Data Primer Data Sekunder

56

3.5.1 Data Primer

“Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat” Arikunto 1998:52. Untuk mendapatkan data primer diperoleh dari wawancara atau interview. Data primer dalam penelitian ini dapat melalui wawancara. Menurut Rony Hanitijo Soemitro 1988:57, “wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya kepada yang diwawancarai”. Wawancara akan dilakukan pada informan yaitu orang-orang yang terkait langsung dengan masalah penelitian. Penelitian ini melibatkan orang-orang yang dijadikan informan adalah pihak BPN sebagai pemberi pelayanan dan luar BPN sebagai penerima informasi publik sebagai sumber utama data dalam penelitian ini. Pelaksanaan wawancara, peneliti bertemu dengan beberapa pegawai BPN yaitu Bapak Saroji sebagai Kasubbag Umum dan Informasi dan mewakili Kepala BPN Kanwil Jateng , Bu Tyas sebagai staff Bagian Umum dan Informasi, Bapak Catur sebagai staff Bagian Umum dan Informasi juga dari pihak luar BPN yakni Bapak Wahyu Nugroho aktivis LSM Pattiro Pusat Telaah dan Informasi Regional dan Bapak Mukhtar Said komisioner Komisi Informasi Jawa Tengah. Dari hasil wawancara diperoleh keterangan tentang dasar hukum pelayanan informasi publik di BPN, penjelasan- penjelasan mengenai pelayanan yang ada di BPN dan kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan pelayanan juga terkait pendapat-pendapat dari masyarakat tentang pentingnya informasi publik yang dikelola oleh badan publik termasuk Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. 57

3.5.2 Data Sekunder

Arikunto 2002:107 ”untuk memperoleh sumber data sekunder penulis menggunakan teknik dokumentasi”. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa buku, sumber arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui informan. Data sekunder yang digunakan oleh peneliti yaitu dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan dasar yuridis pelayanan informasi publik dalam rangka keterbukaan informasi publik di Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah maupun seperangkat teori yang menjadi alat untuk mengkaji akses keterbukaan informasi publik di Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah: a Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik c Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik d Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 tahun 2010 tentang penyelesaian sengketa informasi publik e Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan 58 f Peraturan Kepala BPN No. 3 tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan

3.6 Teknik Pengumpulan