Kerangka Berpikir METODE PENELITIAN

64

3.9 Kerangka Berpikir

Gambar bagan 3.2 Kerangka Berfikir Pasal 28 f, 28 j ayat 1 UUD 1945 - UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik - UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik - PP No.61 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik - Peraturan KI No. 1 tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik - Peraturan KI No. 2 tahun 2010 Tentang Prosedur Sengketa Penyelesaian Informasi publik - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional - Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional di Provinsi dan Kantor Pertanahan Keterbukaan Informasi Publik BPN Provinsi Jawa Tengah Tehnik Pengambilan data ‐ Wawancara ‐ Studi kepustakaan ‐ Dokumentasi Teori ‐ Good Governance ‐ Demokrasi, dan Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik ‐ Reformasi Birokrasi, Badan Pertanahan Nasional Tujuan BPN Provinsi Jawa Tengah secara optimal tercapai yaitu pengelolaan tanah seoptimal mungkin dengan meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan informasi publik bidang pertanahan. BPN Provinsi Jawa Tengah sebagai badan publik dalam pelayanan informasi publik dan perannya dalam reformasi birokrasi Indonesia Pelayanan Informasi publik di BPN Provinsi Jateng Mekanisme pelayanan informasi publik di BPN Provinsi Jateng 65 Kerangka pemikiran ini menunjukkan bahwa adanya jaminan akan hak dasar atau hak asasi manusia sebagai pribadi sosial yang tertuang dalam pasal 28F, dan 28 j ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jaminan akan HAM dijelaskan pasal 28 j ayat 1 dan adanya keterbukaan akses informasi publik terhadap kebebasan masyarakat untuk memenuhi hak atas informasi dijamin didalam UUD 1945 sesuai dengan Pasal 28 huruf F berbunyi : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Pasal 28F diatas menjadi landasan hukum dibentuknya Undang- Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dengan adanya UU No. 14 Tahun 2008 yang menjadi landasan hukum sekaligus jaminan hukum adanya keterbukaan informasi maka dibuatlah regulasi pelaksana teknis keterbukaan informasi publik yakni Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Keterbukaan Informasi publik. Keterbukaan Informasi publik juga diatur lebih lanjut didalam Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi publik. UU No. 14 Tahun 2008 menjadi pedoman bagi pelaksanaan keterbukaan informasi di Jawa Tengah yang dilaksanakan oleh badan publik yang dalam hal ini adalah BPN Provinsi Jawa Tengah. Adanya payung hukum yang jelas dan tegas disamping juga adanya keberadaan Komisi 66 Informasi Jawa Tengah sebagai lembaga mandiri dengan fungsi menjalankan UU No. 14 Tahun 2008 menjadi harapan besar bagi masyarakat Jawa Tengah untuk bisa memenuhi hak atas informasi. Dengan dukungan yang besar dari masyarakat Jawa Tengah Terhadap Pelaksanaan Undang-undang ini maka diharapkan dapat menjadikan tata kepemerintahan yang baik good governance. Keterbukaan informasi publik di BPN Provinsi Jawa Tengah semestinya menjadi hal yang membuat iklim kinerja birokrasi dalam melayani masyarakat sebagai pelayan masyarakat menjadi lebih baik dalam kerangka kepemerintahan yang baik. BPN Provinsi Jawa Tengah sebagai badan publik juga menjadikan lingkungan birokrasinya tampak terbuka dari sebelum adanya penetapan dan pelaksanaan Undang-undang nomor 14 tahun 2008 ini. Budaya birokrasi yang terbuka dan akuntabel akan membuat tingkat kepuasan masyarakat serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BPN Provinsi Jawa Tengah lebih meningkat. Tentunya bukan suatu hal yang mudah karena konsep yang akan diterapkan sememangnya adalah konsep yang menggabungkan antara berbagai aspek seperti budaya, substansi dan juga keorganisasian atau struktur kelembagaan yang utuh dalam ranah penyelenggaraan negara. Mengelola data-data informasi, BPN atau badan publik lainnya tentu menunjuk pejabat yang memiliki kewenangan dan kompetensi dalam bidang tersebut. Hai ini telah tertulis dalam Undang-undang KIP bahwa setiap badan publik diwajibkan membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan 67 Dokumentasi PPID yang akan melayani masyarakat dalam mengakses data informasi publik. Salah satu tugas yang tertera dalam pasal 17 UU No. 14 Tahun 2008 terkait informasi yang dikecualikan disebutkan dengan jelas bahwa Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID disetiap Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 17 dengan seksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan informasi publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang. Maka disini terlihat bahwa PPID adalah pejabat yang memiliki posisi strategis dalam pengelolaan data informasi publik. Penelitian ini mencoba memberikan tinjauan tentang sejauh mana BPN Provinsi Jawa Tengah dalam merespon UU KIP serta interaksinya dengan berbagai pihak yang dalam hal ini ada simbiosis mutualisme dan semangat menyongsong Indonesia dengan kepemerintahan yang tersirat dalam konsep good governance dan asas demokrasi. Yang pada akhirnya hak-hak yang melekat pada person dapat terjamin karena adanya manfaat yang dirasakan bersama dari adanya fungsi dan peran BPN Provinsi Jawa Tengah yang lebih kredibel. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Jawa Tengah 4.1.1 Profil Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah Awal mula pembentukan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah didasari dengan dikeluarkannya keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah BPN di Provinsi dan Kantor Pertanahan di Kabupaten yang sekarang yang telah diperbaharui dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional di Provinsi dan Kantor Pertanahan di Kabupaten dengan kode satuan kerja sakter 429935. Data hasil dokumentasi di Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah diperoleh data administrasi wilayah yang ditunjukkan dengan data sebagai berikut: Nama : Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah Alamat : Jl. Ki Mangunsarkoro 34 C Semarang Provinsi : Jawa Tengah Batas Wilayah : Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta,