BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Alam
Hutan menurut terminologi terbaru yang dikeluarkan oleh Society of American Forester
SAF yang dimuat dalam The Dictionary of Forestry Helms dalam Suhendang, 1999 adalah sebagai suatu ekosistem yang dicirikan oleh
adanya penutupan pohon yang cukup rapat dan luas yang biasanya terdiri dari tegakan dengan ciri-ciri beragam dalam komposisi jenis, struktur dan kelas umur
yang membentuk suatu persekutuan, secara umum didalamnya mencakup juga padang rumput, sungai dan satwa liar.
Hutan alam merupakan hutan yang tumbuh dan hidup secara alami tanpa adanya campur tangan manusia, dimana secara fisik tegakan mempuyai tiga ciri
utama, yaitu tegakan tidak seumur, komposisi jenis yang heterogen dengan jumlah jenis yang sangat tinggi, dan memiliki jenis pohon yang bernilai ekonomis tinggi
yang cocok untuk setiap penggunaan kayu Suhendang, 1995 Hutan alam tidak seumur ditinjau dari sifat-sifat silvikulturnya adalah
hutan dengan distribusi umur yang tidak seragam serta sulit untuk menerangkan fase umurnya dan pertumbuhannya, sehingga umumnya digunakan dimensi kelas
diameter pohon sebagai pencirinya.
2.2 Hutan Hujan Tropika
Richard 1964 menyatakan bahwa hutan hujan tropika adalah hutan yang terletak dalam wilayah tropika dan merupakan hutan yang kaya akan berbagai
jenis yang berasal dari semua masyarakat tumbuhan dan tersebar bagai sabuk raksasa yang mengelilingi bumi di sekitar katulistiwa dengan bagian yang terbesar
tersebar di utara katulistiwa. Struktur hutan hujan tropika paling jelas dinyatakan dengan penampakan
arsitekturnya, stratifikasi tajuk pohonnya, semak dan tumbuhan bawah. Hutan hujan merupakan sumberdaya ekonomi yang potensial bagi beberapa tumbuhan
tetapi masih belum tergali dan termanfaatkan secara optimal.
Daniel et all. 1987 menjelaskan bahwa hutan hujan tropika adalah bentuk yang paling tinggi perkembangannya dan paling kompleks di antara semua
hutan, dengan suhu tidak di bawah 5
o
C sepanjang waktu dan curah hujan tahunan merata yang berkisar antara 1800-2000 mm, kelembaban selalu tinggi yang
mencapai 80 atau lebih. Hutan hujan tropika memiliki ciri-ciri sebagai berikut: iklim selalu basah,
tanah kering dengan jenis bermacam-macam, pada tanah rendah rata atau bukit 1000 mdpl dan pada tanah tinggi sampai 4000 mdpl. Menurut ketinggian,
hutan hujan tropika dibedakan menjadi hutan hujan bawah 2-1000 mdpl, hutan hujan tengah 1000-3000 dan hutan hujan atas 3000-4000 mdpl. Hutan hujan
tropika juga memiliki berbagai jenis kayu penting yang berasal dari famili Dipterocarpaceae seperti Shorea, Dipterocarpus, Vatica dan Dryobalanops serta
genus-genus lain seperti Agathis, Altingia, Dialium, Duabanga, Dyera, Gossanepinus, Koompassia, dan Octomeles Soerianegara dan Indrawan, 2002
2.3 Hutan Sekunder