. Gambar 3 Prinsip Kerja Wind Profiler Radar Syamsudin 2006 WPR bekerja tergantung dari penyebaran gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari antena ke arah udara atas yang kemudian dihamburkan. Penghamburan ini disebabkan oleh indeks pantulan dari turbulensi atmosfer. Pengukuran dalam selang waktu selama gelombang dipancarkan kembali ke bagian antenna, jarak dari antena dapat diperkirakan. Frekuensi gelombang yang dipancarkan digeser oleh efek doppler dikarenakan pergerakan turbulensi atmosfer sebagai pergerakan atmosfer atau angin. Informasi kecepatan angin diperoleh dengan pengukuran kuantitas dari pergeseran frekuensi doppler. Sedangkan informasi arah angin diperoleh dengan menyalakan arah beam dengan arah beam disebar dalam lima arah, yaitu zenith dan utara, selatan, timur dan barat. Di Indonesia WPR telah dipasang di Pontianak dan Biak. WPR ini dapat mengukur kecepatan angin sampai ketinggian 9.7 km di Pontianak sedangkan di Biak sampai ketinggian 7.8 km. Gambar WPR dapat dilihat pada Gambar 4 dan parameter observasinya pada Tabel 4. Gambar 4 Wind Profiler Radar yang dipasang di Pontianak dan Biak Syamsudin 2006 Tabel 4. Parameter Observasi WPR Pontianak dan Biak Parameter Value Pulse length 0.67 s Sampling interval 0.67 s Inter Pulse Period 100 s Number of coherent integrations 64 Number of incoherent integrations 14 Number of FFT points 128 Pulse compression 16 bits Sumber : EAR Management Group 2007

2.5 Madden Julian Oscillation MJO