BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bahan, Alat dan Waktu Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Petak Ukur Permanen PUP tegakan hutan alam bekas penebangan yang meliputi beberapa
HPH yang ada di Pulau Kalimantan dan peta penutupan lahan Pulau Kalimantan. Data PUP merupakan koleksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,
Gunung Batu Bogor. Peta penutupan lahan yang diperoleh dari Badan Planologi Kehutanan Departemen Kehutanan RI Jakarta digunakan untuk mengevaluasi
secara spasial sebaran PUP yang dikaji berdasarkan kondisi penutupan lahannya. Alat yang digunakan adalah berupa seperangkat komputer untuk
pengolahan dan analisa data dengan menggunakan software CurveExpert 1.3 dan Minitab 14. Sedangkan pelaksanaan waktu penelitian pada rentang waktu antara
bulan Februari – Juni 2008.
3.2 Metode
Tahapan-tahapan penelitian meliputi: 1. Pengelompokan data
Data hasil pengukuran di kelompokkan berdasarkan kelompok jenis yang meliputi jenis Dipterocarpaceae, Non-Dipterocarpaceae dan seluruh jenis
2. Penyusunan Tabel Struktur Tegakan Penyusunan tabel struktur tegakan pada masing-masing kelompok jenis
dilakukan dengan
mengelompokkan pohon-pohon
berdasarkan diameternya. Dalam penelitian ini, diameter pohon dibagi kedalam 16
kelas dengan lebar kelas adalah 5 cm, di mana kelas diameter I untuk pohon berdiameter 10 – 14,99 cm, kelas diameter II untuk pohon
berdiameter 15 – 19,99 cm dan seterusnya hingga kelas diameter 16 untuk pohon berdiameter 85 cm-up.
3. Penyusunan Model Struktur Tegakan Model struktur tegakan di susun per PUP pada setiap kelompok jenis
Dipterocarpaceae, Non-Dipterocarpaceae, dan semua jenis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N = N
o
e
-kd
di mana: N
: Jumlah pohon per hektar yang berdiameter D d
: Diameter pohon cm N
o
: Konstanta yang menunjukan kerapatan jumlah pohon k : Tetapan yang menunjukan laju penurunan jumlah pohon
pada setiap kenaikan kelas diameter pohon e
: Nilai logaritma dasar = 2,71828182 4. Pengelompokan Tipe Tegakan
Berdasarkan model struktur tegakan yang didapatkan, tegakan dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai No dan k menjadi sembilan
kemungkinan tipe tegakan dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 1. Klasifikasi tipe tegakan
k Kriteria
k
1
k
1
sd k
2
k
2
N
o1
Tipe I Tipe II
Tipe III N
o
N
o1
sd N
o2
Tipe IV Tipe V
Tipe VI N
o2
Tipe VII Tipe VIII
Tipe IX
Sumber: Suhendang 1994 Keterangan:
k
1
= k
min
+ k ; N
o1
= N
omin
+ N
o
k
2
= k
min
+ 2 k = k
max
– k; N
o2
= N
omin
+ 2 N
o
= N
omax
– N
o
k = k
max
– k
min
3; N
o
= N
omax
– N
omin
3 Sehingga struktur tegakan dapat dibagi menjadi 9 kemungkinan tipe sebagai
berikut : Tipe I : N
o
kecil dan k kecil; Tipe VI : N
o
sedang dan k tinggi Tipe II : N
o
kecil dan k sedang; Tipe VII : N
o
tinggi dan k kecil Tipe III : N
o
kecil dan k tinggi; Tipe VIII : N
o
tinggi dan k sedang Tipe IV : N
o
sedang dan k kecil; Tipe IX : N
o
tinggi dan k tinggi Tipe V : N
o
sedang dan k sedang
BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI