Audiovisual ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn melalui
Model Team Assisted Individualization TAI dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Kota Semarang
”.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan tersebut, disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1.1 Rumusan Umum Apakah model Team Assisted Individualization TAI dengan media Audiovisual
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Bringin 02 Kota Semarang?
1.2.1.2 Rumusan Khusus Rumusan masalah di atas dapat dirinci sebagai berikut:
1 Apakah model Team Assisted Individualization TAI dengan media
Audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas V SDN Bringin 02 Kota Semarang?
2 Apakah model Team Assisted Individualization TAI dengan media
Audiovisual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas V SDN Bringin 02 Kota Semarang?
3 Apakah model Team Assisted Individualization TAI dengan media
Audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas V SDN Bringin 02 Kota Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut maka alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan tahapan model Team Assisted
Individualization TAI dengan media Audiovisual sebagai berikut: 1
Guru mempersiapkan media Audiovisual yang akan digunakan. 2
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
3 Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan
skor dasar atau skor awal dengan menayangkan permasalahan menggunakan media Audiovisual.
4 Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5
siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang, dan rendah. Jika mungkin, anggota kelompok terdiri dari ras, budaya, suku
yang berbeda tetapi tetap mengutamakan kesetaraan jender. 5
Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. 6
Siswa secara kelompok diminta menanggapi permasalahan yang ditayangkan.
7 Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa
jawaban teman satu kelompok. 8
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
9 Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. 10
Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual. 11
Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
1.3 TUJUAN PENELITIAN